Bunuh tahanan anak, polisi kasih Rp1,5 juta

Kamis, 12 Januari 2012 - 17:56 WIB
Bunuh tahanan anak,...
Bunuh tahanan anak, polisi kasih Rp1,5 juta
A A A
Sindonews.com - Dua orang tahanan anak kakak beradik, Budri M Zen (17) dan Faisal Akbar (14), tewas tergantung di kamar mandi tahanan Mapolsek Sijunjung, Sumatera Barat. Diduga, tahanan itu tewas karena dianiaya petugas polisi.

Yusmanidar (50), ibunda korban mengatakan, setelah kematian kedua anaknya, tidak ada petugas polisi yang datang menyampaikan rasa belasungkawa. Padahal, kematian mereka masih misteri. Pada tubuh korban ditemukan bekas luka memar akibat dipukuli benda tumpul.

"Kapolsek Sijunjung datang ke Ninik Mamak (sebutan pemuka adat) dan ngasih Rp1,5 juta. Katanya buat sedekah," ujar Yusmanidar ditemui usai memberikan laporan di Bareskim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (12/1/2012).

Ditambahkan, uang itu diberikan dua hari setelah jenazah kedua anaknya dikebumikan dan diberikan ketua adat setempat. "Uang itu tidak saya terima secara langsung. Tapi diberikan kepada Ninik Mamak, lalu dia memberikan kepada saya," terangnya

Yusmanidar datang ke Mabes Polri didampingi anaknya Didi Firdaus (27), dan sejumlah kuasa hukum dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

Seperti diketahui, dua orang tahanan anak Mapolsek Sujunjung, Budri M Zen (17) dan Faisal Akbar (14), kakak-beradik ditemukan tewas tergantung di kamar mandi. Dari tubuh korban banyak ditemukan luka memar, diduga akibat penganiayaan oleh polisi.

Didi Firdaus, kakak korban mengaku tidak percaya jika kedua adiknya tewas bunuh diri. Terlebih pada tubuh mereka tidak ditemukan tanda-tanda akibat bunuh diri, seperti lidah menjulur dan keluar sperma dari kemaluan.

"Tidak ada tanda-tanda bunuh diri, lidahnya tidak menjulur, mereka juga tidak mengeluarkan sperma. Mungkin adik saya mati dulu, baru digantung," terangnya menaruh curiga.

Kecurigaan Didi diperkuat dengan hasil otopsi resmi oleh Polres Sijunjung pada 4 Januari 2012 dan RS M Jamil Padang yang menyatakan, korban tewas karena dianiaya. Dari tubuh korban ditemukan bekas luka yang berwarna hitam di kaki kiri bawah lutut, dan di sela paha ada bekas luka.

"Polisi bilang adik saya gantung diri tetapi lidahnya tidak menjulur layaknya orang mati gantung diri. Di tubuhnya banyak luka memar akibat dipukul oleh pentungan polisi. Saya yakin adik saya mati dipentung polisi di dalam sel," ucapnya sambil menangis.

Sementara itu, hingga kini belum ada polisi yang mau memberikan komentar bisa dikonfirmasi terkait hasil laporan orang tua korban. "Nanti saja, kalau mau langsung ke humas," terang salah seorang polisi yang menerima laporan. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0483 seconds (0.1#10.140)