BNPB Sebut Periode Januari-Maret 2020 Terjadi 823 Bencana
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dari 1 Januari hingga 10 Maret 2020, total 823 bencana telah melanda Indonesia.
"Sampai hari ini, 10 Maret 2020 tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 823 kejadian," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan yang diterima SINDO, Selasa (10/3/2020).
(Baca juga: Hari Kesiapsiagaan Bencana Bukanlah Seremoni)
Akibat bencana itu, sebanyak 136 orang meninggal dunia dan lebih dari satu juta orang terdampak dan mengungsi. "Bencana menimbulkan terdampak dan mengungsi sekitar 1.564.943 orang," ucapnya.
"Sedangkan meninggal dunia sebanyak 136 orang, hilang 4 orang dua diantaranya akibat bencana di Kabupaten Lebak, Banten di awal tahun 2020 lalu dan luka-luka 195 orang," tambahnya.
Agus mengatakan, BNPB mencatat bencana yang mendominasi adalah bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.
"Paling banyak terjadi yakni sebanyak 311 akibat peristiwa banjir. Kemudian diikuti dengan angin puting beliung sebanyak 253 kejadian, tanah longsor sebanyak 176 kejadian, dan gempa bumi satu kejadian,” jelasnya.
BNPB juga mencatat terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 78 kejadian, dan dua peristiwa bencana akibat gelombang pasang dan abrasi terjadi sepanjang 2020.
Kejadian bencana paling banyak terjadi di Pulau Jawa dengan total 509 kejadian. Dimana tiga Provinsi paling banyak kejadian bencana terjadi di Jawa Tengah dengan 212 kejadian, di Jawa Barat dengan 139 kejadian, dan di Jawa Timur sebanyak 126 kejadian bencana.
“Sebanyak 139 kejadian bencana terjadi di Pulau Sumatera, di Kalimantan 68 kejadian bencana, kemudian di Sulawesi terjadi 60 kejadian, di Bali terjadi 20 kali kejadian bencana di Timur Indonesia Maluku dan Papua terjadi 15 kali kejadian bencana selama 2020,” tambah Agus.
Sementara itu, dampak bencana sekitar 12.942 rumah rusak dengan rincian 3.106 rumah rusak berat, 1.876 rumah rusak sedang dan 7.960 rumah rusak ringan. Selain itu 311 fasilitas umum juga mengalami kerusakan dengan rincian 162 fasilitas pendidikan, 133 fasilitas peribadatan, dan 16 fasilitas kesehatan rusak, 51 kantor rusak dan 137 jembatan mengalami kerusakan akibat bencana.
"Sampai hari ini, 10 Maret 2020 tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 823 kejadian," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan yang diterima SINDO, Selasa (10/3/2020).
(Baca juga: Hari Kesiapsiagaan Bencana Bukanlah Seremoni)
Akibat bencana itu, sebanyak 136 orang meninggal dunia dan lebih dari satu juta orang terdampak dan mengungsi. "Bencana menimbulkan terdampak dan mengungsi sekitar 1.564.943 orang," ucapnya.
"Sedangkan meninggal dunia sebanyak 136 orang, hilang 4 orang dua diantaranya akibat bencana di Kabupaten Lebak, Banten di awal tahun 2020 lalu dan luka-luka 195 orang," tambahnya.
Agus mengatakan, BNPB mencatat bencana yang mendominasi adalah bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.
"Paling banyak terjadi yakni sebanyak 311 akibat peristiwa banjir. Kemudian diikuti dengan angin puting beliung sebanyak 253 kejadian, tanah longsor sebanyak 176 kejadian, dan gempa bumi satu kejadian,” jelasnya.
BNPB juga mencatat terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 78 kejadian, dan dua peristiwa bencana akibat gelombang pasang dan abrasi terjadi sepanjang 2020.
Kejadian bencana paling banyak terjadi di Pulau Jawa dengan total 509 kejadian. Dimana tiga Provinsi paling banyak kejadian bencana terjadi di Jawa Tengah dengan 212 kejadian, di Jawa Barat dengan 139 kejadian, dan di Jawa Timur sebanyak 126 kejadian bencana.
“Sebanyak 139 kejadian bencana terjadi di Pulau Sumatera, di Kalimantan 68 kejadian bencana, kemudian di Sulawesi terjadi 60 kejadian, di Bali terjadi 20 kali kejadian bencana di Timur Indonesia Maluku dan Papua terjadi 15 kali kejadian bencana selama 2020,” tambah Agus.
Sementara itu, dampak bencana sekitar 12.942 rumah rusak dengan rincian 3.106 rumah rusak berat, 1.876 rumah rusak sedang dan 7.960 rumah rusak ringan. Selain itu 311 fasilitas umum juga mengalami kerusakan dengan rincian 162 fasilitas pendidikan, 133 fasilitas peribadatan, dan 16 fasilitas kesehatan rusak, 51 kantor rusak dan 137 jembatan mengalami kerusakan akibat bencana.
(maf)