Reaksi Zulkifli Hasan soal Wacana Pembentukan PAN Reformasi
A
A
A
JAKARTA - Wacana pembentukan Partai Amanat Nasional (PAN) Reformasi bergulir. Wacana itu diembuskan oleh kubu Mulfachri Harahap setelah menolak hasil kongres PAN yang membawa Zulkifli Hasan terpilih kembali menjadi ketua umum.
Menanggapi wacana pembentukan PAN Reformasi, Zulkifli Hasan atau Zulhas menegaskan demokrasi itu keras. "PAN itu pilih demokrasi. Makanya keras ada persaingan," tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Lalu Zulhas menyinggung peristiwa lempar kursi di Kongres ke-V PAN di Kendari beberapa waktu lalu. "Mohon maaf kadang bangku kena anu sasaran juga. Tapi itu demokrasi begitu. Sampai menuju demokrasi yang matang yang melahirkan civilized," ujarnya. (Baca Juga: Amien Rais Sebut Suasana Konges PAN seperti Kongres Partai Teroris)
Dia juga menyinggung perolehan suara pada Kongres PAN ke-IV lima tahun lalu dan Kongres ke-V di Kendari beberapa waktu lalu. "Bayangkan saja dulu bedanya enam suara, sekarang agak banyak 106. Tapi itulah demokrasi yang kami pilih. Pertarungan," tuturnya.
Sekadar diketahui, pada Kongres PAN tahun 2015 di Bali, Zulkifli Hasan memperoleh 292 suara, sedangkan Hatta Rajasa memperoleh 286 suara. Selanjutnya di Kongres PAN ke-V, Zulkifli Hasan memperoleh 332 suara, sedangkan Mulfachri Harahap memperoleh 225 suara.
Wacana pembentukan PAN Reformasi diungkapkan oleh Koordinator Pemenangan Mulfachri Harahap, Muhammad Asri Anas.
Anas mengungkapkan, usulan itu dari 158 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) serta 1300 tokoh-tokoh yang pernah terlibat di PAN dan tokoh yang pernah terlibat di era Reformasi, termasuk tokoh-tokoh Muhammadiyah.
Usulan itu pun telah disampaikan ke Amien Rais dalam pertemuan di rumah salah satu pendiri PAN Putra Jaya Husin kemarin malam. Diketahui, Zulkifli Hasan tidak mengakomodasi Amien Rais dalam kepengurusan PAN periode 2020-2025.
Menanggapi wacana pembentukan PAN Reformasi, Zulkifli Hasan atau Zulhas menegaskan demokrasi itu keras. "PAN itu pilih demokrasi. Makanya keras ada persaingan," tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Lalu Zulhas menyinggung peristiwa lempar kursi di Kongres ke-V PAN di Kendari beberapa waktu lalu. "Mohon maaf kadang bangku kena anu sasaran juga. Tapi itu demokrasi begitu. Sampai menuju demokrasi yang matang yang melahirkan civilized," ujarnya. (Baca Juga: Amien Rais Sebut Suasana Konges PAN seperti Kongres Partai Teroris)
Dia juga menyinggung perolehan suara pada Kongres PAN ke-IV lima tahun lalu dan Kongres ke-V di Kendari beberapa waktu lalu. "Bayangkan saja dulu bedanya enam suara, sekarang agak banyak 106. Tapi itulah demokrasi yang kami pilih. Pertarungan," tuturnya.
Sekadar diketahui, pada Kongres PAN tahun 2015 di Bali, Zulkifli Hasan memperoleh 292 suara, sedangkan Hatta Rajasa memperoleh 286 suara. Selanjutnya di Kongres PAN ke-V, Zulkifli Hasan memperoleh 332 suara, sedangkan Mulfachri Harahap memperoleh 225 suara.
Wacana pembentukan PAN Reformasi diungkapkan oleh Koordinator Pemenangan Mulfachri Harahap, Muhammad Asri Anas.
Anas mengungkapkan, usulan itu dari 158 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) serta 1300 tokoh-tokoh yang pernah terlibat di PAN dan tokoh yang pernah terlibat di era Reformasi, termasuk tokoh-tokoh Muhammadiyah.
Usulan itu pun telah disampaikan ke Amien Rais dalam pertemuan di rumah salah satu pendiri PAN Putra Jaya Husin kemarin malam. Diketahui, Zulkifli Hasan tidak mengakomodasi Amien Rais dalam kepengurusan PAN periode 2020-2025.
(dam)