Nasdem buktikan partai modern

Kamis, 14 Juni 2012 - 08:20 WIB
Nasdem buktikan partai modern
Nasdem buktikan partai modern
A A A
Sindonews.com – Rencana Partai Nasdem membantu pembiayaan politik putra-putri terbaik bangsa yang direkrut menjadi caleg pada Pemilu 2014 mendatang, dinilai sebagai langkah tepat.

Pengamat politik dari Unpar Bandung Asep Warlan Yusuf melihat langkah tersebut sebagai terobosan luar biasa dalam berpolitik. Cara yang diambil Partai Nasdem membuktikan jika partai baru ini benar-benar mengusung perubahan.

“Kalau ini terbukti (biayai caleg), harapan Nasdem mengusung restorasi Indonesia bisa terjadi. Cara ini merupakan langkah awal untuk mengubah paradigma politik yang cenderung mahal, tapi menghasilkan wakil rakyat yang tidak berkualitas. Potensi melakukan korupsi juga bisa berkurang,” kata Asep saat dihubungi di Jakarta, Rabu (13/6/2012).

Asep berharap jika para caleg yang dibiayai ini lolos menjadi anggota DPR, nantinya mereka tetap diberikan kebebasan menyampaikan pendapatnya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. “Jangan lantas sebatas dijadikan alat kepentingan tertentu saja, dijinakkan oleh partai. Mereka harus tetap diberi kebebasan,” katanya. Hal senada dikatakan Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto.

Menurut dia, jika rencana membiayai caleg benar-benar direalisasikan, setidaknya strategi ini memiliki tiga hal positif. Pertama, menjadi pendekatan baru dalam hal pola relasi caleg dengan partai. Menurut dia, selama ini tradisi kepartaian di Indonesia bercorak feodal-oligarkis-transaksional sehingga menjadi berbiaya tinggi (high cost).

Adapun salah satu penyebab high cost itu adalah tradisi upeti dari caleg ke partai dan ke pemilih melalui cara-cara voter buying. “Sehingga sejak awal dengan pola transaksional berbiaya tinggi tersebut, seorang caleg memersepsikan pengeluaran sebagai investasi, yang dalam perhitungan bisnis harus balik modal plus untung saat dia menjadi caleg,” kata Gun Gun.

Sisi positif kedua, lanjut Gun Gun, dengan dibiayainya caleg oleh partai tentu akan turut memberi dorongan pada tokoh-tokoh masyarakat potensial berpartisipasi. Selama ini banyak orang potensial, memiliki visi, memiliki kapabilitas, tetapi malas dan cenderung skeptis untuk menjadi caleg karena menganggap biaya tinggi sehingga tidak bersedia mengeluarkan uang banyak untuk kontestasi.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini menambahkan, dampak dari biaya yang tinggi tersebut menjadikan orang-orang potensial itu tidak berpartisipasi dalam pencalegan. “Jadi konsep pembiayaan ini menjadi strategi persuasi yang cerdas. Tentu juga akan menguntungkan Nasdem, karena bisa saja memancing banyak tokoh masyarakat atau figur-figur yang punya basis massa tapi tidak punya uang untuk masuk,” katanya.

Selain itu, lanjut Gun Gun, terobosan yang ditawarkan oleh Nasdem ini juga bisa menjadi perang urat saraf (psywar) bagi partai-partai lama, bahwa Nasdem merupakan kekuatan baru yang siap dan memiliki basis kekuatan finansial memadai untuk membiayai strategi-strateginya.

Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia Ubedilah Badrun menilai, kebijakan Partai Nasdem membiayai caleg potensial dan berkualitas merupakan terobosan baru di arena politik yang patut diapresiasi. Menurut dia, kebijakan baru tersebut akan memiliki dampak politik yang positif. Pertama, kebijakan tersebut menunjukkan keseriusan Nasdem untuk menjadi partai politik modern yang memberi perhatian khusus terhadap caleg-caleg berkualitas.

Adapun dampak politiknya adalah akan memberi pengaruh positif bagi keberadaan partai politik lain untuk secara serius melahirkan politisi berkualitas, meski partai harus mengeluarkan biaya. “Artinya di dalam kebijakan tersebut ada semacam pembelajaran politik untuk partai-partai politik,” kata Ubed.

Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini menambahkan, dampak politik berikutnya adalah caleg tidak memiliki beban keuntungan pragmatis. Hal ini karena caleg yang bersangkutan tidak perlu memikirkan biaya dari kantongnya sendiri yang kemudian memikirkan keuntungan pragmatis dari biaya politik yang dikeluarkan. “Dengan pembiayaan ditanggung partai maka akan meminimalisasi orientasi pragmatis individu caleg,” katanya.

Sementara itu, ketua Garda Pemuda Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, affirmative action kepada caleg kompeten dan berintegritas sangat perlu diberikan oleh partai politik sebagai pengatur langkah dan gagasan kebangsaan yang dilakukan.

“Pemberian bantuan dana adalah affirmative action untuk kader yang memiliki kapasitas dan kapabilitas, namun masih minim popularitas serta elektabilitas. Ini ibarat beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa, biaya kuliah yang tinggi kemudian dibantu oleh partai. Logikanya seperti itu,” ungkap Willy. (lil)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3953 seconds (0.1#10.140)