Lapas Tangerang penuh, napi tidur di luar sel
A
A
A
Sindonews.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang penuh sesak oleh narapidana. Saking sesaknya, sejumlah narapidana terpaksa tidur di luar kamar sel tahanan.
Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang Suprijadi mengatakan, jumlah narapidana di Lapas Dewasa Tangerang mencapai 1.594 orang. Sedang kapasitasnya hanya untuk 600 orang.
"Makanya, saking banyaknya warga binaan di sini membuat tempat tidur tidak cukup. Akibatnya, banyak warga binaan yang harus tidur di luar kamar selnya," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Jumat (6/1/2012).
Kamar tahanan, di Lapas Kelas I Tangerang diisi oleh narapidana dan tahanan titipan dari daerah Jakarta, Tangerang, dan Banten. "Karena kamar sudah tidak tersedia, jadi terpaksa kalau tidur kami carikan ruang kosong di luar kamar tahanan seperti koridor paviliun," ungkapnya.
Meski tidur di luar kamar tahanan, Supriyadi menjamin, para narapidana tidak akan bisa melarikan diri. Sebab, lokasinya masih dibatasi oleh jeruji besi yang tidak mudah dilalui oleh warga binaan untuk keluar masuk.
"Penjagaan tetap kami perketat sehingga kemungkinan untuk meloloskan diri atau kabur sulit," katanya.
Kendati begitu, Supriyadi mengaku kewalahan menjaga dan mengamankan narapidana di Lapas Dewasa. "Kami punya lima kamera pemantau, tapi hanya dua yang berfungsi. Per shift petugas kami hanya 17 orang, bayangkan saja harus mengawasi 1.500 orang lebih. Jelas kami kekuragan pegawai juga," terangnya.
Selain di Lapas Dewasa Tangerang, narapidana di Lapas Anak Tangerang juga penuh sesak. Saat ditanya bagaimana kondisi di sana, Supriyadi mengaku tidak mengetahuinya. "Pokoknya penuh, bahkan lebih parah dari Lapas Dewasa," tambahnya. (san)
Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang Suprijadi mengatakan, jumlah narapidana di Lapas Dewasa Tangerang mencapai 1.594 orang. Sedang kapasitasnya hanya untuk 600 orang.
"Makanya, saking banyaknya warga binaan di sini membuat tempat tidur tidak cukup. Akibatnya, banyak warga binaan yang harus tidur di luar kamar selnya," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Jumat (6/1/2012).
Kamar tahanan, di Lapas Kelas I Tangerang diisi oleh narapidana dan tahanan titipan dari daerah Jakarta, Tangerang, dan Banten. "Karena kamar sudah tidak tersedia, jadi terpaksa kalau tidur kami carikan ruang kosong di luar kamar tahanan seperti koridor paviliun," ungkapnya.
Meski tidur di luar kamar tahanan, Supriyadi menjamin, para narapidana tidak akan bisa melarikan diri. Sebab, lokasinya masih dibatasi oleh jeruji besi yang tidak mudah dilalui oleh warga binaan untuk keluar masuk.
"Penjagaan tetap kami perketat sehingga kemungkinan untuk meloloskan diri atau kabur sulit," katanya.
Kendati begitu, Supriyadi mengaku kewalahan menjaga dan mengamankan narapidana di Lapas Dewasa. "Kami punya lima kamera pemantau, tapi hanya dua yang berfungsi. Per shift petugas kami hanya 17 orang, bayangkan saja harus mengawasi 1.500 orang lebih. Jelas kami kekuragan pegawai juga," terangnya.
Selain di Lapas Dewasa Tangerang, narapidana di Lapas Anak Tangerang juga penuh sesak. Saat ditanya bagaimana kondisi di sana, Supriyadi mengaku tidak mengetahuinya. "Pokoknya penuh, bahkan lebih parah dari Lapas Dewasa," tambahnya. (san)
()