Marzuki: Tak ada lembaga negara yang bersih
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Marzuki Alie mengatakan, lembaga penyelenggara negara harus bersih dari praktik korupsi. Namun, dia tidak memungkiri bahwa banyak oknum yang mencoreng suatu lembaga dengan melakukan tindakan korupsi.
"Pada prinsipnya, kita ingin memiliki lembaga yang bersih, menjalankan amanah serta memperjuangkan aspirasi rakyat. Tapi kita tahu, tidak ada satupun lembaga yang bersih. Ada yang nakal, ada yang setengah nakal," kata Marzuki Alie di Universitas Pancasila (UP), Depok 29 Mei 2012.
Ditambahkan dia, siapapun yang melanggar hukum harus diproses secara jalur hukum. "Jangan takut, karena DPR akan mendorong proses penegakan hukum," terangnya.
Partai Demokrat, sambung dia, dengan tegas akan memberantas korupsi. Diingatkan Marzuki, orang-orang yang terkait kasus korupsi silahkan diproses. Hanya saja jangan diadili oleh lembaga yang tidak ada kaitannya dengan hukum. "Karena itu akan menjadi pengadilan yang membunuh karakter orang," paparnya.
Marzuki menambahkan, korupsi merupakan penyakit sosial yang harus diberantas. Untuk itu, kejujuran harus dimulai dari diri sendiri. Misalnya, berfikir dan berbicara yang baik. "Kalau ada yang melanggar hukum silakan penegak hukum untuk memproses. Jangan diputarbalikkan, seolah kita melindungi," tegasnya. (san)
"Pada prinsipnya, kita ingin memiliki lembaga yang bersih, menjalankan amanah serta memperjuangkan aspirasi rakyat. Tapi kita tahu, tidak ada satupun lembaga yang bersih. Ada yang nakal, ada yang setengah nakal," kata Marzuki Alie di Universitas Pancasila (UP), Depok 29 Mei 2012.
Ditambahkan dia, siapapun yang melanggar hukum harus diproses secara jalur hukum. "Jangan takut, karena DPR akan mendorong proses penegakan hukum," terangnya.
Partai Demokrat, sambung dia, dengan tegas akan memberantas korupsi. Diingatkan Marzuki, orang-orang yang terkait kasus korupsi silahkan diproses. Hanya saja jangan diadili oleh lembaga yang tidak ada kaitannya dengan hukum. "Karena itu akan menjadi pengadilan yang membunuh karakter orang," paparnya.
Marzuki menambahkan, korupsi merupakan penyakit sosial yang harus diberantas. Untuk itu, kejujuran harus dimulai dari diri sendiri. Misalnya, berfikir dan berbicara yang baik. "Kalau ada yang melanggar hukum silakan penegak hukum untuk memproses. Jangan diputarbalikkan, seolah kita melindungi," tegasnya. (san)
()