Uji Spesimen Virus Corona, Pemerintah Tambah 10 Laboratorium

Selasa, 03 Maret 2020 - 19:52 WIB
Uji Spesimen Virus Corona, Pemerintah Tambah 10 Laboratorium
Uji Spesimen Virus Corona, Pemerintah Tambah 10 Laboratorium
A A A
JAKARTA - Pemerintah akan menambah 10 laboratorium untuk melakukan uji spesimen virus Corona (COVID-19) yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini diungkapkan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Juru Bicara Pemerintah terkait virus Corona, Achmad Yurianto di Kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Achmad mengatakan 10 laboratorium yang akan melakukan pemeriksaan secara polymerase chain reaction (PCR). Laboratorium ini tersebar di Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan (BBTKL) yakni di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Banjarbaru. (Baca juga: DPR Minta Semua Pihak Berhati-Hati Soal Data Pasien Corona )

Sementara Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) di Batam, Medan, Palembang, Makasar, Manado dan Ambon. “Dengan ditemukan kasus posistif corona di Indonesia kita harus mulai berpikir untuk respons cepat,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa kebijakan ini akan dilaksanakan mulai hari ini sesuai dengan ketetapan Menteri Kesehatan (Menkes). “Oleh karena itu, ada kebijakan tersebut akan dimulai hari ini. Dan telah ditetapkan oleh Pak Menteri bahwa pemeriksaan dengan spesimen dengan PCR itu akan kita sebarkan tidak hanya di Litbang tetapi juga sampai dengan BBTKL, BTKL. Kalau BPTK itu Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan kalau BTKL, Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan,” jelas Achmad.

Achmad mengungkapkan di 10 balai ini akan ditempatkan supervisor yang sudah terlatih. “Sudah ada orang-orang yang kita latih dan sudah bisa, tetapi tetap disupervisi oleh Litbang yang menempatkan supervisor di 10 tempat ini,” tegasnya.

Harapannya dengan tersebarnya pusat laboratorium ini di seluruh Indonesia akan mempercepat jika ditemukan suspect Corona. “Sehingga kalau misalkan ada spesimen dari Ambon, tidak usah dikirim di Jakarta. Tujuannya satu agar responnya lebih cepat. Satu respons lebih cepat, dan kedua saya mumet nunggu laporannya. Tetapi tetap sistem sudah jalan karena ini by sistem untuk update,” kata Achmad. (Baca juga: Komisi I DPR Usul Moratorium Kunjungan Negara-negara Sumber Corona )
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6954 seconds (0.1#10.140)