Kearifan Lokal Dorong Keberhasilan Pariwisata Berkelanjutan

Rabu, 15 Januari 2020 - 18:01 WIB
Kearifan Lokal Dorong...
Kearifan Lokal Dorong Keberhasilan Pariwisata Berkelanjutan
A A A
AUSTRALIA - Sebagai kawasan yang kaya keanekaragaman budaya, Asia Pasifik berpotensi besar menjadi yang terdepan di sektor pariwisata global. DPR memastikan keanekaragaman Indonesia dapat berkontribusi kepada pariwisata berkelanjutan.

Pariwisata berkelanjutan ini menjadi salah satu tema penting dalam pertemuan tahunan Asia Pasific Parliamentary Forum (APPF) ke 28 di Canberra pada 13 - 16 Januari. "Parlemen dengan tiga fungsi utamanya memiliki peran penting mempromosikan keanekaragaman budaya dan memajukan pariwisata berkelanjutan," kata anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Andi Muawiyah Ramly dalam statementnya.

Menurut dia, kebudayaan dan pariwisata saling terkait erat. Keduanya dapat meningkatkan daya tarik serta daya saing suatu kawasan dan negara. Kebudayaan memberikan nilai autentik dan ciri khas yang menghubungkan masyarakat setempat dan wisatawan dengan budaya setempat.

Yang menarik, pariwisata salah satu sektor perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Misalnya, total pengunjung global mencapai angka tertinggi pada tahun 2018, yaitu 1,4 miliar orang. Dan kawasan Asia Pasifik mencatatkan pertumbuhan tertinggi kunjungan dan transaksi pariwisata. yakni, ada 345,1 juta wisatawan internasional datang ke kawasan, atau naik 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya, serta menyumbang 24,6 persen kunjungan wisatawan global.

Saat ini, APEC tengah mengupayakan peningkatan jumlah wisatawan internasional secara total di kawasan ke angka 800 juta pengunjung pada 2025. Pada 2017, WTO dari PBB mencatat bahwa pariwisata Asia-Pasifk menyumbangkan USD 1,4 juta untuk perekonomian kawasan. Selain itu, pada 2028 kelak, pariwisata diharapkan secara tidak langsung mendukung 200.000 pekerjaan di 21 negara di Lingkar Pasifik.

"Mempromosikan keanekaragaman budaya kawasan melalui pariwisata berkelanjutan dapat membantu mengatasi berbagai tantangan global, seperti kemiskinan, pemberdayaan perempuan, krisis iklim, dan pertumbuhan inklusif," papar Andi.

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia konsisten mempromosikan keanekaragaman budaya dalam pariwisata berkelanjutan yang berbasiskan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Menurut UU Pariwisata (10/2009), Indonesia telah menempatkan keanekaragaman budaya dan kearifan lokal sebagai jantung kebijakan nasional sekaligus dalam upaya memajukan pariwisata berkelanjutan.

Saat ini, Indonesia memiliki 11 warisan budaya tak benda menurut UNESCO, 9 (sembilan) situs warisan budaya dan alam, dan 15 cagar biosfer yang diakui oleh UNESCO. "Kami bangga menjadi rumah dari jumlah situs warisan terbanyak yang diakui UNESCO di ASEAN. Indonesia percaya bahwa pengakuan warisan Indonesia sebagai warisan dunia tidak hanya akan menguntungkan rakyat Indonesia, tetapi juga kawasan dan dunia," ungkap politikus PKB ini. Dimana, warisan Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan perdamaian, pariwisata budaya, dan pembangunan berkelanjutan.

Andi mengatakan DPR akan terus memastikan keanekaragaman Indonesia dapat berkontribusi kepada pariwisata berkelanjutan. Dalam Forum Parlemen Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WPFSD) di Bali, DPR RI telah menggarisbawahi pentingnya kearifan lokal dan pariwisata sebagai salah satu cara untuk mewujudkan Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. WPFSD menyebutkan kearifan masyarakat Bali, seperti Tri Hita Karana, Nyepi, dan subak, sebagai hal-hal yang secara signifikan berkontribusi pada pelaksanaan pariwisata ramah lingkungan.

Untuk menguatkan ketahanan pariwisata di negara-negara anggota APPF, DPR menyerukan agar kerja sama dan kolaborasi internasional dibangun dalam menyusun strategi manajemen krisis pada saat dan setelah terjadi bencana alam, bencana akibat ulah manusia, dan guncangan eksternal lain. "Kami percaya, bersama-sama, kita bertanggung jawab memastikan bahwa interaksi antarmasyarat yang terjadi melalui pariwisata berjalan dengan aman, tanpa terdampak bencana," terang kolektor keris dan keramik ini.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0910 seconds (0.1#10.140)