Belanda resmi minta maaf ke warga Rawagede

Jum'at, 09 Desember 2011 - 20:36 WIB
Belanda resmi minta maaf ke warga Rawagede
Belanda resmi minta maaf ke warga Rawagede
A A A
Sindonews.com - Kedutaan Besar Belanda secara langsung menyampaikan permintaan maafnya atas peristiwa pembantaian warga Rawagede pada tahun 1947 silam, yang tercatat memakan korban jiwa sebanyak 431 jiwa.

Permintaan maaf Kedubes Belanda yang mewakili Pemerintah Belanda ini bertepatan dengan peringatan 64 tahun tragedi Rawagede di Monumen Perjuangan Rawagede, Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jumat (9/12/2011).

"Atas nama pemerintah Belanda, kami meminta maaf atas tragedi yang terjadi di Rawagede," ungkap Kedubes Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan dalam sambutannya.

Permintaan maaf secara langsung ini baru pertama kali. Akan tetapi, sambutan Tjeerd tersebut sama sekali tidak menyinggung masalah kompensasi yang dikabarkan akan diberikan pemerintah Belanda.

Pengacara ahli waris keluarga korban tragedi Rawagede, Liesbeth Zegveld mengatakan, persidangan yang dimenangkan warga Rawagede sangat penting sekali. Dirinya juga menghargai langkah pemerintah Belanda untuk meminta maaf secara langsung di depan warga Rawagede.

"Jumlah uang tidak bisa menggantikan apa yang dialami warga Rawagede. Saya sangat menghargai permintaan maaf ini," kata Liesbeth.

Liesbeth menegaskan, segala tuntutannya kepada pemerintah pemerintah Belanda ini diperjuangkannya bukan semata-mata dirinya sebagai pengacara ahli waris korban Rawagede.

"Tuntutan permintaan maaf ini muncul dari saya sebagai warga negara Belanda, bukan sebagai pengacara," katanya.

Ketua Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa (KNPMB) sekaligus Ketua Komite Utang Kehormatan Belanda, Batara Hutagalung, mengatakan peringatan tragedi Rawagede ke 64 ini merupakan perjalanan panjang bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi warga Rawagede.

Dana yang dikeluarkan pun diakuinya juga tergolong besar. Terhitung sejak 2002, KNPMB diakui Batara sudah melancarkan demonstrasi hingga seminar membahas persoalan Rawagede.

"Tidak ada sepeser uang negara pun yang digunakan oleh KNPMB dan KUKB untuk masalah ini," kata Batara.

Agresi militer Belanda di Rawagede tercatat menewaskan 431 orang. Korban tewas juga meliputi anak-anak.

Ketua Yayasan Rawagede Sukarman menjelaskan, pada kesempatan ini pihaknya menyerahkan santunan kepada warga Rawagede. Santunan tersebut secara simbolis diserahkan kepada ahli waris korban Rawagede, Cawi dan Wanti Sariman. Untuk kalangan jompo diserahkan kepada Taslem dan Ener. Sedangkan untuk yatim piatu diserahkan kepada Bijay dan Ita.

"Saya tegaskan, santunan ini bukan dari pemerintah Belanda. Tapi rutin kami serahkan setiap tahun perayaan Rawagede dari Yayasan Rawagede. Anggarannya dari Pemkab Karawang," kata Sukarman.

Dikabarkan, kompensasi dari pemerintah Belanda akan diserahkan pada 14 Desember 2011.

Belum ada bantuan dari Belanda

Dikabarkan beberapa waktu lalu, pemerintah Belanda pernah memberikan bantuan kepada korban Rawagede sebesar Rp10 miliar. Bantuan tersebut dikabarkan diserahkan ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

Terkait hal tersebut, Bupati Karawang Ade Swara mengatakan, sampai saat ini pihak Pemerintah Kabupaten Karawang belum menerima anggaran bantuan tersebut.

"Pemkab Karawang belum menerima. Sampai saat ini pun tidak ada bantuan yang diterima. Untuk santunan dari anggaran Pemkab," paparnya.

Akan tetapi, Ade mengakui kalau dirinya sempat mendengar kabar bantuan Rp10 miliar dari pemerintah Belanda. Akan tetapi, realisasinya tidak sampai ke Pemkab Karawang.

"Saya pernah dengar. Tapi, hingga saat ini belum dengar lagi lanjutan cerita bantuan Rp10 miliar itu," ujarnya.

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5691 seconds (0.1#10.140)