Pasien Corona Gejala Ringan Dianjurkan Isolasi Mandiri, Dipantau via Online
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menyediakan layanan pemeriksaan virus Corona (Covid-19) bagi masyarakat. Dalam menemukan kasus positif virus Corona, Puskesmas menggunakan dua metode screening.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kementerian Kesehatan, Bambang Wibowo menjelaskan, screening dilakukan berdasarkan hasil penelusuran terhadap masyarakat yang diduga kontak erat dengan kasus Covid yang positif.
Setelah Puskesmas melakukan wawancara dan penyelidikan epidemiologi kemudian akan dilakukan screening.
Adapun dua metode screening, pertama menggunakan rapid test antibodi. Setelah dilakukan pemberian informasi dan edukasi terkait ini, maka akan dilakukan pengambilan darah.
Pengambilan darah bisa dilakukan dari darah kapiler oleh petugas Puskesmas. “Kemudian juga bisa dilakukan pengambilan darah dari ujung jari, kemudian akan dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan rapid test antibodi,” tutur Bambang di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Kedua, melakukan swab pada tenggorok maupun pangkal hidung. Kemudian akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium dengan menggunakan PCR.
“Ini yang dilakukan oleh puskesmas dengan standar yang telah ditetapkan,” tambahnya.
Bambang mengatakan setelah hasil keluar, maka akan diberikan informasi apakah positif atau negatif ini untuk yang melakukan rapid test antibodi. Apabila positif dengan menggunakan PCR, maka pasien positif yang tidak memilii gejala sakit berat maupun sedang, dianjurkan untuk melakukan isolasi diri di rumah.
“Kemudian Puskesmas atau Rumah Sakit setempat juga akan membantu memberikan edukasi informasi dan monitor apa yang harus dilakukan oleh tokoh melalui pemanfaatan handphone melalui online,” ungkap Bambang.
Puskesmas dalam situasi saat ini, kata Bambang juga dilakukan pelatihan yang dilakukan melalui online dan sudah menjalankan prinsip-prinsip pencegahan. “Kemudian screening dan juga mengatasi apa yang harus dilakukan setelah hasil screening itu diketahui,” tutur Bambang.
Bambang pun menegaskan dalam situasi pandemi saat ini, Puskesmas menjadi bagian dari proses pelayanan yang sangat penting. “Karena peran yang dilakukan oleh puskesmas dari mulai mencegah melakukan screening dan respons. Pada saat ini seluruh puskesmas di Indonesia sudah dilakukan pelatihan lewat online dan sudah melaksanakan aktivitas ini dengan baik,” tuturnya.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kementerian Kesehatan, Bambang Wibowo menjelaskan, screening dilakukan berdasarkan hasil penelusuran terhadap masyarakat yang diduga kontak erat dengan kasus Covid yang positif.
Setelah Puskesmas melakukan wawancara dan penyelidikan epidemiologi kemudian akan dilakukan screening.
Adapun dua metode screening, pertama menggunakan rapid test antibodi. Setelah dilakukan pemberian informasi dan edukasi terkait ini, maka akan dilakukan pengambilan darah.
Pengambilan darah bisa dilakukan dari darah kapiler oleh petugas Puskesmas. “Kemudian juga bisa dilakukan pengambilan darah dari ujung jari, kemudian akan dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan rapid test antibodi,” tutur Bambang di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Kedua, melakukan swab pada tenggorok maupun pangkal hidung. Kemudian akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium dengan menggunakan PCR.
“Ini yang dilakukan oleh puskesmas dengan standar yang telah ditetapkan,” tambahnya.
Bambang mengatakan setelah hasil keluar, maka akan diberikan informasi apakah positif atau negatif ini untuk yang melakukan rapid test antibodi. Apabila positif dengan menggunakan PCR, maka pasien positif yang tidak memilii gejala sakit berat maupun sedang, dianjurkan untuk melakukan isolasi diri di rumah.
“Kemudian Puskesmas atau Rumah Sakit setempat juga akan membantu memberikan edukasi informasi dan monitor apa yang harus dilakukan oleh tokoh melalui pemanfaatan handphone melalui online,” ungkap Bambang.
Puskesmas dalam situasi saat ini, kata Bambang juga dilakukan pelatihan yang dilakukan melalui online dan sudah menjalankan prinsip-prinsip pencegahan. “Kemudian screening dan juga mengatasi apa yang harus dilakukan setelah hasil screening itu diketahui,” tutur Bambang.
Bambang pun menegaskan dalam situasi pandemi saat ini, Puskesmas menjadi bagian dari proses pelayanan yang sangat penting. “Karena peran yang dilakukan oleh puskesmas dari mulai mencegah melakukan screening dan respons. Pada saat ini seluruh puskesmas di Indonesia sudah dilakukan pelatihan lewat online dan sudah melaksanakan aktivitas ini dengan baik,” tuturnya.
(dam)