Cegah Corona, Legislator Demokrat Dukung Wacana Bali Lockdown

Minggu, 15 Maret 2020 - 06:43 WIB
Cegah Corona, Legislator Demokrat Dukung Wacana Bali Lockdown
Cegah Corona, Legislator Demokrat Dukung Wacana Bali Lockdown
A A A
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi virus Corona (Covid-19) bisa menginfeksi hampir 4 ribu orang per hari saat mendekati masa puncak penyebaran pada Mei nanti. Oleh karena itu, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Daerah Pemilihan (Dapil) Bali, Putu Supadma Rudana mendukung adanya wacana lockdown atau menyetop sementara kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Bali.

Putu menilai, kunjungan wisman tersebut memiliki pengaruh dan resiko besar penularan virus Corona ke masyarakat. (Baca Juga: Lockdown Belum Jadi Opsi Pemerintah Cegah Penyebaran Corona
"Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tentu akan berpengaruh kepada cepatnya penyebaran virus Corona di Bali. ini sangat membahayakan bagi masyarakat, kita tidak boleh anggap remeh pandemi covid-19 ini. Lebih baik pemerintah pusat dan pemprov Bali segera me-lockdown untuk menghadapi wabah ini," kata Putu dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Sabtu 14 Maret 2020.

Anggota Komisi VI DPR ini bahkan memuji sikap sejumlah negara seperti Italia, Irlandia, Denmark, Filipina dan Tiongkok yang melakukan hal tersebut sebagai langkah untuk mengamankan negaranya dari ancaman virus Corona.

"Negara-negara lain telah mengambil sikap yang cepat dan tanggap untuk melockdown negaranya guna mengamankan warganya agar tidak tertular virus Corona. Jadi kita harus menutup sementara kedatangan wisatawan asing dari jalur darat, udara maupun laut hingga kondisi semakin membaik. Apa yang disampaikan oleh BIN ini tentu saja serius sekali, Pemerintah Bali harus berani untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat Bali," paparnya.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat ini juga meminta pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali khususnya tidak gagap dalam melakukan pencegahan virus tersebut. Pemerintah harus meyakinkan masyarakat untuk tenang dan tidak panik. Ia berharap agar pemerintah menyiapkan ketersediaan kebutuhan pokok, ketersediaan obat-obatan, masker dan ketersediaan informasi.

"Saya sudah mengingatkan di sidang paripurna pada 6 Februari 2020 agar segera dilakukan penanganan dan mitigasi yang menyeluruh dengan melakukan tindakan proaktif dimana mana, serta melakukan pembatasan di pintu-pintu masuk negara kita karena ini darurat, namun pemerintah kita terlambat, virus corona sudah terlanjur menyebar," sesal Putu.

"Saran saya, aktivitas selama sebulan ini yang diperbolehkan hanya aktivitas bekerja, dan aktivitas mendasar lainnya seperti belanja kebutuhan sehari-hari atau kepentingan menyangkut kesehatan," usulnya.

Selanjutnya, dianmenambahkan, kegiatan pendidikan juga harus dihentikan, sekolah termasuk universitas semuanya ditutup, kegiatan belajar dilakukan dari rumah melalui aplikasi media sosial yang ada. Penghentian sementara kegiatan olahraga yang dijadwalkan akan diselenggarakan dalam waktu dekat serta, penutupan kawasan wisata. Namun, transportasi publik harus tetap berjalan hanya sana jumlahnya dikurangi.

"Pemerintah Pusat dan pemprov Bali jangan hanya mementingkan sektor ekonomi tapi mengabaikan kesehatan dan keselamatan warga, ini kegentingan yang memaksa," desaknya. (Baca Juga: Italia Lockdown, Lamborghini Tutup Pabrik hingga 25 Maret
Putu yang juga wakil Ketua Badan Kerjasama Antar parlemen menghimbau agar masyarakat senantiasa meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan dan kesehatan. Mencuci tangan dan menggunakan masker jika sedang batuk atau pilek. Selain itu, sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang yang sedang mengalami demam dan batuk.

"Dan yang terakhir, mari kita bersatu untuk melawan wabah yang terjadi saat ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa beserta kita. Harapan rakyat, perjuangan demokrat," harapnya. (Baca Juga: Anies Tegaskan Tak Akan Lockdown Jakarta(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7471 seconds (0.1#10.140)