Ikuti Edutex 2020, TNI AD Beri Informasi Akurat Soal Rekrutmen Prajurit
A
A
A
JAKARTA - TNI Angkatan Darat (AD) berpartisipasi memeriahkan 29 tahun Indonesia Education Training Expo dan Scholarship 2020 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta yang berlangsung dari 6-9 Februari 2020.
Wakil Asisten Personalia (Waaspers) KSAD Brigjen TNI Agus Setiawan mengatakan pameran tersebut merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dikti. Melalui pameran ini diharapkan dapat memberikan informasi yang valid dan akurat. "Pameran ini memberikan informasi yang akurat dan valid kepada seluruh pengunjung tentang rekrutmen menjadi prajurit TNI khususnya prajurit Angkatan Darat, baik itu di level Tamtama, Bintara maupun sebagai Perwira ke depan," ujar Agus dilokasi.
Dalam pameran itu juga, pihaknya juga memberikan gambaran tentang seleksi menjadi prajurit yang harus melalui beberapa tahapan dan seleksi materi. ”Kalau pentahapannya ada dua seleksi di tingkat daerah dan seleksi di tingkat pusat. Kalau materinya itu mulai dari administrasi itu termasuk tinggi badan, berat badan lulusan SMA dan lain sebagainya. Untuk materi yang kedua adalah kesehatan kesehatan juga ada dua dalam konteks pemeriksaan kesehatan secara umum dan pemeriksaan kesehatan jiwa selanjutnya juga ada pemeriksaan jasmani," jelasnya.
Untuk penerimaan calon perwira, kata Agus, dalam pemeriksaan akademik sudah mengeluarkan metode terbaru yaitu CAT. Hal itu, untuk mengurangi subjektivitas jadi hasil yang dicapai oleh calon untuk mendaftar itu menjadi valid dan menjadi akurat karena sudah menggunakan komputerisasi. "Setelah itu juga, tidak lupa dari sisi sikap perilaku menggunakan seleksi MI atau mental ideologi itu untuk mengetahui sampai sejauh mana yang bersangkutan terpapar faham baik itu radikal kanan, radikal kiri maupun faham lainnya," ungkapnya.
Tak hanya itu, Agus juga menegaskan untuk mendaftar sebagai prajurit TNI khususnya TNI Angkatan Darat tidak dipungut biaya sama sekali. Sebab, dalam pendaftaran prajurit TNI sekarang ini sangat transparan. "Yang pasti untuk menjadi prajurit tidak dipungut biaya. Kemudian untuk menjadi prajurit itu sekarang lebih mudah dan lebih transparan dan lebih objektif karena segala sesuatu kita melakukan seleksi ini menggunakan parameter dan standar diperbaharui sesuai perkembangan ilmu dan teknologi," katanya.
Dirinya juga mengimbau kepada pemuda pemudi untuk menjadi prajurit itu berdasarkan kemampuan dan kepercayaan masing-masing perorangan jangan percaya dengan orang lain.
"Mungkin kita sering melihat ada jalur werving atau ada bahkan kita katakan mafia werving dia memanfaatkan kesempatan dalam setiap kegiatan penerimaan prajurit bahwa mereka bisa menjamin untuk bisa masuk menjadi prajurit padahal kenyataannya menjadi prajurit itu berdasarkan kemampuan pemuda pemudi itu sendiri," ungkapnya
Pihaknya mengimbau, untuk menjadi prajurit tempulah dengan cara yang terhormat. ”Jangan kita mengandalkan orang lain atau pihak lain di luar kemampuan kita sendiri," katanya.
Wakil Asisten Personalia (Waaspers) KSAD Brigjen TNI Agus Setiawan mengatakan pameran tersebut merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dikti. Melalui pameran ini diharapkan dapat memberikan informasi yang valid dan akurat. "Pameran ini memberikan informasi yang akurat dan valid kepada seluruh pengunjung tentang rekrutmen menjadi prajurit TNI khususnya prajurit Angkatan Darat, baik itu di level Tamtama, Bintara maupun sebagai Perwira ke depan," ujar Agus dilokasi.
Dalam pameran itu juga, pihaknya juga memberikan gambaran tentang seleksi menjadi prajurit yang harus melalui beberapa tahapan dan seleksi materi. ”Kalau pentahapannya ada dua seleksi di tingkat daerah dan seleksi di tingkat pusat. Kalau materinya itu mulai dari administrasi itu termasuk tinggi badan, berat badan lulusan SMA dan lain sebagainya. Untuk materi yang kedua adalah kesehatan kesehatan juga ada dua dalam konteks pemeriksaan kesehatan secara umum dan pemeriksaan kesehatan jiwa selanjutnya juga ada pemeriksaan jasmani," jelasnya.
Untuk penerimaan calon perwira, kata Agus, dalam pemeriksaan akademik sudah mengeluarkan metode terbaru yaitu CAT. Hal itu, untuk mengurangi subjektivitas jadi hasil yang dicapai oleh calon untuk mendaftar itu menjadi valid dan menjadi akurat karena sudah menggunakan komputerisasi. "Setelah itu juga, tidak lupa dari sisi sikap perilaku menggunakan seleksi MI atau mental ideologi itu untuk mengetahui sampai sejauh mana yang bersangkutan terpapar faham baik itu radikal kanan, radikal kiri maupun faham lainnya," ungkapnya.
Tak hanya itu, Agus juga menegaskan untuk mendaftar sebagai prajurit TNI khususnya TNI Angkatan Darat tidak dipungut biaya sama sekali. Sebab, dalam pendaftaran prajurit TNI sekarang ini sangat transparan. "Yang pasti untuk menjadi prajurit tidak dipungut biaya. Kemudian untuk menjadi prajurit itu sekarang lebih mudah dan lebih transparan dan lebih objektif karena segala sesuatu kita melakukan seleksi ini menggunakan parameter dan standar diperbaharui sesuai perkembangan ilmu dan teknologi," katanya.
Dirinya juga mengimbau kepada pemuda pemudi untuk menjadi prajurit itu berdasarkan kemampuan dan kepercayaan masing-masing perorangan jangan percaya dengan orang lain.
"Mungkin kita sering melihat ada jalur werving atau ada bahkan kita katakan mafia werving dia memanfaatkan kesempatan dalam setiap kegiatan penerimaan prajurit bahwa mereka bisa menjamin untuk bisa masuk menjadi prajurit padahal kenyataannya menjadi prajurit itu berdasarkan kemampuan pemuda pemudi itu sendiri," ungkapnya
Pihaknya mengimbau, untuk menjadi prajurit tempulah dengan cara yang terhormat. ”Jangan kita mengandalkan orang lain atau pihak lain di luar kemampuan kita sendiri," katanya.
(cip)