Selain Kesehatan, Ini Dampak Lain Virus Corona di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Virus corona saat ini memang menjadi momok yang sangat menakutkan dan menimbulkan kepanikan, bahkan dunia internasional juga. Disebut juga dengan Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) ini pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 ini.
Penyebarannya begitu cepat, bahkan Indonesia pun juga terkena dampaknya. Jenis virus ini membahayakan kesehatan, sudah banyak yang menjadi korban. Maka dari itulah, dunia begitu waspada dengan hadirnya wabah yang mematikan ini.
(Baca juga: Ditelusuri, Orang yang Pernah Kontak dengan Dua Pasien Positif Corona)
Selain kesehatan , banyak sektor lainnya yang ikut terdampak akibat virus corona. Berikut beberapa sektor lain yang turut berpengaruh.
Saudi hentikan sementara pelaksanaan umrah , pada Kamis (27/2/2020), Kementerian Luar Negeri setempat sudah melakukan pengumuman. "Tidak hanya umrah saja yang ditangguhkan, ada beberapa peraturan yang diterapkan Arab Saudi untuk menghalau merajalelanya virus mematikan ini," bunyi pengumuman tersebut.
Aturan lainnya adalah mereka yang masuk ke Arab Saudi dengan visa turis dari negara-negara yang tersuspect wabah virus Corona juga ditangguhkan. Sebagai informasi, peraturan tersebut tidak hanya untuk Indonesia saja. Melainkan juga 22 negara lain yang diduga terpapar virus corona jenis baru.
Kunjungan wisman dari China menurun. Selama ini diketahui jika China merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam sektor wisata ke Bali. Namun lantaran Covid-19 ini, kunjungangan merosot tajam. Bahkan angkanya anjlok mendekati 10.000 wisatawan. Salah satu yang bisa dilihat perbedaanya adalah Monumen Perjuangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar.
Tempat wisata yang berada di Denpasar tersebut pada hari-hari biasanya ramai akan turis asal China yang berfoto ria. I Putu Suka Redaya yang merupakan Kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali menyebutkan jika pasca menyebarkannya virus tersebut saat ini monumen perjuangan sepi pengunjung, hanya wisatawan domestik datang dari para pelajar yang libur sekolah. Bisa dibilang, karena virus corona, kunjungan pelancong asal negeri Tirai Bambu turun mencapai 80%.
Pertumbuhan ekonomi juga melemah, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan menyebutkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini terkoreksi 0,3% di kuartal 1 2020, karena terdampak virus corona.
"Padahal, menurut perhitungannya, Indonesia seharusnya bisa mencapai 4,7% di kuartal 1, 2020. Penurunan ekonomi di China berpengaruh besar terhadap Indonesia, sekitar 0,3-0,6 %," ucap Sru Mulyani.
Guna menyiasati ekonomi Indonesia tidak terus melemah, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan jika pemerintah terus melakukan upaya koordinasi dengan Bank Indonesia untuk memberikan stimulus ekonomi di Tanah Air. Salah satu caranya adalah memberikan keringanan berupa insentif kepada sektor pariwisata serta pihak-pihak lainnya yang bersinggungan.
Berdampak pada ekspor Indonesia, Ryan Kiryanto selaku Ekonom Bank BNI menyebutkan jika virus corona juga berdampak pada ekspor pada bulan Maret. "Bahkan Badan Pusat Statistik atau BPS mendapatkan data nilai ekspor dan impor Indonesia-Tiongkok menurun sebesar 12,07% pada Januari. Sementara hitungan global, menurun 7,16% dibandingkan Desember 2019," jelasnya.
Harga masker dan hand sanitizer melonjak naik, bahkan di Medan, Sumatera Utara masker jenis N95 harganya melambung tinggi dari Rp12 ribu ke Rp100 ribu. Meskipun harganya mahal, tetap saja masker banyak diburu dan stoknya menipis. Bahkan di beberapa marketplace, harga masker melonjak tajam bikin geleng-geleng kepala.
Tidak hanya masker saja, hand sanitizer(cairan pembersih tangan) juga ikut melambung harganya. Di Bekasi misalnya, harga hand wash antiseptik yang dengan ukuran 500 ml yang bisanya Rp35.000 sampai melonjak Rp80.000. Sementara antiseptik 50 ml yang biasanya Rp15.000 jadi Rp25.000.
Itulah segelintir dampak virus corona yang saat ini sedang mewabah dunia. Supaya tetap aman, selalu cuci tangan menggunakan sabun dan jika merasa sakit jangan lupa mengenakan masker dan segera memeriksakan diri ke dokter. Jangan sampai terlambat dan ingat untuk tidak panik berlebihan.
