Meski dikritik, anggota DPR dukung perbaikan toilet
A
A
A
Sindonews.com- Rencana perbaikan toilet DPR dengan alokasi anggaran Rp2 miliar menuai kritikan dari kalangan publik. Namun, anggota Komisi III (hukum) DPR, Ahmad Yani tetap mendorong rencana perbaikan itu direalisasikan.
Hanya, diingatkan, dalam pengadaan tender proyek renovasi toilet tersebut, supaya dilakukan secara transparan dan akuntabiltas. Sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Lanjutnya, perbaikan itu diperlukan mengingat kondisinya memang kurang layak.
"Dalam renovasi tersebut semua biayanya harus diaudit dan transparan, kalau tidak itu bisa korupsi," ujar Yani, Jakarta, tadi malam.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengungkapkan, ada beberapa toilet yang kondisinya rusak. Tentu saja, kondisi ini menyebabkan suasana tidak nyaman karena kebersihannya tak terjaga.
"Renovasi toilet adalah salah satu kebutuhan, contohnya di lantai saya saja ada yang rusak sehingga untuk wudhu saja tidak bisa,” ungkapnya.
Bahkan, dia membandingkan toilet dalam gedung DPR dengan toilet di ruangan Kapolsek dan di gedung Komnas HAM. “Coba Anda lihat di dalam ruangan Kapolseknya itu ada tolietnya dan jauh lebih bagus dengan yang ada di DPR, begitu juga dengan di Komnas HAM, “ pungkasnya.
Hanya, diingatkan, dalam pengadaan tender proyek renovasi toilet tersebut, supaya dilakukan secara transparan dan akuntabiltas. Sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Lanjutnya, perbaikan itu diperlukan mengingat kondisinya memang kurang layak.
"Dalam renovasi tersebut semua biayanya harus diaudit dan transparan, kalau tidak itu bisa korupsi," ujar Yani, Jakarta, tadi malam.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengungkapkan, ada beberapa toilet yang kondisinya rusak. Tentu saja, kondisi ini menyebabkan suasana tidak nyaman karena kebersihannya tak terjaga.
"Renovasi toilet adalah salah satu kebutuhan, contohnya di lantai saya saja ada yang rusak sehingga untuk wudhu saja tidak bisa,” ungkapnya.
Bahkan, dia membandingkan toilet dalam gedung DPR dengan toilet di ruangan Kapolsek dan di gedung Komnas HAM. “Coba Anda lihat di dalam ruangan Kapolseknya itu ada tolietnya dan jauh lebih bagus dengan yang ada di DPR, begitu juga dengan di Komnas HAM, “ pungkasnya.
()