Aksi anarkistis

Senin, 02 April 2012 - 07:50 WIB
Aksi anarkistis
Aksi anarkistis
A A A
Sindonews.com - Dalam seminggu ini demonstrasi hampir melanda seluruh penjuru negeri ini.Mereka menolak rencana pemerintah untuk menaikkan bahan bakar minyak (BBM).

Ada yang berlangsung cukup tertib, banyak pula yang cenderung anarkistis. Namun, satu hal yang patut diapresiasi adalah langkah aparat keamanan yang cukup sigap meredam aksi demonstrasi tersebut dengan baik. Kita berterima kasih atas sikap polisi tidak sampai terprovokasi oleh aksi para demonstran.

Di Surabaya misalnya, sejumlah polwan menghibur para demonstran dengan joget pocopoco sambil bernyanyi bersama. Di Bandung, para polisi melakukan zikir bersama. Di Riau,polisi dan demonstran berbaur makan rujak dan makan siang bersama. Aksi para polisi itu bisa mengundang simpati para pendemo.

Cara-cara manusiawi seperti ini harus terus dikembangkan karena terbukti ampuh dalam menghadapi para demonstran. Di negara demokrasi seperti halnya Indonesia, aksi demonstrasi tentu boleh dilakukan. Namun, demo harus dilakukan dengan damai dan bertanggung jawab. Masyarakat pasti juga akan mendukung setiap demonstrasi yang berlangsung dengan damai dan penuh simpatik, yakni demonstrasi yang tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum.

Intinya, demonstrasi berjalan, masyarakat umum juga bisa beraktivitas seperti biasa tanpa khawatir terjadi kekerasan. Namun, yang terjadi akhir-akhir ini di negeri ini cukup mengkhawatirkan.Tak hanya di Jakarta, sejumlah demonstrasi di daerah diwarnai aksi-aksi yang brutal. Para demonstran tidak segan merusak fasilitas umum, membakar pos polisi maupun simbol-simbol pemerintah dalam memperjuangkan aspirasinya. Tentu hal ini tidak bisa ditoleransi.

Selain merusak imej negara kita di mata internasional,aksi brutal ini juga merugikan bangsa kita sendiri. Fasilitas-fasilitas uang dibangun dengan uang rakyat dirusak, belum lagi kalau sampai jatuh korban jiwa yang juga saudara kita sendiri. Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi. Karena itu, kita sepakat aparat keamanan harus menindak tegas para pelaku kerusuhan yang sudah melanggar hukum itu. Pelakunya wajib dihukum. Sebagai pelindung masyarakat, tentu kita mendukung aparat keamanan melakukan tugasnya dalam memelihara keamanan dan ketertiban umum asal dilakukan secara terukur dan sesuai aturan.

Fenomena aksi anarkistis tersebut patut kita cermati karena hal ini sudah menjadi tren. Kalau kita tarik ke belakang,terjadinya demo anarkistis tersebut dilatarbelakangi sejumlah faktor. Pertama, ketidakpercayaan publik pada pemerintah. Kedua, di banyak kasus, masyarakat baru mendapat haknya setelah mereka melakukan upaya seperti pengerahan massa sampai bertindak anarkistis.

Ketiga, sikap aparat keamanan yang cenderung represif menjadi pemicu munculnya benih-benih kebencian dalam masyarakat. Keempat, penegakan hukum yang masih terkesan pandang bulu.

Demo anarkistis bisa juga terjadi karena ditunggangi pihak lain yang memiliki agenda tersendiri. Karena itu, aparat keamanan juga harus waspada untuk mengantisipasi semua ini. Bagaimanapun, banyaknya aksi anarkistis ini sebenarnya merupakan pesan bagi pemerintah maupun aparat keamanan untuk terus membenahi diri.

Pemerintah harus memperbaiki kinerjanya sehingga menjadi lembaga yang kredibel dan nantinya bisa dipercaya masyarakat. Jangan sampai pemerintah menjadi “bebal” dan tidak mendengarkan aspirasi masyarakat. Kalau pemerintah sudah kredibel dan benarbenar aspiratif, hukum juga sudah ditegakkan secara adil, dipastikan demonstrasi akan berkurang. Mari kita bangun Indonesia dengan semangat kebersamaan dengan menjauhkan kekerasan.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7160 seconds (0.1#10.140)