SBY sebaiknya jangan takut ancaman
A
A
A
Sindonews.com - Curahan hati (curhat) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal keluarganya yang sering mendapat ancaman tembak mengundang komentar dari banyak pihak. Pasalnya, beberapa waktu lalu, SBY juga pernah mengeluhkan hal serupa. Waktu itu, sambil menunjukkan foto, SBY mengaku menjadi target tembak teroris.
Menanggapi curhatan orang nomor satu di negeri ini, politikus PDIP Pramono Anung mengatakan presiden seharusnya tak perlu takut dengan ancaman itu. Sebab, presiden dikelilingi banyak orang sebagai pelindung. Ada Badan Intelijen Nasional (BIN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, dan banyak lagi instrumen lain.
"Tidak mungkinlah kalau ada ancaman, katakanlah ada ancaman yang bisa diwujudkan, saya yakin semua presiden pasti ada ancaman, pasti. Ketika Gus Dur, Bu Mega, Pak Habibie, itu ada," ujar Pramono kepada Wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2012).
Kata Pramono, presiden sebagai simbol negara sudah pasti mendapat perlindungan penuh dari aparat keamanan. "Tetapi kan karena itu presiden, dia dijaga, karena itu simbol negara," tambahnya.
Namun, jika memang ancaman itu serius dan benar-benar akan terjadi, maka menjadi kewajiban aparat memberikan jaminan kepada presiden dan keluarganya. Jangan sampai terjadi sesuatu terhadap salah satu simbol negara itu.
"Kalau itu kemarin disampaikan secara serius oleh presiden secara terbuka menurut saya itu adalah warning bagi aparat yang bertanggungjawab, untuk memberikan jaminan keselamatan presiden dan keluarga," tukasnya.
Sebelumnya, saat pengarahan dalam Silaturahim Kader Partai Demokrat di kediaman pribadinya di Puri Cikeas Indah, Minggu 18 Maret malam, SBY bercerita dirinya menjadi sasaran tembak akibat beberapa kebijakan dan persoalan yang mendera Partai Demokrat.
Selain ancaman, muncul juga caci maki kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono, meski kondisi sang istri saat itu sedang sakit. "Saudara-saudara, sekarang ini yang dijadikan sasaran tembak saya, selalu begitu. Saya cek ke Ibu Negara, di samping ada yang berikan selamat ada juga yang berikan caci maki. Bahkan mengancam saya dan keluarga," ujar SBY.(lin)
Menanggapi curhatan orang nomor satu di negeri ini, politikus PDIP Pramono Anung mengatakan presiden seharusnya tak perlu takut dengan ancaman itu. Sebab, presiden dikelilingi banyak orang sebagai pelindung. Ada Badan Intelijen Nasional (BIN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, dan banyak lagi instrumen lain.
"Tidak mungkinlah kalau ada ancaman, katakanlah ada ancaman yang bisa diwujudkan, saya yakin semua presiden pasti ada ancaman, pasti. Ketika Gus Dur, Bu Mega, Pak Habibie, itu ada," ujar Pramono kepada Wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2012).
Kata Pramono, presiden sebagai simbol negara sudah pasti mendapat perlindungan penuh dari aparat keamanan. "Tetapi kan karena itu presiden, dia dijaga, karena itu simbol negara," tambahnya.
Namun, jika memang ancaman itu serius dan benar-benar akan terjadi, maka menjadi kewajiban aparat memberikan jaminan kepada presiden dan keluarganya. Jangan sampai terjadi sesuatu terhadap salah satu simbol negara itu.
"Kalau itu kemarin disampaikan secara serius oleh presiden secara terbuka menurut saya itu adalah warning bagi aparat yang bertanggungjawab, untuk memberikan jaminan keselamatan presiden dan keluarga," tukasnya.
Sebelumnya, saat pengarahan dalam Silaturahim Kader Partai Demokrat di kediaman pribadinya di Puri Cikeas Indah, Minggu 18 Maret malam, SBY bercerita dirinya menjadi sasaran tembak akibat beberapa kebijakan dan persoalan yang mendera Partai Demokrat.
Selain ancaman, muncul juga caci maki kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono, meski kondisi sang istri saat itu sedang sakit. "Saudara-saudara, sekarang ini yang dijadikan sasaran tembak saya, selalu begitu. Saya cek ke Ibu Negara, di samping ada yang berikan selamat ada juga yang berikan caci maki. Bahkan mengancam saya dan keluarga," ujar SBY.(lin)
()