Australia bermuka dua terhadap Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah parlemen Australia dalam kaukus Parlementarian For West Papua berencana akan berkumpul pekan depan. Meski belum diketahui secara pasti di balik agenda tersebut, Indonesia patut mencurigai terhadap manuver politik sebagian parlemen Australia tersebut.
Anggota Komisi I DPR RI Helmy Fauzi mengatakan, selama ini Indonesia mempunyai hubungan baik dengan negara Australia. Tapi terkadang sikap parlemen Australia 'menusuk dari belakang', terlepas itu hanya oknum atau sikap lembaga parlemen tersebut.
“Ini bisa kita duga bahwa parlemen Australia sengaja mengangkat isu sentif seperti ini demi kepentingan mereka sendiri ,” ujarnya saat berbincang dengan Sindonews setelah acara diskusi bertajuk “Media Menyikapi Kontroversi Aturan TV Digital” di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/2/2012).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai rakyat Papua sekarang kondisinya jauh lebih baik. Pasalnya yang duduk dijajaran pemerintahan adalah putra daerah sendiri.
“Kita lihat nasib Papua sendiri jauh lebih baik, begitu banyak putra Papua jadi Gubernur jadi Bupati, semuanya orang papua asli. Bangdingkan dengan nasib orang Aborigin Australia, di parlemen saja enggak ada, apa lagi jadi gubernur,” ucapnya.
Maka itu, dia meminta kepada pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap Australia. "Kita kadang-kadang terlalu lembek berhadapan dengan kelompok yang bertentangan dengan kepentingan nasional kita," imbuhnya.
Sebelumnya, salah seorang anggota parlemen Australia dari Partai Hijau, Richard, yang ikut dalam pertemuan itu menjelaskan jika warga Papua harus diberi kesempatan menentukan pilihannya. Bahkan pertemuan itu nantinya juga akan mendorong kemungkinan referendum.
Anggota Komisi I DPR RI Helmy Fauzi mengatakan, selama ini Indonesia mempunyai hubungan baik dengan negara Australia. Tapi terkadang sikap parlemen Australia 'menusuk dari belakang', terlepas itu hanya oknum atau sikap lembaga parlemen tersebut.
“Ini bisa kita duga bahwa parlemen Australia sengaja mengangkat isu sentif seperti ini demi kepentingan mereka sendiri ,” ujarnya saat berbincang dengan Sindonews setelah acara diskusi bertajuk “Media Menyikapi Kontroversi Aturan TV Digital” di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/2/2012).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai rakyat Papua sekarang kondisinya jauh lebih baik. Pasalnya yang duduk dijajaran pemerintahan adalah putra daerah sendiri.
“Kita lihat nasib Papua sendiri jauh lebih baik, begitu banyak putra Papua jadi Gubernur jadi Bupati, semuanya orang papua asli. Bangdingkan dengan nasib orang Aborigin Australia, di parlemen saja enggak ada, apa lagi jadi gubernur,” ucapnya.
Maka itu, dia meminta kepada pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap Australia. "Kita kadang-kadang terlalu lembek berhadapan dengan kelompok yang bertentangan dengan kepentingan nasional kita," imbuhnya.
Sebelumnya, salah seorang anggota parlemen Australia dari Partai Hijau, Richard, yang ikut dalam pertemuan itu menjelaskan jika warga Papua harus diberi kesempatan menentukan pilihannya. Bahkan pertemuan itu nantinya juga akan mendorong kemungkinan referendum.
()