Kongres Umat Islam Indonesia ke-7 Digelar di Pangkalpinang, Ini yang Dibahas
A
A
A
JAKARTA - Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7 akan diselenggarakan di Pangkalpinang, Bangka Belitung, 26-29 Februari 2020. Tema yang diangkat adalah 'Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia dalam Mewujudkan NKRI yang Maju, Adil, dan Beradab'.
Ketua Panitia KUII ke-7 Zaitun Rasmin mengatakan, KUII akan membahas beragam persoalan yang dihadapi umat Islam Indonesia yang meliputi politik, keagamaan, media, ekonomi, dan pendidikan.
"Bidang pendidikan menjadi bahasan pokok dalam rangkaian diskusi terpumpun prakongres, mengingat cita-cita pendidikan dan kebudayaan dalam perspektif Islam dan Pancasila adalah pendidikan yang religius. Pendidikan religius adalah sistem pendidikan yang tidak sekadar berorientasi pada tujuan kecerdasan dan keterampilan untuk bekerja yang bersifat pragmatis, akan tetapi menekankan pengembangan diri manusia yang memiliki nilai-nilai mulia baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, serta untuk kehidupan dunia dan akhirat, dengan kata lain untuk menjadi manusia yang insan kamil," jelas Zaitun dalam rilisnya.
Zaitun menambahkan, di bidang politik, kehidupan politik Indonesia yang cenderung semakin liberal-sekuler yang mengabaikan nilai-nilai dasar Pancasila, UUD 1945 dan nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa. Kecenderungan politik yang liberal-sekuler ini telah mengakibatkan praktik-praktik politik yang transaksional, koruptif, diskriminatif, kanibal, dan oligarkis.
"Strategi akan dirumuskan demi terwujudnya partai politik Islam dan partai berbasis umat Islam yang modern, kuat dan aspiratif, bersih dengan tata kelola yang baik, sehingga mampu melahirkan kepemimpinan politik yang efektif, transformatif, peka terhadap perubahan zaman, cepat dan tepat dalam mengambil kebijakan. Partai Islam dan partai berbasis umat Islam bekerja dalam kerangka NKRI dengan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945 untuk mewujudkan kemaslahatan dan kesejahteraan umat dan bangsa, serta bisa diperhitungkan secara nasional dan internasional," ujarnya.
Penyelenggaraan KUII ke-7 di Pangkalpinang, Bangka Belitung, juga sebagai upaya untuk mendorong pariwisata halal. Dengan harapan, terciptanya iklim pariwisata yang memberikan rasa kenyamanan tidak hanya pada aspek pelayanan umum tetapi juga kenyamanan pada aspek syariah.
Untuk diketahui, KUII ke-7 ini akan dihadiri 700 peserta di antaranya dari pengurus MUI pusat hingga daerah, ormas Islam, perguruan tinggi, pesantren dan pemangku kebijakan lainnya. Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan membuka kongres, sementara Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin diagendakan menutup perhelatan KUII ke-7.
Ketua Panitia KUII ke-7 Zaitun Rasmin mengatakan, KUII akan membahas beragam persoalan yang dihadapi umat Islam Indonesia yang meliputi politik, keagamaan, media, ekonomi, dan pendidikan.
"Bidang pendidikan menjadi bahasan pokok dalam rangkaian diskusi terpumpun prakongres, mengingat cita-cita pendidikan dan kebudayaan dalam perspektif Islam dan Pancasila adalah pendidikan yang religius. Pendidikan religius adalah sistem pendidikan yang tidak sekadar berorientasi pada tujuan kecerdasan dan keterampilan untuk bekerja yang bersifat pragmatis, akan tetapi menekankan pengembangan diri manusia yang memiliki nilai-nilai mulia baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, serta untuk kehidupan dunia dan akhirat, dengan kata lain untuk menjadi manusia yang insan kamil," jelas Zaitun dalam rilisnya.
Zaitun menambahkan, di bidang politik, kehidupan politik Indonesia yang cenderung semakin liberal-sekuler yang mengabaikan nilai-nilai dasar Pancasila, UUD 1945 dan nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa. Kecenderungan politik yang liberal-sekuler ini telah mengakibatkan praktik-praktik politik yang transaksional, koruptif, diskriminatif, kanibal, dan oligarkis.
"Strategi akan dirumuskan demi terwujudnya partai politik Islam dan partai berbasis umat Islam yang modern, kuat dan aspiratif, bersih dengan tata kelola yang baik, sehingga mampu melahirkan kepemimpinan politik yang efektif, transformatif, peka terhadap perubahan zaman, cepat dan tepat dalam mengambil kebijakan. Partai Islam dan partai berbasis umat Islam bekerja dalam kerangka NKRI dengan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945 untuk mewujudkan kemaslahatan dan kesejahteraan umat dan bangsa, serta bisa diperhitungkan secara nasional dan internasional," ujarnya.
Penyelenggaraan KUII ke-7 di Pangkalpinang, Bangka Belitung, juga sebagai upaya untuk mendorong pariwisata halal. Dengan harapan, terciptanya iklim pariwisata yang memberikan rasa kenyamanan tidak hanya pada aspek pelayanan umum tetapi juga kenyamanan pada aspek syariah.
Untuk diketahui, KUII ke-7 ini akan dihadiri 700 peserta di antaranya dari pengurus MUI pusat hingga daerah, ormas Islam, perguruan tinggi, pesantren dan pemangku kebijakan lainnya. Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan membuka kongres, sementara Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin diagendakan menutup perhelatan KUII ke-7.
(zik)