Penyebarannya begitu cepat, bahkan Indonesia pun juga terkena dampaknya. Jenis virus ini membahayakan kesehatan, sudah banyak yang menjadi korban. Maka dari itulah, dunia begitu waspada dengan hadirnya wabah yang mematikan ini.
(Baca juga: Ditelusuri, Orang yang Pernah Kontak dengan Dua Pasien Positif Corona)
Selain kesehatan , banyak sektor lainnya yang ikut terdampak akibat virus corona. Berikut beberapa sektor lain yang turut berpengaruh.
Saudi hentikan sementara pelaksanaan umrah , pada Kamis (27/2/2020), Kementerian Luar Negeri setempat sudah melakukan pengumuman. "Tidak hanya umrah saja yang ditangguhkan, ada beberapa peraturan yang diterapkan Arab Saudi untuk menghalau merajalelanya virus mematikan ini," bunyi pengumuman tersebut.
Aturan lainnya adalah mereka yang masuk ke Arab Saudi dengan visa turis dari negara-negara yang tersuspect wabah virus Corona juga ditangguhkan. Sebagai informasi, peraturan tersebut tidak hanya untuk Indonesia saja. Melainkan juga 22 negara lain yang diduga terpapar virus corona jenis baru.
Kunjungan wisman dari China menurun. Selama ini diketahui jika China merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam sektor wisata ke Bali. Namun lantaran Covid-19 ini, kunjungangan merosot tajam. Bahkan angkanya anjlok mendekati 10.000 wisatawan. Salah satu yang bisa dilihat perbedaanya adalah Monumen Perjuangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar.
Tempat wisata yang berada di Denpasar tersebut pada hari-hari biasanya ramai akan turis asal China yang berfoto ria. I Putu Suka Redaya yang merupakan Kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali menyebutkan jika pasca menyebarkannya virus tersebut saat ini monumen perjuangan sepi pengunjung, hanya wisatawan domestik datang dari para pelajar yang libur sekolah. Bisa dibilang, karena virus corona, kunjungan pelancong asal negeri Tirai Bambu turun mencapai 80%.
Pertumbuhan ekonomi juga melemah, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan menyebutkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini terkoreksi 0,3% di kuartal 1 2020, karena terdampak virus corona.
"Padahal, menurut perhitungannya, Indonesia seharusnya bisa mencapai 4,7% di kuartal 1, 2020. Penurunan ekonomi di China berpengaruh besar terhadap Indonesia, sekitar 0,3-0,6 %," ucap Sru Mulyani.
Guna menyiasati ekonomi Indonesia tidak terus melemah, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan jika pemerintah terus melakukan upaya koordinasi dengan Bank Indonesia untuk memberikan stimulus ekonomi di Tanah Air. Salah satu caranya adalah memberikan keringanan berupa insentif kepada sektor pariwisata serta pihak-pihak lainnya yang bersinggungan.
Berdampak pada ekspor Indonesia, Ryan Kiryanto selaku Ekonom Bank BNI menyebutkan jika virus corona juga berdampak pada ekspor pada bulan Maret. "Bahkan Badan Pusat Statistik atau BPS mendapatkan data nilai ekspor dan impor Indonesia-Tiongkok menurun sebesar 12,07% pada Januari. Sementara hitungan global, menurun 7,16% dibandingkan Desember 2019," jelasnya.
Harga masker dan hand sanitizer melonjak naik, bahkan di Medan, Sumatera Utara masker jenis N95 harganya melambung tinggi dari Rp12 ribu ke Rp100 ribu. Meskipun harganya mahal, tetap saja masker banyak diburu dan stoknya menipis. Bahkan di beberapa marketplace, harga masker melonjak tajam bikin geleng-geleng kepala.
Tidak hanya masker saja, hand sanitizer(cairan pembersih tangan) juga ikut melambung harganya. Di Bekasi misalnya, harga hand wash antiseptik yang dengan ukuran 500 ml yang bisanya Rp35.000 sampai melonjak Rp80.000. Sementara antiseptik 50 ml yang biasanya Rp15.000 jadi Rp25.000.
Itulah segelintir dampak virus corona yang saat ini sedang mewabah dunia. Supaya tetap aman, selalu cuci tangan menggunakan sabun dan jika merasa sakit jangan lupa mengenakan masker dan segera memeriksakan diri ke dokter. Jangan sampai terlambat dan ingat untuk tidak panik berlebihan.
(maf)