Wabah Corona, Sekjen MUI: Jangan Tuduh Tuhan Tak Mengabulkan Doa Kita

Sabtu, 04 April 2020 - 14:13 WIB
Wabah Corona, Sekjen MUI: Jangan Tuduh Tuhan Tak Mengabulkan Doa Kita
Wabah Corona, Sekjen MUI: Jangan Tuduh Tuhan Tak Mengabulkan Doa Kita
A A A
JAKARTA - Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas meminta masyarakat untuk mematuhi ketentuan mengenai cara memutus mata rantai virus Corona (COVID-19). ”Tuhan akan mengabulkan doa kita kalau kita memperhatikan ketentuan-ketentuan-Nya,” ujarnya, Sabtu (4/4/2020).

Untuk itu, Anwar meminta tolong agar doa harus tetap dipanjatkan semua umat khususnya para ulama dan tokoh agama kepada Allah SWT tanpa harus melalui kegiatan doa bersama dalam satu tempat. "Virus itu adalah makhluk Allah. Dia punya ciri-ciri dan karakter tersendiri. Punya cara membiak dan menular," kata Anwar saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (4/4/2020). (Baca juga: Ajak Berdoa, Imam Besar Istiqlal Berharap Tak Ada Puncak Corona)

Anwar meyakini, yang tahu hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan tentang virus itu adalah para ahli yang keahliannya memang mengetahui tentang bahaya dan dampak dari virus tersebut. Menurutnya, ketentuan-ketentuan yang ada pada virus itu dibuat atas kehendak Allah.

”Allah telah menyuruh kita semua untuk mengetahui kebenaran-kebenaran yang ada dalam ciptaan-Nya, kemudian memberikan kita pemahaman bagaimana cara menangkalnya agar tak terjadi kebinasaan yang tahu caranya adalah ahli virus dan ahli medis,” ucapnya.

Dia menilai, yang lemah sekarang ini bukan doanya tapi diusaha yang tidak memperhatikan ayat-ayat Allah terkait dengan virus yang sudah dijelaskan oleh ahlinya tersebut.

Sebagai contoh, kata Anwar, para ahli mengatakan salah satu cara memutus penyebaran virus ini adalah dengan melakukan social distancing atau physical distancing.

”Lalu pertanyaannya apakah itu sudah kita melakukan? Kalau belum jangan tuduh Tuhan tidak mengabulkan doa kita. Tapi karena apa yang kita lakukan tidak benar. Kita minta supaya virus ini dijauhkan oleh Allah dari kehidupan kita sementara perilaku kita tetap tidak mendekat dengannya. Lalu salah siapa kalau virus ini masih bergentayangan? Ya salah kita," ucap Anwar.

Oleh karena itu, Anwar berharap harus ada kebijakan yang tegas yang dibuat oleh pemerintah agar rakyat tidak lagi berseliweran dalam waktu tertentu agar virus-virus ini benar-benar bisa hilang. "Tapi kalau seperti sekarang di mana separuh masyarakat mengisolasi diri di rumah tapi separuh lagi masih berkeliaran maka secara teoritis virus masih akan tetap banyak dan menyebar ke mana-mana. Dan itu jelas tidak kita inginkan," ujar Ketua PP Muhammadiyah itu.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6032 seconds (0.1#10.140)