Kehadiran Sandi di Kongres PAN Dinilai Investasi Politik Jangka Panjang
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga mantan calon Wakil Presiden 2019, Sandiga S Uno ikut menghadiri pembukaan Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kehadiran pria yang akrab disapa Sandi itupun memunculkan spekulasi politik di masyarakat. (Baca juga: Sandiaga Uno Berharap Ketum PAN Terpilih Jadi Mitra Kritis ke Pemerintah)
"Politik itu butuh pencitraan dan butuh investasi. Butuh lobi dan butuh silaturrahmi," kata analis politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi SINDOnews, Selasa (11/2/2020). Baca juga: Sandiaga Uno Jadi Tamu Tunggal Kongres PAN di Kendari)
Ujang menyebut, kehadiran Sandi di pembukaan Kongres PAN merupakan bagian dari investasi politik jangka panjang yakni menyongsong politik nasional 2024 mendatang. "Kita tahu, Sandi pernah maju jadi cawapresnya Prabowo karena salah satu yang mendukung PAN. Sandi juga punya potensi jadi capres dan cawapres 2024 dan itu juga butuh PAN," ujarnya.
Dia menambahkan, bisa saja kehadiran Sandi sebagai bagian dari pendekatan untuk persiapan di 2024. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini disebutnya kader istimewa di Gerindra. Namun, jika Gerindra kembali mengusung Prabowo Subianto pada 2024, maka Sandi harus cari perahu lain di 2024 dan perahu itu bisa saja salah satunya ke PAN. "Politik memang butuh investasi. Dan investasi itu harus ditanam sejak sekarang," jelas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menandaskan.
"Politik itu butuh pencitraan dan butuh investasi. Butuh lobi dan butuh silaturrahmi," kata analis politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi SINDOnews, Selasa (11/2/2020). Baca juga: Sandiaga Uno Jadi Tamu Tunggal Kongres PAN di Kendari)
Ujang menyebut, kehadiran Sandi di pembukaan Kongres PAN merupakan bagian dari investasi politik jangka panjang yakni menyongsong politik nasional 2024 mendatang. "Kita tahu, Sandi pernah maju jadi cawapresnya Prabowo karena salah satu yang mendukung PAN. Sandi juga punya potensi jadi capres dan cawapres 2024 dan itu juga butuh PAN," ujarnya.
Dia menambahkan, bisa saja kehadiran Sandi sebagai bagian dari pendekatan untuk persiapan di 2024. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini disebutnya kader istimewa di Gerindra. Namun, jika Gerindra kembali mengusung Prabowo Subianto pada 2024, maka Sandi harus cari perahu lain di 2024 dan perahu itu bisa saja salah satunya ke PAN. "Politik memang butuh investasi. Dan investasi itu harus ditanam sejak sekarang," jelas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menandaskan.
(cip)