Fahri Hamzah Tak Ingin Gibran Rusak Reputasi Presiden Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka memastikan niatnya maju menjadi calon wali kota Solo. Niat itu telah ditunjukkan Gibran dengan menyerahkan formulir pendaftaran calon wali kota Solo ke DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah, Kamis 12 Desember lalu.
Langkah Gibran masuk dalam dunia politik menjadi perbincangan publik. Bahkan ada sejumlah partai politik yang mulai tertarik memberikan dukungan kepadanya.
Menanggapi langkah Gibran, mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memiliki pendapat sendiri. Fahri menilai sebaiknya Gibran maju pada Pilkada Solo setelah 2024. "Sebaiknya Gibran maju paling cepat setelah 2024. Kalah atau menang di Solo akan merusak reputasi bapaknya. Padahal harusnya reputasi Presiden berakhir moncer pada periode akhir," tulis Fahri Hamzah dalam laman akun Twitternya, @Fahrihamzah, Selasa (17/12/2019). (Baca Juga: Gibran Daftar Wali Kota Solo, PDIP: Tak Ada Perlakuan Khusus)
Pernyataan Fahri menanggapi survei Median yang menyebut elektabilitas dan popularitas Gibran masih kalah dari Achmad Purnomo yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Solo. (Baca Juga: Hasil Survei Sebut Gibran Masih Kalah Populer dari Sosok Ini)
Kicauan Fahri dikomentari Fadli Zon. Melalui akun Twitternya, Fadli mencontohkan Presiden Soeharto yang tidak pernah izinyakan anaknya menjadi kepala daerah.
"Di zaman Orde Baru saja, Pak Harto tak pernah mengizinkan anaknya ikut pilkada walau mekanismenya beda. Kalau namanya bukan 'politik dinasti' ya 'politik aji mumpung'. Tidak sehat bagi demokrasi," tulis politikus Partai Gerindra ini.
Langkah Gibran masuk dalam dunia politik menjadi perbincangan publik. Bahkan ada sejumlah partai politik yang mulai tertarik memberikan dukungan kepadanya.
Menanggapi langkah Gibran, mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memiliki pendapat sendiri. Fahri menilai sebaiknya Gibran maju pada Pilkada Solo setelah 2024. "Sebaiknya Gibran maju paling cepat setelah 2024. Kalah atau menang di Solo akan merusak reputasi bapaknya. Padahal harusnya reputasi Presiden berakhir moncer pada periode akhir," tulis Fahri Hamzah dalam laman akun Twitternya, @Fahrihamzah, Selasa (17/12/2019). (Baca Juga: Gibran Daftar Wali Kota Solo, PDIP: Tak Ada Perlakuan Khusus)
Pernyataan Fahri menanggapi survei Median yang menyebut elektabilitas dan popularitas Gibran masih kalah dari Achmad Purnomo yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Solo. (Baca Juga: Hasil Survei Sebut Gibran Masih Kalah Populer dari Sosok Ini)
Kicauan Fahri dikomentari Fadli Zon. Melalui akun Twitternya, Fadli mencontohkan Presiden Soeharto yang tidak pernah izinyakan anaknya menjadi kepala daerah.
"Di zaman Orde Baru saja, Pak Harto tak pernah mengizinkan anaknya ikut pilkada walau mekanismenya beda. Kalau namanya bukan 'politik dinasti' ya 'politik aji mumpung'. Tidak sehat bagi demokrasi," tulis politikus Partai Gerindra ini.
(dam)