Menag: Pimpinan FPI mengaku sudah tinggalkan kekerasan
A
A
A
Sindonews.com - Wacana pembubaran Front Pembela Islam (FPI) oleh massa yang mengatasnamakan gerakan Indonesia Tanpa FPI di Bundaran HI, Jakarta Pusat, menarik minat masyarakat untuk bergabung dalam aksi tersebut.
Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku pihaknya sudah memberitahukan kepada pimpinan FPI untuk tidak melakukan tindak kekerasan yang dilakukannya sejak lama.
"Saya selaku Menteri Agama, itu sudah beberapa kali mengajak FPI untuk mengubah strategi dakwah dari yang kelihatan keras jadi lembut dan persuasif," ujarnya kepada wartawan seusai acara seminar "Urgensi RUU Miras: Selamatkan Generasi Muda" di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (16/2/2012).
Menanggapi ajakan itu, kata Suryadharma, pimpinan FPI mengaku telah meninggalkan tindak kekerasan. "Pimpinan FPI telah mengatakan kepada saya, bahwa mereka sudah meninggalkan tindak kekerasan itu berubah dengan persuasif tadi," imbuhnya.
Dia menuturkan, pimpinan FPI saat itu pula menyatakan apabila masih ada tindak kekerasan yang dilakukan anggota FPI, itu menjadi tanggung jawab prbadi masing-masing anggota. "Kata pimpinan FPI itu tanggung jawab pribadi-pribadi. Bukan tanggung jawab organisasi. Karena organisasi sudah meninggalkan kekerasan itu," terangnya.
Dia menambahkan, prinsip dasarnya kekerasan yang dilakukan siapapun tidak bisa dibenarkan. Mengenai konflik yang terjadi antara masyarakat Dayak Kalimantan Tengah dengan FPI belum lama ini, Ketua Umum PPP ini belum bisa memberi tanggapan.
"Bagaimana sebetulnya kondisi masalah di Kalimantan Tengah. Bagaimana sepak terjang FPI akhir-akhir ini. Itu perlu diketahui," pungkasnya. (wbs)
Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku pihaknya sudah memberitahukan kepada pimpinan FPI untuk tidak melakukan tindak kekerasan yang dilakukannya sejak lama.
"Saya selaku Menteri Agama, itu sudah beberapa kali mengajak FPI untuk mengubah strategi dakwah dari yang kelihatan keras jadi lembut dan persuasif," ujarnya kepada wartawan seusai acara seminar "Urgensi RUU Miras: Selamatkan Generasi Muda" di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (16/2/2012).
Menanggapi ajakan itu, kata Suryadharma, pimpinan FPI mengaku telah meninggalkan tindak kekerasan. "Pimpinan FPI telah mengatakan kepada saya, bahwa mereka sudah meninggalkan tindak kekerasan itu berubah dengan persuasif tadi," imbuhnya.
Dia menuturkan, pimpinan FPI saat itu pula menyatakan apabila masih ada tindak kekerasan yang dilakukan anggota FPI, itu menjadi tanggung jawab prbadi masing-masing anggota. "Kata pimpinan FPI itu tanggung jawab pribadi-pribadi. Bukan tanggung jawab organisasi. Karena organisasi sudah meninggalkan kekerasan itu," terangnya.
Dia menambahkan, prinsip dasarnya kekerasan yang dilakukan siapapun tidak bisa dibenarkan. Mengenai konflik yang terjadi antara masyarakat Dayak Kalimantan Tengah dengan FPI belum lama ini, Ketua Umum PPP ini belum bisa memberi tanggapan.
"Bagaimana sebetulnya kondisi masalah di Kalimantan Tengah. Bagaimana sepak terjang FPI akhir-akhir ini. Itu perlu diketahui," pungkasnya. (wbs)
()