Bamsoet: Bismillah, Saya Siap Ikut Pemilihan Ketua Umum Golkar
A
A
A
JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo akhirnya menyatakan kesiapannya bertarung memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada 4-6 Desember 2019 di Jakarta.
Bersama kader Partai Golkar yang menjadi pendukungnya, pria yang biasa disapa Bamsoet ini mendeklarasikan pencalonannya.
Adapun pendukung yang mendampinginya, antara lain Nusron Wahid, Fahd El Fouz Arafiq, dan Ahmadi Noor Supit. "Dengan didasari kecintaan saya terhadap Partai Golkar, dengan mengucapkan Bismillah, Saya Bambang Soesatyo menyatakan siap menjalankan perintah untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024," ujar Bamsoet di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Bamsoet mengaku sebagai calon pemimpin baru akan membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk semua kader di setiap tingkatan untuk berkompetisi, berkontribusi, dan berkarya bagi kepentingan bangsa.
"Kiranya pencalonan saya ini juga dapat memberikan harapan, bukan hanya untuk semua kader partai namun juga untuk semua stakeholder yang selama ini sudah berjuang bagi kemajuan Partai yang kita cintai ini. Merdeka! Hidup Golkar!" seru Bamsoet. (Baca Juga: Di Rapimnas Golkar, Airlangga Singgung Kesepakatannya dengan Bamsoet)
Dia mengaku banyak menerima dan mendengar ratusan aspirasi dari kader partai di daerah-daerah. Kader Partai Golkar di daerah dikatakannya menginginkan adanya perubahan dalam partai berlambang pohon beringin itu.
"Mereka mendesak untuk dilakukannya transformasi dan penyelematan di tubuh Golkar. Mereka menginginkan adanya pemimpin baru di mana mereka bisa percaya dan berharap. Mereka menginginkan adanya pemimpin baru yang bisa mengembalikan Partai Golkar kepada garis perjuangan atau “khittah” nya," katanya.
Dia melanjutkan, para kader Partai Golkar di daerah itu menginginkan adanya pemimpin baru yang bukan hanya bisa mendengar aspirasi, namun juga aktif berpartisipasi dalam setiap gerakan kepartaian di setiap tingkatan.
"Mereka menginginkan pemimpin baru yang menjadikan Golkar sebagai partai pembela yang lemah bukan sebaliknya membela yang kuat dan yang berkepentingan," tuturnya.
Di samping itu, lanjut Bamsoet, para kader Partai Golkar di daerah menginginkan pemimpin baru yang bisa melayani publik dan membawa harapan bagi kemajuan bangsa.
Kemudian, mereka juga menginginkan pemimpin baru yang mampu menjadikan Partai Golkar menjadi rumah yang teduh dan nyaman bagi semua dan bukan Rumah untuk segelintir elite saja.
Para kader Partai Golkar di daerah itu juga menginginkan pemimpin baru yang menjadikan Golkar sebagai partai penjuru bangsa yang bukan hanya bermanfaat untuk kader partai semata melainkan bermanfaat bagi seluruh bangsa Indonesia.
"Mempertimbangkan aspirasi, dukungan dan desakan yang sangat kuat, lebih tepatnya perintah dari organisasi yang telah membesarkan saya seperti Pemuda Pancasila, FKPPI, SOKSI, dan aspirasi daerah dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan pusat, baik yang memiliki hak suara atau pun tidak, baik vertikal dan horizontal, rasanya saya tidak cukup kuat untuk menolaknya," tuturnya.
Bersama kader Partai Golkar yang menjadi pendukungnya, pria yang biasa disapa Bamsoet ini mendeklarasikan pencalonannya.
Adapun pendukung yang mendampinginya, antara lain Nusron Wahid, Fahd El Fouz Arafiq, dan Ahmadi Noor Supit. "Dengan didasari kecintaan saya terhadap Partai Golkar, dengan mengucapkan Bismillah, Saya Bambang Soesatyo menyatakan siap menjalankan perintah untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024," ujar Bamsoet di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Bamsoet mengaku sebagai calon pemimpin baru akan membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk semua kader di setiap tingkatan untuk berkompetisi, berkontribusi, dan berkarya bagi kepentingan bangsa.
"Kiranya pencalonan saya ini juga dapat memberikan harapan, bukan hanya untuk semua kader partai namun juga untuk semua stakeholder yang selama ini sudah berjuang bagi kemajuan Partai yang kita cintai ini. Merdeka! Hidup Golkar!" seru Bamsoet. (Baca Juga: Di Rapimnas Golkar, Airlangga Singgung Kesepakatannya dengan Bamsoet)
Dia mengaku banyak menerima dan mendengar ratusan aspirasi dari kader partai di daerah-daerah. Kader Partai Golkar di daerah dikatakannya menginginkan adanya perubahan dalam partai berlambang pohon beringin itu.
"Mereka mendesak untuk dilakukannya transformasi dan penyelematan di tubuh Golkar. Mereka menginginkan adanya pemimpin baru di mana mereka bisa percaya dan berharap. Mereka menginginkan adanya pemimpin baru yang bisa mengembalikan Partai Golkar kepada garis perjuangan atau “khittah” nya," katanya.
Dia melanjutkan, para kader Partai Golkar di daerah itu menginginkan adanya pemimpin baru yang bukan hanya bisa mendengar aspirasi, namun juga aktif berpartisipasi dalam setiap gerakan kepartaian di setiap tingkatan.
"Mereka menginginkan pemimpin baru yang menjadikan Golkar sebagai partai pembela yang lemah bukan sebaliknya membela yang kuat dan yang berkepentingan," tuturnya.
Di samping itu, lanjut Bamsoet, para kader Partai Golkar di daerah menginginkan pemimpin baru yang bisa melayani publik dan membawa harapan bagi kemajuan bangsa.
Kemudian, mereka juga menginginkan pemimpin baru yang mampu menjadikan Partai Golkar menjadi rumah yang teduh dan nyaman bagi semua dan bukan Rumah untuk segelintir elite saja.
Para kader Partai Golkar di daerah itu juga menginginkan pemimpin baru yang menjadikan Golkar sebagai partai penjuru bangsa yang bukan hanya bermanfaat untuk kader partai semata melainkan bermanfaat bagi seluruh bangsa Indonesia.
"Mempertimbangkan aspirasi, dukungan dan desakan yang sangat kuat, lebih tepatnya perintah dari organisasi yang telah membesarkan saya seperti Pemuda Pancasila, FKPPI, SOKSI, dan aspirasi daerah dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan pusat, baik yang memiliki hak suara atau pun tidak, baik vertikal dan horizontal, rasanya saya tidak cukup kuat untuk menolaknya," tuturnya.
(dam)