30 Orang Terluka, Ini Pemicu Keributan di Kongres PAN
A
A
A
KENDARI - Hari kedua pelaksanaan Kongres PAN yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara berlangsung ricuh. Sebanyak 30 pemilik suara yang merupakan pendukung calon Ketua Umum Mulfacri Harahap terluka akibat dilempari kursi. (Baca juga: Kongres PAN Ricuh Lagi, Kubu Mulfachri Sebut 30 Pendukungnya Luka-Luka)
Politikus PAN Asri Anas mengatakan, keributan diawali keinginan kubu Mulfachri untuk sterilisasi ruang rapat. Bagi yang tidak memiliki hak suara, tidak dibolehkan dulu untuk memasuki ruangan. Hal ini sesuai dengan aturan yang telah disepakati. "Tapi banyak dari mereka yang enggak mau keluar dari ruangan. Akibatnya betrok fisik terjadi. Dari kami ada 30-an korban. Mereka berdarah," kata bekas Senator dari Sultra itu.
Dia mengungkap, korban paling banyak terluka di bagian kepala karena dilempari kursi. Saat ini mereka tengah mendapatkan perawatan dari tim media di ruangan. (Baca juga: Aksi Lempar Minuman Kemasan Dibalas Lempar Kursi, Amien Rais Dievakuasi)
Karena itu, Asri berharap aparat keamanan turun tangan dan mengosongkan dulu tempat rapat untuk sementara. Jangan sampai, bentrokan terus terjadi. "Kami berharap ruang rapat hanya diisi oleh peserta sidang. Jangan ada orang yang tidak punya kepentingan masuk ke ruanh sidang," katanya.
Politikus PAN Asri Anas mengatakan, keributan diawali keinginan kubu Mulfachri untuk sterilisasi ruang rapat. Bagi yang tidak memiliki hak suara, tidak dibolehkan dulu untuk memasuki ruangan. Hal ini sesuai dengan aturan yang telah disepakati. "Tapi banyak dari mereka yang enggak mau keluar dari ruangan. Akibatnya betrok fisik terjadi. Dari kami ada 30-an korban. Mereka berdarah," kata bekas Senator dari Sultra itu.
Dia mengungkap, korban paling banyak terluka di bagian kepala karena dilempari kursi. Saat ini mereka tengah mendapatkan perawatan dari tim media di ruangan. (Baca juga: Aksi Lempar Minuman Kemasan Dibalas Lempar Kursi, Amien Rais Dievakuasi)
Karena itu, Asri berharap aparat keamanan turun tangan dan mengosongkan dulu tempat rapat untuk sementara. Jangan sampai, bentrokan terus terjadi. "Kami berharap ruang rapat hanya diisi oleh peserta sidang. Jangan ada orang yang tidak punya kepentingan masuk ke ruanh sidang," katanya.
(cip)