Menag Yakin Arab Saudi Tambah Kuota Haji Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi yakin Pemerintah Arab Saudi akan menambah kuota haji Indonesia tahun 1441H/2020M menjadi sebanyak 231 ribu jamaah.
Hal itu ditegaskan Menteri Agama (Menag) setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis 5 Desember 2019 usai melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi dalam rangka penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Penyelenggaraan Haji 1441H/2020M.
Kuota haji menjadi salah satu point yang tercantum dalam MoU penyelenggaraan ibadah haji. MoU tersebut ditandatangani oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh bin Thahir Benten dengan setiap menteri yang bertanggung jawab dalam penyelenggeraan haji, termasuk Menteri Agama.
Kuota dasar jamaah haji Indonesia yang tertuang dalam MoU berjumlah 221 ribu orang, terdiri atas 204 ribu kuota jemaah haji reguler, dan 17 ribu kuota jemaah haji khusus. Namun, ada klausul juga bahwa Indonesia mengajukan penambahan sebesar 10 ribu.
“Pihak Saudi memahami kebutuhan Indonesia untuk tambahan kuota. Mereka minta agar kita mengajukan secara khusus, dan akan dipertimbangkan. Kalau saya lihat, mereka sudah siap untuk ngasih,” tutur Menag di Cengkareng, Kamis 5 Desember 2017 dalam siaran pers Kemenag yang diterima SINDOnews, Jumat (6/12/2019).
Menurut Menag, jika permohonan Indonesia diterima maka kuota 10 ribu tersebut bersifat tambahan, bukan kuota dasar. Apakah akan menjadi kuota dasar, kata Menag, hal itu perlu dibahas bersama dalam kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (KTT OKI).
Demikian juga dengan kuota petugas, kata dia, jumlahnya masih sama dengan tahun lalu, yakni 4.100. “Kami juga mengajukan usulan tambahan agar kuota petugas haji menjadi 4.200,” tuturnya
Menag menjelaskan, tarik ulur penambahan kuota terkait dengan fasilitas di Mina yang sangat terbatas. Untuk itu, Saudi akan berusaha menambah kenyamanan jamaah terlebih dahulu, bukan menambah kuota jamaahnya. Salah satu upaya itu membangun 60 ribu toilet bertingkat dalam rentang dua tahun.
“Kami sudah minta ke pihak Arab Saudi agar proses pembangunannya dimulai dari tenda yang menjadi kawasan jamaah haji Indonesia. Dia kelihatannya setuju. Karena jamaah kita memang terbanyak,” ujar Menag.
Hal itu ditegaskan Menteri Agama (Menag) setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis 5 Desember 2019 usai melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi dalam rangka penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Penyelenggaraan Haji 1441H/2020M.
Kuota haji menjadi salah satu point yang tercantum dalam MoU penyelenggaraan ibadah haji. MoU tersebut ditandatangani oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh bin Thahir Benten dengan setiap menteri yang bertanggung jawab dalam penyelenggeraan haji, termasuk Menteri Agama.
Kuota dasar jamaah haji Indonesia yang tertuang dalam MoU berjumlah 221 ribu orang, terdiri atas 204 ribu kuota jemaah haji reguler, dan 17 ribu kuota jemaah haji khusus. Namun, ada klausul juga bahwa Indonesia mengajukan penambahan sebesar 10 ribu.
“Pihak Saudi memahami kebutuhan Indonesia untuk tambahan kuota. Mereka minta agar kita mengajukan secara khusus, dan akan dipertimbangkan. Kalau saya lihat, mereka sudah siap untuk ngasih,” tutur Menag di Cengkareng, Kamis 5 Desember 2017 dalam siaran pers Kemenag yang diterima SINDOnews, Jumat (6/12/2019).
Menurut Menag, jika permohonan Indonesia diterima maka kuota 10 ribu tersebut bersifat tambahan, bukan kuota dasar. Apakah akan menjadi kuota dasar, kata Menag, hal itu perlu dibahas bersama dalam kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (KTT OKI).
Demikian juga dengan kuota petugas, kata dia, jumlahnya masih sama dengan tahun lalu, yakni 4.100. “Kami juga mengajukan usulan tambahan agar kuota petugas haji menjadi 4.200,” tuturnya
Menag menjelaskan, tarik ulur penambahan kuota terkait dengan fasilitas di Mina yang sangat terbatas. Untuk itu, Saudi akan berusaha menambah kenyamanan jamaah terlebih dahulu, bukan menambah kuota jamaahnya. Salah satu upaya itu membangun 60 ribu toilet bertingkat dalam rentang dua tahun.
“Kami sudah minta ke pihak Arab Saudi agar proses pembangunannya dimulai dari tenda yang menjadi kawasan jamaah haji Indonesia. Dia kelihatannya setuju. Karena jamaah kita memang terbanyak,” ujar Menag.
(dam)