Pembentukan Tiga Satuan Baru Wujud Kesiapan TNI Hadapi Ancaman
A
A
A
JAKARTA - Pembentukan tiga satuan baru di TNI yakni, Komando Operasi Khusus (Koopssus), Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) dan Pusat Informasi Maritim (Pusinfomar) merupakan upaya mewujudkan organisasi TNI yang adaptif dan mampu menghadapi berbagai kompleksitas ancaman.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan ketiga satuan TNI tersebut saat ini masih dalam proses pembangunan sarana prasarana, pemenuhan alutsista, pemenuhan sarana pendukung maupun personel. (Baca juga: Prabowo Tekankan Pentingnya Modernisasi TNI dan Investasi Pertahanan)
”Pembentukan Koopssus seiring dengan maraknya aksi radikalisme dan terorisme. Sedangkan Kogabwilhan untuk mengatasi setiap potensi ancaman dan trouble spot di wilayah tanggung jawab masing-masing,” kata Panglima TNI saat Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) 2020 di Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).
Menurut Hadi, markas Kogabwilhan I berkedudukan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, sedangkan Kogabwilhan II di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Kogabwilhan III di Biak, Papua. Sementara, pembentukan Pusinfomar, kata dia, sebagai upaya menjalin sinergitas kementerian dan lembaga maupun negara-negara di kawasan dalam menghadapi kompleksitas aktivitas dan permasalahan maritim.
Dalam kesempatan tersebut, Hadi juga menyampaikan 11 program prioritas TNI yang dirancang untuk dapat menghadapi dinamika perkembangan lingkungan strategis dan tantangan tugas TNI ke depan.
Kesebelas program prioritas tersebut antara lain, revitalisasi dan percepatan program-program Minimum Essential Force (MEF); penyempurnaan organisasi TNI; pengembangan SDM TNI; pembangunan TNI AD menjadi kekuatan terpusat, kewilayahan dan pendukung; pembangunan TNI AL dengan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT); pembangunan TNI AU untuk mencapai air supremacy atau air superiority.
”Pembentukan Pasukan Khusus Tri Matra; pengembangan Sistem Operasi Tri Matra yang berbasis teknologi berkemampuan Network Centric Warfare; pengembangan diplomasi militer; serta sistem pengadaan Alutsista berbasis Effect-Based and Interperability,” katanya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan ketiga satuan TNI tersebut saat ini masih dalam proses pembangunan sarana prasarana, pemenuhan alutsista, pemenuhan sarana pendukung maupun personel. (Baca juga: Prabowo Tekankan Pentingnya Modernisasi TNI dan Investasi Pertahanan)
”Pembentukan Koopssus seiring dengan maraknya aksi radikalisme dan terorisme. Sedangkan Kogabwilhan untuk mengatasi setiap potensi ancaman dan trouble spot di wilayah tanggung jawab masing-masing,” kata Panglima TNI saat Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) 2020 di Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).
Menurut Hadi, markas Kogabwilhan I berkedudukan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, sedangkan Kogabwilhan II di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Kogabwilhan III di Biak, Papua. Sementara, pembentukan Pusinfomar, kata dia, sebagai upaya menjalin sinergitas kementerian dan lembaga maupun negara-negara di kawasan dalam menghadapi kompleksitas aktivitas dan permasalahan maritim.
Dalam kesempatan tersebut, Hadi juga menyampaikan 11 program prioritas TNI yang dirancang untuk dapat menghadapi dinamika perkembangan lingkungan strategis dan tantangan tugas TNI ke depan.
Kesebelas program prioritas tersebut antara lain, revitalisasi dan percepatan program-program Minimum Essential Force (MEF); penyempurnaan organisasi TNI; pengembangan SDM TNI; pembangunan TNI AD menjadi kekuatan terpusat, kewilayahan dan pendukung; pembangunan TNI AL dengan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT); pembangunan TNI AU untuk mencapai air supremacy atau air superiority.
”Pembentukan Pasukan Khusus Tri Matra; pengembangan Sistem Operasi Tri Matra yang berbasis teknologi berkemampuan Network Centric Warfare; pengembangan diplomasi militer; serta sistem pengadaan Alutsista berbasis Effect-Based and Interperability,” katanya.
(cip)