Mega Minta Arkeolog dan Sejarawan Data Kembali Sejarah Indonesia

Senin, 02 Desember 2019 - 18:13 WIB
Mega Minta Arkeolog dan Sejarawan Data Kembali Sejarah Indonesia
Mega Minta Arkeolog dan Sejarawan Data Kembali Sejarah Indonesia
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri merasa terus mendapatkan dorongan untuk menggali sejarah bangsa Indonesia ketika berkunjung ke beberapa negara. Tepatnya sejarah bangsa yang berkaitan dengan kebudayaan nusantara pada saat Indonesia berbentuk kerajaan nusantara.

Megawati merasa terinspirasi kemampuan negara lain mendokumentasikan sejarahnya. Dengan demikian, Megawati meminta para arkeolog dan sejarawan untuk tertantang meneliti perkembangan sejarah bangsa Indonesia.

"Saya sewaktu menjabat Presiden RI meminta kepada Pemerintah Belanda agar benda-benda bersejarah dikembalikan ke Indonesia," papar Megawati saat membuka dan memberikan sambutan di Focus Group Discussion (FGD) PDIP dengan tema "Kajian Nusantara dan Jalur Rempah" di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Senin (2/12/2019).

"Saya punya mimpi kita bisa menjaga flora dan fauna yang tidak ada di dunia barat. Kita harus mendata potensi kekayaan hayati dan budaya di seluruh Nusantara," tambah Presiden kelima RI itu.

Dia pun menyampaikan, bagaimana makanan Indonesia luar biasa. "Buku Mustika Rasa yang disusun Bung Karno pada 1967 menggambarkan kekayaan kuliner Nusantara," ucap Megawati.

Mengakhiri sambutannya di FGD, Megawati berharap generasi muda Indonesia mengerti sejarah bangsa sejak jaman kerajaan Nusantara. Selama FGD berlangsung, hampir 4 jam, Megawati tampak serius menyimak paparan dan merespons pertanyaan para peserta.

Sebelum FGD dimulai, kepada peserta, Sekjen PDIP menampilkan sejumlah video kiprah pergerakan PDIP. Dia menceritakan instruksi DPP PDIP kepada para kepala daerah melestarikan cagar budaya.

"DPP PDI Perjuangan menginstruksikan kepada kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah kader PDI Perjuangan seluruh Indonesia untuk lebih memperhatikan pelestarian cagar budaya di daerah masing-masing," kata Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto yang mendampingi Megawati.

Hasto menambahkan, PDIP menginginkan amendemen Konstitusi secara terbatas mengenai haluan negara agar terwujud haluan negara yang berakar kuat dari sejarah peradaban bangsa Indonesia.

"Sejarah peradaban Nusantara mencapai kejayaan pada abad 7 hingga setidaknya abad 15, lengkap dengan seluruh nilai filsafatnya, harus menjadi akar atau pijakan konsepsi haluan negara. Bung Karno juga menggali Pancasila dari buminya Indonesia artinya dengan seluruh sejarah peradaban bangsanya," jelas Hasto.

Peserta FGD, Supratikno Rahardjo (Dosen FIB Universitas Indonesia/Bidang Kegiatan Ilmiah Ikatan Ahli Arkeologi Nasional) mengatakan keanekaragaman sumber daya alam Nusantara menciptakan keanekeragaman budaya yang harus terus dipelihara.

Turut mendampingi Megawati di antaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP seperti Djarot Saiful Hidajat, Rokhmin Dahuri, Nusyirwan Soedjono, Eriko Sotarduga dan Mindo Sianipar. Hadir juga beberapa anggota DPR dari Fraksi PDIP.

Sementara sejumlah arkeolog dan sejarawan yang hadir menjadi peserta FGD antara lain: Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan, yang merupakan Ketua Umum Ikatan Ahli Arkeologi Nasional bersama jajarannya, Asvi Warman Adam (Profesor Riset bidang Sejarah Politik LIPI), Bondan Kanumayoso (Lektor Universitas Indonesia), Daniel Dhakidae (Peneliti senior Prisma) dan Bonnie Triyana (Sejarawan).
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6695 seconds (0.1#10.140)