Kantor Staf Kepresidenan Kirim Bantuan 20 Ribu Masker untuk WNI di Hong Kong
A
A
A
JAKARTA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengirimkan bantuan sebanyak 20.000 masker untuk Warga Negera Indonesia (WNI) yang berada di Hong Kong. Langkh ini dilakukan karena Hong Kong menjadi salah satu negara yang penduduknya berisiko tinggi terpapar wabah Corona.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, ada sebanyak 200.000 warga Indonesia tinggal di Hong Kong. Bantuan 20.000 masker ini pun dititipkan kepada Nur Meliani, warga Indonesia di Hongkong yang sedang pulang ke tanah air.
"Kita coba membantu saudara kita di Hong Kong. Perhatian dari kita akan sangat berarti bagi mereka," kata Moeldoko saat menyerahkan bantuan masker dari Kantor Staf Presiden (KSP) itu kepada Meliani di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020 kemarin. Moeldoko berharap masyarakat Indonesia juga bisa tergerak untuk memperhatikan saudara-saudaranya di luar negeri yang berisiko terpapar wabah ini.
Moeldoko menuturkan, pemberian bantuan masker sebagai wujud kehadiran pemerintah untuk memberikan solusi bagi seluruh warganya dimana pun berada. Pemerintah saat ini telah melakukan berbagai langkah nyata untuk menghadapi penyebaran virus corona dan dampaknya.
"Kemarin saya pimpin rapat koordinasi yang dihadiri beberapa menteri, hasilnya adalah menunjuk KSP sebagai pusat informasi terpadu penanganan corona di Indonesia," ujarnya. (Baca: Pemerintah Alokasikan Rp1 M untuk Makan WNI dari Wuhan)
Meliani, perwakilan organisasi Aku Indonesia di Hong Kong saat dihubungi, Sabtu (8/2/2020), menjelaskan pertemuan dengan Moeldoko membahas kondisi terakhir WNI di Hong Kong terkait wabah Corona. Menurutnya, masker dan cairan pembersih tangan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak saat ini. "Kami sangat kekurangan masker kesehatan, walaupun sudah ada bantuan dari berbagai lembaga namun jumlahnya masih kurang mencukupi," ujar Meliani.
Aku Indonesia merupakan sebuah aliansi kebangsaan gabungan dari beberapa organisasi pekerja migran di Hongkong. Saat ini warga negara Indonesia di Hong Kong mayoritas berprofesi sebagai pekerja migran dan penduduk tetap. Selain ada juga pelajar dan kunjungan sementara waktu.
Ketersediaan masker di Hong Kong dan Macau sangat langka sejak merebaknya virus corona yang berasal dari China. Padahal masker merupakan salah satu cara paling efektif saat ini untuk menghentikan penularan virus Corona.Virus Corona sendiri kini dikabarkan telah menyebar di 21 negara hanya dalam tempo kurang dari sebulan. Berbagai langkah pencegahan dan penanganan pun dilakukan demi menghindari jumlah korban yang lebih banyak, salah satu cara pencegahan yang paling mudah adalah dengan pemakaian masker.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, ada sebanyak 200.000 warga Indonesia tinggal di Hong Kong. Bantuan 20.000 masker ini pun dititipkan kepada Nur Meliani, warga Indonesia di Hongkong yang sedang pulang ke tanah air.
"Kita coba membantu saudara kita di Hong Kong. Perhatian dari kita akan sangat berarti bagi mereka," kata Moeldoko saat menyerahkan bantuan masker dari Kantor Staf Presiden (KSP) itu kepada Meliani di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020 kemarin. Moeldoko berharap masyarakat Indonesia juga bisa tergerak untuk memperhatikan saudara-saudaranya di luar negeri yang berisiko terpapar wabah ini.
Moeldoko menuturkan, pemberian bantuan masker sebagai wujud kehadiran pemerintah untuk memberikan solusi bagi seluruh warganya dimana pun berada. Pemerintah saat ini telah melakukan berbagai langkah nyata untuk menghadapi penyebaran virus corona dan dampaknya.
"Kemarin saya pimpin rapat koordinasi yang dihadiri beberapa menteri, hasilnya adalah menunjuk KSP sebagai pusat informasi terpadu penanganan corona di Indonesia," ujarnya. (Baca: Pemerintah Alokasikan Rp1 M untuk Makan WNI dari Wuhan)
Meliani, perwakilan organisasi Aku Indonesia di Hong Kong saat dihubungi, Sabtu (8/2/2020), menjelaskan pertemuan dengan Moeldoko membahas kondisi terakhir WNI di Hong Kong terkait wabah Corona. Menurutnya, masker dan cairan pembersih tangan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak saat ini. "Kami sangat kekurangan masker kesehatan, walaupun sudah ada bantuan dari berbagai lembaga namun jumlahnya masih kurang mencukupi," ujar Meliani.
Aku Indonesia merupakan sebuah aliansi kebangsaan gabungan dari beberapa organisasi pekerja migran di Hongkong. Saat ini warga negara Indonesia di Hong Kong mayoritas berprofesi sebagai pekerja migran dan penduduk tetap. Selain ada juga pelajar dan kunjungan sementara waktu.
Ketersediaan masker di Hong Kong dan Macau sangat langka sejak merebaknya virus corona yang berasal dari China. Padahal masker merupakan salah satu cara paling efektif saat ini untuk menghentikan penularan virus Corona.Virus Corona sendiri kini dikabarkan telah menyebar di 21 negara hanya dalam tempo kurang dari sebulan. Berbagai langkah pencegahan dan penanganan pun dilakukan demi menghindari jumlah korban yang lebih banyak, salah satu cara pencegahan yang paling mudah adalah dengan pemakaian masker.
(whb)