Di urutan empat, Demokrat tak pesimistis
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrat kembali menempati urutan bawah berdasarkan hasil survei Indo Barometer yang dirilis belum lama ini. Namun Demokrat tetap optimistis.
Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Alie Assegaf survei itu bukan akhir dari segalanya.
"Saya kira survei ini tidak harus kita abaikan. Tapi harus kita sikapi dengan bijaksana. Karena hasil survei itu bukan end of the world, bukan akhir dari segalanya," tukas Nurhayati di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/6/2012).
Survei Indo Barometer menempatkan Demokrat di urutan keempat harus disikapi cermat dan tak boleh pesimis. "Justru kita harus bekerja keras dan dua tahun ini kita yakin bisa lebih baik," ujarnya berharap.
Nurhayati mensinyalir turunnya elektabilitas Partai Demokrat bukan hanya karena adanya kasus korupsi menyeret kader Partai Demokrat, tapi lantaran wacana publik yang terbentuk.
Seperti kasus Hambalang. Kasus itu kini menjadi sorotan publik karena menyeret nama-nama kader Demokrat.
Maka itu, kader yang disebut itu segera menjelaskan kepada publik supaya Demokrat tidak terpojokkan. Apalagi, para kader itu belum terbukti secara hukum akan keterlibatannya.
"Kasus Hambalang mencuat saya tidak terkejut kenapa? Ini menimpa Partai Demokrat dan suatu dinamika politik, makanya kita minta kader Demokrat turun ke dapil menjelaskan apa yang terjadi," tukasnya.(lin)
Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Alie Assegaf survei itu bukan akhir dari segalanya.
"Saya kira survei ini tidak harus kita abaikan. Tapi harus kita sikapi dengan bijaksana. Karena hasil survei itu bukan end of the world, bukan akhir dari segalanya," tukas Nurhayati di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/6/2012).
Survei Indo Barometer menempatkan Demokrat di urutan keempat harus disikapi cermat dan tak boleh pesimis. "Justru kita harus bekerja keras dan dua tahun ini kita yakin bisa lebih baik," ujarnya berharap.
Nurhayati mensinyalir turunnya elektabilitas Partai Demokrat bukan hanya karena adanya kasus korupsi menyeret kader Partai Demokrat, tapi lantaran wacana publik yang terbentuk.
Seperti kasus Hambalang. Kasus itu kini menjadi sorotan publik karena menyeret nama-nama kader Demokrat.
Maka itu, kader yang disebut itu segera menjelaskan kepada publik supaya Demokrat tidak terpojokkan. Apalagi, para kader itu belum terbukti secara hukum akan keterlibatannya.
"Kasus Hambalang mencuat saya tidak terkejut kenapa? Ini menimpa Partai Demokrat dan suatu dinamika politik, makanya kita minta kader Demokrat turun ke dapil menjelaskan apa yang terjadi," tukasnya.(lin)
()