Komnas Perempuan Apresiasi Komitmen Gojek Ciptakan Keamanan di Ruang Publik

Rabu, 27 November 2019 - 20:05 WIB
Komnas Perempuan Apresiasi Komitmen Gojek Ciptakan Keamanan di Ruang Publik
Komnas Perempuan Apresiasi Komitmen Gojek Ciptakan Keamanan di Ruang Publik
A A A
JAKARTA - Program dan sistem Gojek terkait upaya menciptakan ruang publik yang aman terutama untuk kaum perempuan mendapat apresiasi. Komnas Perempuan menyebut inisiatif perusahaan aplikasi karya anak bangsa itu patut ditiru penyelenggara transportasi online lainnya.

Komisioner Komnas Perempuan, Magdalena Sitorus mengatakan usaha preventif Gojek melalui edukasi tepat sasaran karena yang perlu dibangun adalah budaya aman. "Budaya aman, pemahaman yang benar, itu kuncinya," tegasnya saat diskusi dan press conference dengan tema “Transportasi Umum yang Aman untuk Semua; Tanggung Jawab Siapa?” di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Penekanan program dan teknologi Gojek atas kekerasan seksual di jalan adalah tindakan preventif (pencegahan). ”Sudah bagus upaya-upaya yang dilakukan Gojek dalam perlindungan dan penanganan. Yang pasti upaya itu perlu diapresiasi,” ungkapnya.

Magdalena memberikan contoh bagaimana Gojek serius dan konsisten memberikan edukasi termasuk pelatihan kepada pengemudi berkaitan dengan hal dimaksud. ”Bahkan keberhasilan Gojek dalam hal ini bisa ditiru aplikator lainnya,” ucapnya.

Panic Button yang merupakan salah satu teknologi Gojek dalam hal keamanan dan keselamatan di jalan, kata Magdalena, merupakan bagian dari konteks pencegahan. ”Nah dengan diskusi seperti ini kan akhirnya bisa saling memberikan ide dan masukan. Itu bagus karena saya pikir tidak ada yang statis. Selalu terjadi dinamika,” jelasnya.

Apresiasi yang sama juga disampaikan perwakilan dari Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) Anindya Restuviani yang menceritakan kisah nyata driver Gojek dalam kesuksesannya menjalankan metode intervensi korban. Menurutnya, itu buah dari kesuksesan edukasi dan pelatihan Gojek kepada para mitranya dalam hal memahami dan mengintervensi kekerasan seksual.

”Saya diceritakan seorang driver Gojek tentang bagaimana dia berakting pura-pura berkelahi dengan sesama mitra Gojek juga untuk mengalihkan perhatian. Sebab dia melihat perempuan yang akan naik bus diganggu seorang pria. Akhirnya perhatian si pria pengganggu itu teralihkan dan perempuan itu akhirnya berhasil naik bus dengan aman. Ini bagus sekali padahal sedang tidak narik itu drivernya,” kisahnya.

Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Alvita Chen dalam paparannya pada kesempatan yang sama mengungkapkan Gojek fokus pada upaya preventif melalui edukasi. ”Kami percaya diperlukan pemahaman yang menyeluruh agar masyarakat yang bermitra dengan Gojek dan masyarakat pada umumnya dapat bekerja bersama-sama untuk menciptakan ruang publik yang nyaman,” paparnya.

Pelatihan, salah satunya, dilakukan bekerjasama dengan Hollaback Jakarta dan perempuan untuk memahami berbagai jenis kekerasan seksual yang harus dihindari. ”Mitra kami diberi pembekalan sehingga memiliki pemahaman yang benar akan fakta-fakta seputar kekerasan seksual. Bahkan, mitra driver mampu mengintervensi secara aktif seandainya terjadi kekerasan di sekeliling mereka," terusnya.

Vita, sapaan akrabnya mengatakan diharapkan dengan berbagai edukasi dan pelatihan itu semakin banyak mitra driver yang turut serta menjadi duta antikekerasan seksual. ”Bahkan menjadi pahlawan bagi yang membutuhkan,” harapnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6928 seconds (0.1#10.140)