Wacana Pemulangan, Anak-anak Eks ISIS Harus Diseleksi Ketat

Jum'at, 28 Februari 2020 - 22:30 WIB
Wacana Pemulangan, Anak-anak Eks ISIS Harus Diseleksi Ketat
Wacana Pemulangan, Anak-anak Eks ISIS Harus Diseleksi Ketat
A A A
JAKARTA - Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono mengatakan wacana pemulangan anak-anak dari eks simpatisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke Tanah Air harus menjadi perhatian serius.

Diaz meminta anak-anak yang akan dipulangkan harus diseleksi secara ketat. "Pemerintah pusat sedang melakukan pendataan, identifikasi, serta program untuk reintegrasi ke tengah masyarakat. Selanjutnya, ketika anak-anak tersebut sudah pulang, peran pemerintah daerah serta masyarakat juga sangat dibutuhkan," kata Diaz, Jumat (28/2/2020).

Ketua Umum DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini mengimbau agar masyarakat ikut membantu "menyeleksi" anak-anak kombatan ISIS.Diaz menyadari anak-anak tersebut pernah tinggal bersama kelompok teroris yang memilik ideologi berbeda dengan masyarakat Indonesia.

Sebagian dari mereka kemungkinan pernah menyaksikan peristiwa-persitiwa yang tidak diinginkan termasuk pembunuhan, sehingga sudah tertanam rasa dendam sejak dini terhadap kelompok tertentu.

Oleh karena itu Diaz berharap pemerintah benar-benar mempunyai kriteria yang ketat dalam menyeleksi dan mengidentifikasi anak-anak tersebut sebelum memulangkan mereka.

"Tindak lanjut terhadap anak-anak eks ISIS inilah yang menjadi problem selanjutnya ketika mereka tiba di Tanah Air. Sebagai bentuk dukungan terhadap keputusan Presiden, kita terus mengimbau pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan upaya pemulihan," ujarnya.

Pemerintahan pusat telah memutuskan untuk tidak memulangkan eks WNI simpatisan ISIS. Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD memastikan pemerintah telah menyiapkan segala keperluan untuk memulangkan anak-anak WNI eks simpatisan ISIS di bawah usia 10 tahun yang saat ini berada di kamp pengungsian.

Terkait kriteria siapa saja yang akan dipulangkan, pemerintah masih mengkaji lebih dalam. Anak-anak di usia tersebut masih berpotensi untuk dibentuk dan diberi pendidikan serta pembinaan sesuai dengan kondisi masyarakat.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7429 seconds (0.1#10.140)