Indonesia negara gagal, jadi tamparan pemerintah
A
A
A
Sindonews.com - Pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana menyatakan rilis Fund for Peace (FFP) yang menyebut Indonesia masuk dalam daftar negara gagal merupakan tamparan bagi pemerintah.
"Kita tidak bisa menyalahkan semuanya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ini merupakan tamparan, apalagi data ini dikeluarkan sehari setelah SBY bicara bahwa Indonesia negara yang besar, dan banyak negara luar akan belajar ke Indonesia," tutut Tjipta di Istora Senayan, GBK, Jakarta, Sabtu, (23/6/2012).
Bukan hanya pemerintah, kemajuan negara ini, juga menjadi tanggung jawab lembaga negara yang ada di Indonesia, termasuk partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan.
"DPR juga ikut harus ikut bertanggung jawab juga, karena produk hukum dibuat bersama sama DPR," tandasnya.
Banyak faktor yang harus diperbaiki, salah satu yang menjadi indikator faktor penegakan hukum, pasalnya penegakan hukum masih cendrung tebang pilih.
"Namun kalau dikatakan yang paling besar dosanya adalah presdien, tapi kalau satu-satunya presdien saya tidak setuju," kata dia.(lin)
"Kita tidak bisa menyalahkan semuanya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ini merupakan tamparan, apalagi data ini dikeluarkan sehari setelah SBY bicara bahwa Indonesia negara yang besar, dan banyak negara luar akan belajar ke Indonesia," tutut Tjipta di Istora Senayan, GBK, Jakarta, Sabtu, (23/6/2012).
Bukan hanya pemerintah, kemajuan negara ini, juga menjadi tanggung jawab lembaga negara yang ada di Indonesia, termasuk partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan.
"DPR juga ikut harus ikut bertanggung jawab juga, karena produk hukum dibuat bersama sama DPR," tandasnya.
Banyak faktor yang harus diperbaiki, salah satu yang menjadi indikator faktor penegakan hukum, pasalnya penegakan hukum masih cendrung tebang pilih.
"Namun kalau dikatakan yang paling besar dosanya adalah presdien, tapi kalau satu-satunya presdien saya tidak setuju," kata dia.(lin)
()