Jokowi Ungkap Alasan Natuna Dipilih Jadi Tempat Observasi WNI
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan dipilihnya Natuna sebagai tempat observasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur bandara dan tim kesehatan.
(Baca juga: Menkes: Pemuda Natuna Ingin Ikut Bantu Proses Karantina)
Jokowi menyebut, sebelumnya memang ada beberapa tempat alternatif untuk evakuasi, misalnya Morotai dan Biak. Hal ini diungkapkannya saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor.
"Kita memang untuk turun itu memerlukan landasan, memerlukan runway sehingga pesawat bisa turun, tidak semua pulau bisa dipakai. Kemudian juga kita mengukur tingkat kesiapan dari tim kesehatan yang ada di situ, sehingga keputusan dari tim adalah di Natuna," kata Jokowi melalui siaran pers yang diterima SINDO, Senin (3/2/2020).
(Baca juga: Menkes Sebut 238 WNI yang Dikarantina di Natuna Senang dan Sehat)
Ditanyakan terkait adanya keresahan masyarakat Natuna, Jokowi mengatakan bahwa hal tersebut butuh kebesaran hati sebagai sesama masyarakat Indonesia.
"Saya kira kita butuh kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apapun mereka saudara-saudara kita," ungkapnya.
Pada kesempatan itu Jokowi mengapresiasi kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam proses evakuasi WNI dari Wuhan China. Evaluasi ini menyusul wabah virus corona yang melanda negara tersebut.
"Jadi yang pertama saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh kerja tim bersama Kementerian Luar Negeri, TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, BNPB, Menko PMK yang mengkoordinir ini," ucap Jokowi.
"Sehingga keputusan kemarin ini yang sudah saya lakukan, saya putuskan evakuasi, dalam waktu yang sangat singkat bisa dilakukan dengan baik, yaitu membawa dari Provinsi Hubei, Kota Wuhan, dibawa kembali ke Tanah Air. Saya mengapresiasi itu," sambungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Natuna, yang sudah mau membuka diri untuk menerima 243 orang WNI tersebut. Termasuk 5 orang tim aju, yang dievakuasi dari China.
"Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau, karena ini adalah saudara-saudara kita sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, 243 orang tersebut berada dalam kondisi yang sehat. Namun begitu sesuai dengan protokol kesehatan, semuanya harus mengikuti sejumlah tahapan sebelum bisa bertemu keluarganya masing-masing.
"Tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean, bersih, sehingga bisa kembali ke keluarganya masing-masing. Itu adalah protokol kesehatan yang harus kita ikuti," pungkasnya.
(Baca juga: Menkes: Pemuda Natuna Ingin Ikut Bantu Proses Karantina)
Jokowi menyebut, sebelumnya memang ada beberapa tempat alternatif untuk evakuasi, misalnya Morotai dan Biak. Hal ini diungkapkannya saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor.
"Kita memang untuk turun itu memerlukan landasan, memerlukan runway sehingga pesawat bisa turun, tidak semua pulau bisa dipakai. Kemudian juga kita mengukur tingkat kesiapan dari tim kesehatan yang ada di situ, sehingga keputusan dari tim adalah di Natuna," kata Jokowi melalui siaran pers yang diterima SINDO, Senin (3/2/2020).
(Baca juga: Menkes Sebut 238 WNI yang Dikarantina di Natuna Senang dan Sehat)
Ditanyakan terkait adanya keresahan masyarakat Natuna, Jokowi mengatakan bahwa hal tersebut butuh kebesaran hati sebagai sesama masyarakat Indonesia.
"Saya kira kita butuh kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apapun mereka saudara-saudara kita," ungkapnya.
Pada kesempatan itu Jokowi mengapresiasi kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam proses evakuasi WNI dari Wuhan China. Evaluasi ini menyusul wabah virus corona yang melanda negara tersebut.
"Jadi yang pertama saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh kerja tim bersama Kementerian Luar Negeri, TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, BNPB, Menko PMK yang mengkoordinir ini," ucap Jokowi.
"Sehingga keputusan kemarin ini yang sudah saya lakukan, saya putuskan evakuasi, dalam waktu yang sangat singkat bisa dilakukan dengan baik, yaitu membawa dari Provinsi Hubei, Kota Wuhan, dibawa kembali ke Tanah Air. Saya mengapresiasi itu," sambungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Natuna, yang sudah mau membuka diri untuk menerima 243 orang WNI tersebut. Termasuk 5 orang tim aju, yang dievakuasi dari China.
"Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau, karena ini adalah saudara-saudara kita sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, 243 orang tersebut berada dalam kondisi yang sehat. Namun begitu sesuai dengan protokol kesehatan, semuanya harus mengikuti sejumlah tahapan sebelum bisa bertemu keluarganya masing-masing.
"Tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean, bersih, sehingga bisa kembali ke keluarganya masing-masing. Itu adalah protokol kesehatan yang harus kita ikuti," pungkasnya.
(maf)