Intervensi asing Pemilu 2014 diperkirakan besar
A
A
A
Sindonews.com - Seperti dalam pemilihan umum (pemilu) sebelumnya, pada pemilu 2014 ini diperkirakan akan terjadi intervensi asing. Kedekatan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan lembaga pemberi dana asing salah satu faktor terjadinya intervensi asing itu.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow berpendapat, anggota KPU dan Bawaslu pada umumnya memang dekat dengan lembaga pemberi dana asing yang selalu mengucurkan dananya untuk hajatan demokrasi.
Pengalaman pemilu lalu, KPU dan Bawaslu gagal melaksanakan pemilu dengan baik. Penyebabnya, karena KPU dan Bawaslu sibuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang didanai pihak asing.
"Yang sebetulnya jenis kegiatan yang sama sudah diprogramkan oleh mereka dengan anggaran sendiri," ujarnya dalam diskusi Koalisi Mandiri untuk Pemilu Demokratis (KMPD), bertemakan "KPU 2012: Akankah Kredibel dan Mandiri?" Di Kedai Kopi Bhinneka, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2012).
Kata Jeirry, pihak asing mensyaratkan kehadiran anggota dalam sejumlah kegiatan KPU dan Bawaslu, sehingga seolah-olah ada keharusan anggota untuk terus hadir. Akibatnya, KPU dan Bawaslu tak bisa fokus dengan sungguh-sungguh kepada tugas utamanya untuk menyelenggarakan pemilu dan sering terjadi duplikasi jenis kegiatan yang semestinya tak perlu.
"Saya kira berdasarkan pengalaman 3 kali pemilu di era reformasi, kita semestinya sudah bisa dan mampu melaksanakan pemilu secara mandiri, tanpa bantuan pihak asing, khususnya kepada penyelenggara pemilu. Janganlah pemilu kita terus-menerus kita biarkan diintervensi pihak asing," pungkasnya.(lin)
Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow berpendapat, anggota KPU dan Bawaslu pada umumnya memang dekat dengan lembaga pemberi dana asing yang selalu mengucurkan dananya untuk hajatan demokrasi.
Pengalaman pemilu lalu, KPU dan Bawaslu gagal melaksanakan pemilu dengan baik. Penyebabnya, karena KPU dan Bawaslu sibuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang didanai pihak asing.
"Yang sebetulnya jenis kegiatan yang sama sudah diprogramkan oleh mereka dengan anggaran sendiri," ujarnya dalam diskusi Koalisi Mandiri untuk Pemilu Demokratis (KMPD), bertemakan "KPU 2012: Akankah Kredibel dan Mandiri?" Di Kedai Kopi Bhinneka, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2012).
Kata Jeirry, pihak asing mensyaratkan kehadiran anggota dalam sejumlah kegiatan KPU dan Bawaslu, sehingga seolah-olah ada keharusan anggota untuk terus hadir. Akibatnya, KPU dan Bawaslu tak bisa fokus dengan sungguh-sungguh kepada tugas utamanya untuk menyelenggarakan pemilu dan sering terjadi duplikasi jenis kegiatan yang semestinya tak perlu.
"Saya kira berdasarkan pengalaman 3 kali pemilu di era reformasi, kita semestinya sudah bisa dan mampu melaksanakan pemilu secara mandiri, tanpa bantuan pihak asing, khususnya kepada penyelenggara pemilu. Janganlah pemilu kita terus-menerus kita biarkan diintervensi pihak asing," pungkasnya.(lin)
()