Wishnutama: Keputusan Diskon untuk Pariwisata Diumumkan Minggu Ini
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif’ (Menparekraf) Wishnutama mengatakan presiden telah menugaskan tiga menteri untuk membahas skema insentif untuk sektor pariwisata. Dia mengatakan detail insentif akan diumumkan pada pekan.
“Ini tadi sudah diarahkan oleh Presiden untuk saya, Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan membahas skema skema insentif yang dapat segera kita lakukan. Kita akan umumkan minggu ini secara detail,” katanya di Kantor Presiden, Senin (17/2/2020).
Dia mengatakan skema insentif tersebut akan disusun berdasarkan berbagai masukan. “Jadi kami berusaha untuk mengambil kebijakan komprehensif enggak parsial. Jadi ini akan kami lakukan dengan segera dan kami akan koordinasi dengan kementerian,” tuturnya.
Dia mengatakan insentif ini tidak menyasar untuk penerbangan saja. Namun semua hal yang berkaitan dengan industri pariwisata, seperti hotel. “Iya hotel kan terkait industri pariwisata,” ujarnya.
Dia mengatakan diskon ini akan menyasar beberapa destinasi wisata. Tidak saja destinasi yang terdampak karena adanya corona tapi juga daerah lainnya. “Rencananya tuh ya ke Bali, Kupang, Sulawesi Utara, Bintan, Batam. Tapi ada rencana kita akan tambah lagi destinasi-destinasi lain seperti ke Jogja, Lombok, Labuan Bajo dan sebagainya,” ungkapnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan masih melakukan perhitungan terkait insentif apa yang akan diberikan ke sektor pariwisata. Dia mengatakan diskon ini akan lebih banyak diarahkan baik untuk wisatawan mancanegara maupun domestik. “Kemudian juga travel agent nanti kita lihat karena belum masuk,” ungkapnya.
Dia mengatakan kemungkinan insentif diberikan dari perusahaan-perusahaan BUMN. Misalnya saja insentif dari Pertamina dan Angkasa Pura. “Bisa memberikan insentif dalam bentuk servis atau charge atas tarif yang mereka pungut dalam penerbangan. Nanti bisa dibuat dalam satu paket. Kita akan finalkan angkanya,” katanya.
Apalagi menurutnya APBN bisa mendukung hal tersebut. Hanya saja menurutnya masih perlu difinal terkait dengan estimasi berapa trafik, jumlah penumpang dan besaran diskon yang diberikan. “Tadi yang disampaikan 30% sudah kita kalkulasi. Kemudian kapan berlaku dan berapa lama berlaku juga akan kita tetapkan. Hitungan antara low season sampai peak season terjadi dan berapa lama support dilakukan untuk mendukung perbaikan kondisi pariwisata,” paparnya.
“Ini tadi sudah diarahkan oleh Presiden untuk saya, Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan membahas skema skema insentif yang dapat segera kita lakukan. Kita akan umumkan minggu ini secara detail,” katanya di Kantor Presiden, Senin (17/2/2020).
Dia mengatakan skema insentif tersebut akan disusun berdasarkan berbagai masukan. “Jadi kami berusaha untuk mengambil kebijakan komprehensif enggak parsial. Jadi ini akan kami lakukan dengan segera dan kami akan koordinasi dengan kementerian,” tuturnya.
Dia mengatakan insentif ini tidak menyasar untuk penerbangan saja. Namun semua hal yang berkaitan dengan industri pariwisata, seperti hotel. “Iya hotel kan terkait industri pariwisata,” ujarnya.
Dia mengatakan diskon ini akan menyasar beberapa destinasi wisata. Tidak saja destinasi yang terdampak karena adanya corona tapi juga daerah lainnya. “Rencananya tuh ya ke Bali, Kupang, Sulawesi Utara, Bintan, Batam. Tapi ada rencana kita akan tambah lagi destinasi-destinasi lain seperti ke Jogja, Lombok, Labuan Bajo dan sebagainya,” ungkapnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan masih melakukan perhitungan terkait insentif apa yang akan diberikan ke sektor pariwisata. Dia mengatakan diskon ini akan lebih banyak diarahkan baik untuk wisatawan mancanegara maupun domestik. “Kemudian juga travel agent nanti kita lihat karena belum masuk,” ungkapnya.
Dia mengatakan kemungkinan insentif diberikan dari perusahaan-perusahaan BUMN. Misalnya saja insentif dari Pertamina dan Angkasa Pura. “Bisa memberikan insentif dalam bentuk servis atau charge atas tarif yang mereka pungut dalam penerbangan. Nanti bisa dibuat dalam satu paket. Kita akan finalkan angkanya,” katanya.
Apalagi menurutnya APBN bisa mendukung hal tersebut. Hanya saja menurutnya masih perlu difinal terkait dengan estimasi berapa trafik, jumlah penumpang dan besaran diskon yang diberikan. “Tadi yang disampaikan 30% sudah kita kalkulasi. Kemudian kapan berlaku dan berapa lama berlaku juga akan kita tetapkan. Hitungan antara low season sampai peak season terjadi dan berapa lama support dilakukan untuk mendukung perbaikan kondisi pariwisata,” paparnya.
(cip)