Soal Konflik Natuna, Demokrat: Jangan karena Investasi, Kita Turunkan IQ
A
A
A
JAKARTA - Tindakan sewenang-wenang kapal penjaga pantai (coast guard) China melindungi kapal ikan yang masuk ke perairan Natuna membuat geram Pemerintah Indonesia.
Tidak hanya pemerintah yang menyampaikan protes kepada negeri berjuluk Tirai Bambu itu, sejumlah kalangan mengungkapkan kegeramannya terhadap China. Apalagi China mengklaim memiliki hak atas perairan tersebut.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan tidak mempersoalkan langkah Menteri Pertahanan Prabowo yang mengedepankan diplomasi dalam menyikapi peristiwa tersebut.
"Sebongkah niat Pak Menteri Prabowo untuk kedepankan diplomasi atas klaim Tiongkok kepada wilayah natuna sebenarnya bukanlah salah. Silakan Pak," tulis Hinca melalui akun Twitternya, @hincapandjaitan, Sabtu 4 Januari 2019. (Baca Juga: Masalah Natuna, Menhan Prabowo Utamakan Langkah Damai)
Kendati demikian, Hinca mengingatkan Menhan untuk mendengarkan ucapan pengamat politik Rocky Gerung mengenai arti diplomasi.
"Saya hanya ingatkan kata bung Rocky tentang arti diplomasi. Artinya, jangan hanya karena investasi kita menurunkan IQ," kata Hinca. (Baca Juga: Beberkan Empat Fakta, Indonesia Lawan Klaim China soal Natuna)
Dalam cuitan sebelumnya, Hinca mengungkapkan pada 2016 Mahkamah Arbiterasi telah memutuskan China tidak memiliki dasar hukum untuk klaim wilayah Laut Cina Selatan.
"Tapi, sampai hari ini Tiongkok tak pernah patuh dan masih mencoba penetrasi kedalam kedaulatan kapita. Kita diam? Bangun Tuan!" cuit Hinca.
Tidak hanya pemerintah yang menyampaikan protes kepada negeri berjuluk Tirai Bambu itu, sejumlah kalangan mengungkapkan kegeramannya terhadap China. Apalagi China mengklaim memiliki hak atas perairan tersebut.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan tidak mempersoalkan langkah Menteri Pertahanan Prabowo yang mengedepankan diplomasi dalam menyikapi peristiwa tersebut.
"Sebongkah niat Pak Menteri Prabowo untuk kedepankan diplomasi atas klaim Tiongkok kepada wilayah natuna sebenarnya bukanlah salah. Silakan Pak," tulis Hinca melalui akun Twitternya, @hincapandjaitan, Sabtu 4 Januari 2019. (Baca Juga: Masalah Natuna, Menhan Prabowo Utamakan Langkah Damai)
Kendati demikian, Hinca mengingatkan Menhan untuk mendengarkan ucapan pengamat politik Rocky Gerung mengenai arti diplomasi.
"Saya hanya ingatkan kata bung Rocky tentang arti diplomasi. Artinya, jangan hanya karena investasi kita menurunkan IQ," kata Hinca. (Baca Juga: Beberkan Empat Fakta, Indonesia Lawan Klaim China soal Natuna)
Dalam cuitan sebelumnya, Hinca mengungkapkan pada 2016 Mahkamah Arbiterasi telah memutuskan China tidak memiliki dasar hukum untuk klaim wilayah Laut Cina Selatan.
"Tapi, sampai hari ini Tiongkok tak pernah patuh dan masih mencoba penetrasi kedalam kedaulatan kapita. Kita diam? Bangun Tuan!" cuit Hinca.
(dam)