Istana akui Ani pantas capres

Selasa, 22 Mei 2012 - 08:39 WIB
Istana akui Ani pantas...
Istana akui Ani pantas capres
A A A
Sindonews.com - Istana Negara mengakui kencangnya usulan agar Ani Yudhoyono maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 merupakan bukti bahwa Ibu Negara memang layak menjadi calon presiden (capres).

Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, pencalonan Ani sebagai capres merupakan bentuk pengakuan bahwa masyarakat memandang putri almarhum Letjen TNI Sarwo Edhie Wibowo itu pantas menduduki kursi RI-1.

Dia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Ani selaku pribadi telah mendengar ada usulan, aspirasi, pemikiran, dan pandangan dari individu dan tokoh masyarakat tersebut.

Meski demikian, bukan berarti Ani Yudhoyono telah memikirkan untuk maju di Pilpres 2014. Dia juga membantah bahwa pencalonan Ani datang dari keluarga besar Presiden SBY.
Julian menegaskan, hingga saat ini Presiden dan Ibu Ani serta keluarga tidak pernah sedikit pun berbicara tentang rencana pencalonan Ani sebagai capres atau calon wakil presiden (cawapres).

“Yang bisa kami pastikan, Bapak Presiden dan Ibu Negara tidak pernah menyatakan, baik secara langsung maupun tidak langsung,bahwa beliau berkeinginan menjadi capres 2014. Tapi bahwa kemudian itu dipikirkan, untuk kemudian bagaimana, saat ini kami belum ada informasi soal itu,” ujar Julian di Gedung Bina Graha, Jakarta, kemarin.

Mantan dosen Universitas Indonesia (UI) ini melanjutkan, dalam iklim demokrasi sekarang ini setiap orang berhak menyampaikan aspirasi, pandangan, dan penilaiannya masing-masing, termasuk menjagokan Ibu Negara menjadi capres.

Sementara itu, pakar komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, menilai, mencuatnya nama Ani Yudhoyono juga Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto sebagai kandidat dari Partai Demokrat untuk Pilpres 2014 lebih karena kondisi internal parpol berlambang Mercy itu yang mengalami krisis figur capres.

Saat ini hanya ada dua opsi yang bisa ditempuh para kader untuk mengatasi persoalan tersebut. Pertama, mendorong figur yang sangat dekat dengan SBY sebagai capres atau cawapres mengingat SBY adalah figur sentral plus simbolik di Demokrat.

Kedua, merekrut figur eksternal dan menggelar konvensi capres untuk sekaligus menarik simpati publik yang bisa mendongkrak probabilitas kemenangan Demokrat pada 2014. Gun Gun mengatakan, opsi kedua ini memungkinkan dilakukan meski akan membuat banyak elite Demokrat tidak nyaman. “Tapi mengusung Ani tentu akan lebih aman bagi kader. Opsi pertama, meski peluang menang lebih kecil dan risikonya lebih besar,” ujar Gun Gun.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, kontroversi kemunculan sejumlah nama dalam bursa capres Demokrat idealnya disikapi oleh Demokrat secara bijak.

Antara lain dengan menggelar konvensi yang juga terbuka bagi figur eksternal. “Melalui konvensi ini, Demokrat dapat menjaring pemimpin yang memiliki integritas, kompetensi, dan kapasitas,” ungkapnya.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7237 seconds (0.1#10.140)