Sidak Seleksi CPNS, Sekjen Kemenkumham: Jangan Percaya Janji Orang
A
A
A
BALI - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Bambang Rantam Sariwanto mengingatkan, agar jangan sampai terjadi upaya penyogokan dan pungli dalam proses seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
"Saya ingatkan betul-betul. Anda harus percaya kepada diri sendiri. Jangan percaya janji orang lain," pinta Bambang saat melakukan sidak seleksi penerimaan pegawai Kemenkumham di Denpasar, Bali, Selasa (17/12/2019).
Hal itu disampaikan Bambang di hadapan ribuan CPNS yang sedang mengikuti tahapan verifikasi dokumen asli. Sebelumnya, para CPNS itu telah melalui tahapan verifikasi dokumen secara online.
Di Bali, total ada 7.447 pendaftar pegawai Kemenkumham yang telah memenuhi syarat administrasi. Mereka memperebutkan 69 poisisi, yaitu 61 orang sebagai penjaga tahanan dan 8 posisi pengawas keimigrasian.
Dalam kesempatan itu, Bambang juga mengingatkan jajarannya untuk tidak melakukan pungli kepada pendaftar. "Hindari pungli, KKN," tandasnya.
Bambang menambahkan, setelah dari Bali, sidak akan dilanjutkan ke Semarang, Jawa Tengah dan Medan, Sumatera Utara. "Saya mulai dari Bali yang terkecil (jumlah peserta). Lalu Semarang 30 ribuan dan Medan 60 ribuan," tutupnya.
"Saya ingatkan betul-betul. Anda harus percaya kepada diri sendiri. Jangan percaya janji orang lain," pinta Bambang saat melakukan sidak seleksi penerimaan pegawai Kemenkumham di Denpasar, Bali, Selasa (17/12/2019).
Hal itu disampaikan Bambang di hadapan ribuan CPNS yang sedang mengikuti tahapan verifikasi dokumen asli. Sebelumnya, para CPNS itu telah melalui tahapan verifikasi dokumen secara online.
Di Bali, total ada 7.447 pendaftar pegawai Kemenkumham yang telah memenuhi syarat administrasi. Mereka memperebutkan 69 poisisi, yaitu 61 orang sebagai penjaga tahanan dan 8 posisi pengawas keimigrasian.
Dalam kesempatan itu, Bambang juga mengingatkan jajarannya untuk tidak melakukan pungli kepada pendaftar. "Hindari pungli, KKN," tandasnya.
Bambang menambahkan, setelah dari Bali, sidak akan dilanjutkan ke Semarang, Jawa Tengah dan Medan, Sumatera Utara. "Saya mulai dari Bali yang terkecil (jumlah peserta). Lalu Semarang 30 ribuan dan Medan 60 ribuan," tutupnya.
(maf)