LBKS Lintas Banua 2019 di Kalimantan Selatan

Selasa, 17 Desember 2019 - 11:17 WIB
LBKS Lintas Banua 2019 di Kalimantan Selatan
LBKS Lintas Banua 2019 di Kalimantan Selatan
A A A
TABALONG - Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019 yang dipusatkan di Kalimantan Selatan.

LBKS bertujuan melestarikan nilai kesetiakawanan sosial yang diformulasikan dalam bentuk penjangkauan atau outreach dengan mengirimkan (ekspedisi) armada darat berupa rombongan kendaraan untuk menyalurkan berbagai macam bantuan dengan melintasi berbagai daerah di Kalimantan Selatan.

LBKS 2019 mengusung tema 'LBKS Lintas Banua Bergerak!' sesuai dengan slogan Kalimantan Selatan, yaitu Bergerak (Berjuang Gelorakan Rakyat). Melalui kegiatan LBKS Lintas Banua Bergerak diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif tentang nilai kepekaan sosial terhadap sesama, bahwa semangat peduli dan berbagi dapat dilakukan oleh siapapun juga.
LBKS Lintas Banua 2019 di Kalimantan Selatan

Selaras dengan tema besar HKSN 2019 yaitu 'Kesetiakawanan Sosial Menembus Batas', nilai-nilai kesetiakawanan sosial diharapkan mampu menembus sekat-sekat perbedaan seperti suku, agama, latar budaya, adat istiadat, pendidikan, status sosial, latar geografis, dan seterusnya.

Hal ini tentu selaras dengan keadaan Negara Kesatuan RI yang kita cintai yang begitu beragam sehingga Kesetiakawanan Sosial menjadi media untuk menerobos perbedaan/ keberagaman demi tercapainya kohesi sosial yang tampak nyata di masyarakat, kembali rukun dan membangun Indonesia bersama-sama.

LBKS Lintas Banua Bergerak dilaksanakan di enam etape secara estafet dimulai pada tanggal 14 Desember hingga 19 Desember 2019 dengan rute : start tanggal 14 Desember di Kabupaten Tabalong; tanggal 15 Desember di Kabupaten Balangan; tanggal 16 Desember di Kabupaten Hulu Sungai Selatan;tanggal 17 Desember di Kabupaten Tapin; tanggal 18 Desember di Kabupaten Banjar; dan berakhir (finish) pada tanggal 19 Desember di Kota Banjarmasin.

Dalam setiap etape dilaksanakan beberapa agenda, yaitu adanya penyambutan Tim LBKS oleh Pemerintah Daerah setempat, kemudian penyerahan Pataka Kesetiakawanan Sosial Nasional dari Ketua Rombongan Tim LBKS kepada Pemerintah Daerah setempat sebagai tanda bahwa dimulainya kegiatan LBKS di lokasi tersebut, kemudian pada malam hari dilaksanakan pemutaran film yang sifatnya memberikan edukasi dari Pusat Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial RI.

Pada hari berikutnya dilaksanakan Bakti Sosial, dengan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Sosial dan Jajaran Pemerintah daerah. Kegiatan bakti sosial diisi dengan penyaluran berbagai bantuan, dan kegiatan sosial lainnya. Ada yang uni dan menarik pada LBKS 2019, yaitu pada Etape V di Kabupaten Banjar akan diagendakan Lintas Susur Sungai. Sesi akhir kegiatan ditandai dengan pelepasan Tim LBKS oleh Pemerintah Daerah setempat menuju etape selanjutnya.

Peserta dari Tim LBKS ini terdiri dari gabungan antara Kementerian Sosial, Panitia Pusat HKSN 2019 dan Mitra-mitra Kementerian Sosial. Adapun mitra-mitra yang ikut berpartisipasi dalam LBKS Lintas Banua antara lain: Yayasan Pondok Kasih, Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI), Asia Muslim Charity Fondation (AMCF), Yayasan Metropolitan Peduli, Alfamart, Indomaret, Bank MANDIRI, BRI, PT Pegadaian, Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPAP) SCTV-Indosiar, dan Mitra-mitra lain yang tergabung dalam Forum CSR Kesejahteraan Nasional.

Bantuan yang disalurkan melalui kegiatan LBKS Lintas Banua berasal dari APBN, APBD, Dana Hibah hasil penyelenggaraan Undian Gratis Berhadiah (UGB) dan Dana Masyarakat Hasil Penyelenggaraan Pengumpulan Uang atau Barang (PUB), serta Mitra-mitra lainnya. Secara garis besar bantuan yang disalurkan berupa: Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Sarana Lingkungan (Sarling), pengobatan gratis, pembuatan MCK, Paket Sembako, Alat Bantu Kesehatan/ Disabilitas (kacamata, alat bantu dengar, kursi roda, kaki/ tangan palsu), Perlengkapan Sekolah, Pemberian Hak Sipil (Buku Nikah dan Akte Kelahiran), Perlengkapan Ibadah (sarung, mukena), Bantuan biaya hidup anak yatim dan pedagang asongan, Tumbler dll.

Penyaluran bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian untuk saling berbagi dari semua pihak. Bentuk penjangkauan yang dilaksanakan juga menjadi representasi dari “Negara Hadir” di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan untuk langsung menyalurkan bantuan ke tangan masyarakat. Melalui pola penjangkauan ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus menggulirkan semangat kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat dan kesadaran untuk terus peduli dan berbagi.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6419 seconds (0.1#10.140)