Isu politik uang kongres ditunggangi
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrat (PD) menduga ada pihak yang sengaja menunggangi isu-isu politik uang dalam Kongres Partai Demokrat 2010 lalu demi keuntungan politik menuju Pemilu 2014.
Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Luar Negeri Nurhayati Assegaf menyatakan, kongres 2010 adalah kongres paling demokratis yang pernah dilaksanakan partai itu sejauh ini.
Pasalnya, semua proses dilaksanakan secara demokratis tanpa adanya intervensi dari pihak tertentu dan tanpa adanya politik uang.
”Saya khawatir ada yang menungganginya,” kata Nurhayati dalam konferensi pers di Jakarta kemarin. Menurut dia, agak aneh bila tiba-tiba banyak media massa menyiarkan keterangan Diana yang bukan kader inti partai.
Selain itu, apa yang diungkapkannya bahwa kongres 2010 dipenuhi aroma politik uang untuk pemenangan calon ketua umum juga tidak benar. ”Demokrat melaksanakan kongres secara terbuka dan dipertontonkan di media massa. Pemilihan dibikin dua ronde. Begitu menawannya demokrasi saat itu,”kata anggota Komisi I DPR tersebut.
Hal senada juga disampaikan koordinator pemenangan Anas Urbaningrum untuk wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat saat Kongres PD lalu, Michael Wattimena. Menurut dia, saat ini kader Partai Demokrat harus solid dan berhati-hati dengan upaya mendelegitimasi citra Partai Demokrat dan Ketua Umum Anas Urbaningrum.
”Pertanyaan kritisnya adalah hampir dua tahun setelah kongres kok sekarang tiba-tiba muncul isu money politic di kongres,”ujarnya.(lin)
Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Luar Negeri Nurhayati Assegaf menyatakan, kongres 2010 adalah kongres paling demokratis yang pernah dilaksanakan partai itu sejauh ini.
Pasalnya, semua proses dilaksanakan secara demokratis tanpa adanya intervensi dari pihak tertentu dan tanpa adanya politik uang.
”Saya khawatir ada yang menungganginya,” kata Nurhayati dalam konferensi pers di Jakarta kemarin. Menurut dia, agak aneh bila tiba-tiba banyak media massa menyiarkan keterangan Diana yang bukan kader inti partai.
Selain itu, apa yang diungkapkannya bahwa kongres 2010 dipenuhi aroma politik uang untuk pemenangan calon ketua umum juga tidak benar. ”Demokrat melaksanakan kongres secara terbuka dan dipertontonkan di media massa. Pemilihan dibikin dua ronde. Begitu menawannya demokrasi saat itu,”kata anggota Komisi I DPR tersebut.
Hal senada juga disampaikan koordinator pemenangan Anas Urbaningrum untuk wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat saat Kongres PD lalu, Michael Wattimena. Menurut dia, saat ini kader Partai Demokrat harus solid dan berhati-hati dengan upaya mendelegitimasi citra Partai Demokrat dan Ketua Umum Anas Urbaningrum.
”Pertanyaan kritisnya adalah hampir dua tahun setelah kongres kok sekarang tiba-tiba muncul isu money politic di kongres,”ujarnya.(lin)
()