Jubir Khusus Agar Pernyataan Kader Gerindra Tidak Offside
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto baru saja menunjuk 5 orang elite Gerindra sebagai Juru Bicara (Jubir) Khusus. Ternyata, alasan penunjukan ini adalah agar pernyataan kader maupun elite Gerindra lainnya tidak melenceng (offside) dari garis partai.
“Jadi saya baru pagi tadi dapat informasi dari pak Sufmi Dasco Ahmad soal penunjukan saya salah satu diantara jubir khusus. Sebetulnya ini mekanisme yang biasa sekali. Di setiap parpol, tentu ada mekanisme komunikasi resmi,” kata Jubir Khusus Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Habib menjelaskan, pihaknya ingin bahwa dengan adanya Jubir Khusus ini, apa yang menjadi sikap politik dan sikap resmi Partai Gerindra ata setiap peristiwa bisa benar-benar diserap oleh publik. Dan dia mengakui bahwa banyak pertanyaan publik terkait dengan korelasi pernyataan sejumlah elite Gerindra dengan sikap resmi Partai Gerindra.
“Ada masukan dari masyarakat berupa pertanyaan, apakah pernyataan pengurus Gerindra otomatis menjadi pernyataan resmi Partai Gerindra. Nah, di antaranya mempertanyakan pak Arief Poyuono, beliau kawan baik saya, beliau orang baik. Tetapi memang kadang-kadang terjadi mis komunikasi,” terangnya.
Namun, Habib melanjutkan, semua kader dan juga pengurus Partai Gerindra mempunyai hak untuk berbicara tetapi, pernyataan itu tidak otomatis mengatasnamakan partai. Sehingga, ditunjuk beberapa orang termasuk dirinya untuk menjadi juru bicara.
“Kalau temen-temen ingin konfirmasi sikap Partai Gerindra terkait beberapa hal yang resmi ya kepada orang yang ditunjuk tersebut,” pintanya.
Soal alasan Waketum Gerindra Fadli Zon tidak masuk ke dalamnya, Anggota Komisi III DPR ini mengaku tidak tahu karena ini merupakan kewenangan dari Prabowo di mana ia jadi salah satunya, jadi ia hanya menjalankan perintah. Yang jelas, tidak ada hubungannya dengan Fadli yang vokal mengkritisi pemerintah.
“Dan ini, masih bisa ditambah, masih bisa dikurangi. Masih bisa berubah, anytime kalau pak Prabowo mau. Jadi enggak apa-apa, mungkin kemarin, kalau besok Pak Fadli Zon ditunjuk juga enggak ada masalah,” terang Habib.
Yang jelas, Habib menambahkan, meskipun selama ini tidak ada kader dan pengurus Gerindra yang pernyataannya melenceng atau offside. Namun, Jubir Khusus ini untuk menghindari dan mengantisipasi hal tersebut.
“Ya, kurang lebih, kalau main bola kan kalau kebanyakan offside kan kita enggak bikin-bikin goal nanti,” ucapnya.
“Jadi saya baru pagi tadi dapat informasi dari pak Sufmi Dasco Ahmad soal penunjukan saya salah satu diantara jubir khusus. Sebetulnya ini mekanisme yang biasa sekali. Di setiap parpol, tentu ada mekanisme komunikasi resmi,” kata Jubir Khusus Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Habib menjelaskan, pihaknya ingin bahwa dengan adanya Jubir Khusus ini, apa yang menjadi sikap politik dan sikap resmi Partai Gerindra ata setiap peristiwa bisa benar-benar diserap oleh publik. Dan dia mengakui bahwa banyak pertanyaan publik terkait dengan korelasi pernyataan sejumlah elite Gerindra dengan sikap resmi Partai Gerindra.
“Ada masukan dari masyarakat berupa pertanyaan, apakah pernyataan pengurus Gerindra otomatis menjadi pernyataan resmi Partai Gerindra. Nah, di antaranya mempertanyakan pak Arief Poyuono, beliau kawan baik saya, beliau orang baik. Tetapi memang kadang-kadang terjadi mis komunikasi,” terangnya.
Namun, Habib melanjutkan, semua kader dan juga pengurus Partai Gerindra mempunyai hak untuk berbicara tetapi, pernyataan itu tidak otomatis mengatasnamakan partai. Sehingga, ditunjuk beberapa orang termasuk dirinya untuk menjadi juru bicara.
“Kalau temen-temen ingin konfirmasi sikap Partai Gerindra terkait beberapa hal yang resmi ya kepada orang yang ditunjuk tersebut,” pintanya.
Soal alasan Waketum Gerindra Fadli Zon tidak masuk ke dalamnya, Anggota Komisi III DPR ini mengaku tidak tahu karena ini merupakan kewenangan dari Prabowo di mana ia jadi salah satunya, jadi ia hanya menjalankan perintah. Yang jelas, tidak ada hubungannya dengan Fadli yang vokal mengkritisi pemerintah.
“Dan ini, masih bisa ditambah, masih bisa dikurangi. Masih bisa berubah, anytime kalau pak Prabowo mau. Jadi enggak apa-apa, mungkin kemarin, kalau besok Pak Fadli Zon ditunjuk juga enggak ada masalah,” terang Habib.
Yang jelas, Habib menambahkan, meskipun selama ini tidak ada kader dan pengurus Gerindra yang pernyataannya melenceng atau offside. Namun, Jubir Khusus ini untuk menghindari dan mengantisipasi hal tersebut.
“Ya, kurang lebih, kalau main bola kan kalau kebanyakan offside kan kita enggak bikin-bikin goal nanti,” ucapnya.
(pur)