Negara Anggota ASEAN Perkuat Kerja Sama Perlindungan Anak
A
A
A
JAKARTA - Negara-negara anggota ASEAN berkomitmen untuk semakin mempererat kerja sama dalam upaya perlindungan sosial anak.
Komitmen itu terungkap dalam rangkaian pertemuan Social Welfare and Development di Vientiane Laos, 18-22 November 2019.
Pada acara ini Focal Point, Senior Officials Meeting on Social Welfare and Development (SOMSWD) DR Marjuki mewakili Menteri Sosial, Juliari P Batubara menyerahkan kepemimpinan the 9th AMMSWD kepada Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Laos.
Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Laos menjadi tuan rumah dari keseluruhan rangkaian pertemuan yang mengangkat tema Strengthening Social Protection on Vulnerable Children in ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut, para menteri dan pejabat Tinggi sepuluh negara ASEAN mereafirmasi pentingnya kemitraan berbagai pemangku kepentingan dalam memperbaiki sistem pembangunan kesejahteraan sosial yang berpihak pada perlindungan anak.
Kemitraan itu dilakukan dengan mengedepankan prioritas bersama dan mobilisasi sumber daya dalam rangka melindungi semua anak, terutama yang berada dalam kondisi rentan dan termarginalisasi.
Pertemuan juga menggarisbawahi perubahan paradigma perlindungan anak charity-based ke right-based sebagai sebuah strategi utama dalam perbaikan kebijakan perlindungan anak di tingkat nasional dan tingkat regional.
Kemudian menteri dan pejabat tinggi di ASEAN dan ditambah tiga negara, yaitu China, Japan, dan Korea juga menyoroti berbagai inisiatif SOMSWD di tingkat regional antara lain the Enabling Masterplan 2025: Mainstreaming the Rights of Persons with Disabilities, finalisasi Regional Action Plan to Implement the Kuala Lumpur Declaration on Aging dan ASEAN Social Protection Results Framework,
Selain itu juga mengadopsi dokumen ASEAN Declaration on the Protection of Children from All Forms of Online Abuse and Exploitation in ASEAN Member States, the ASEAN Declaration on the Rights of Children in the Context of Migration and the Joint Statement on Reaffirmation of Commitment to Advancing the Rights of the Child in ASEAN pada the 35th ASEAN Summit 2019.
Dilakukan bersamaan dengan AMMSWD ke-10, the 14th ASEAN GO-NGO Forum diselenggarakan untuk meningkatkan apresiasi dan pemahaman ASEAN tentang promosi dan perlindungan hak-hak anak melalui lensa kerentanan.
Forum mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pelaksanaan Regional Framework and Action Plan to Implement the ASEAN Declaration on Strengthening Social Protection dalam konteks perlindungan anak, partisipasi anak dan pemberdayaan anak-anak dan mengajukan rekomendasi praktis untuk memperkuat perlindungan sosial bagi anak-anak yang hidup dengan dan/atau berisiko kerentanan.
Selanjutnya the 11th AMMSWD akan diselenggarakan di Malaysia pada tahun 2022, sementara the 15th SOMSWD direncanakan akan diselenggarakan di Manila tahun 2020.
Komitmen itu terungkap dalam rangkaian pertemuan Social Welfare and Development di Vientiane Laos, 18-22 November 2019.
Pada acara ini Focal Point, Senior Officials Meeting on Social Welfare and Development (SOMSWD) DR Marjuki mewakili Menteri Sosial, Juliari P Batubara menyerahkan kepemimpinan the 9th AMMSWD kepada Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Laos.
Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Laos menjadi tuan rumah dari keseluruhan rangkaian pertemuan yang mengangkat tema Strengthening Social Protection on Vulnerable Children in ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut, para menteri dan pejabat Tinggi sepuluh negara ASEAN mereafirmasi pentingnya kemitraan berbagai pemangku kepentingan dalam memperbaiki sistem pembangunan kesejahteraan sosial yang berpihak pada perlindungan anak.
Kemitraan itu dilakukan dengan mengedepankan prioritas bersama dan mobilisasi sumber daya dalam rangka melindungi semua anak, terutama yang berada dalam kondisi rentan dan termarginalisasi.
Pertemuan juga menggarisbawahi perubahan paradigma perlindungan anak charity-based ke right-based sebagai sebuah strategi utama dalam perbaikan kebijakan perlindungan anak di tingkat nasional dan tingkat regional.
Kemudian menteri dan pejabat tinggi di ASEAN dan ditambah tiga negara, yaitu China, Japan, dan Korea juga menyoroti berbagai inisiatif SOMSWD di tingkat regional antara lain the Enabling Masterplan 2025: Mainstreaming the Rights of Persons with Disabilities, finalisasi Regional Action Plan to Implement the Kuala Lumpur Declaration on Aging dan ASEAN Social Protection Results Framework,
Selain itu juga mengadopsi dokumen ASEAN Declaration on the Protection of Children from All Forms of Online Abuse and Exploitation in ASEAN Member States, the ASEAN Declaration on the Rights of Children in the Context of Migration and the Joint Statement on Reaffirmation of Commitment to Advancing the Rights of the Child in ASEAN pada the 35th ASEAN Summit 2019.
Dilakukan bersamaan dengan AMMSWD ke-10, the 14th ASEAN GO-NGO Forum diselenggarakan untuk meningkatkan apresiasi dan pemahaman ASEAN tentang promosi dan perlindungan hak-hak anak melalui lensa kerentanan.
Forum mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pelaksanaan Regional Framework and Action Plan to Implement the ASEAN Declaration on Strengthening Social Protection dalam konteks perlindungan anak, partisipasi anak dan pemberdayaan anak-anak dan mengajukan rekomendasi praktis untuk memperkuat perlindungan sosial bagi anak-anak yang hidup dengan dan/atau berisiko kerentanan.
Selanjutnya the 11th AMMSWD akan diselenggarakan di Malaysia pada tahun 2022, sementara the 15th SOMSWD direncanakan akan diselenggarakan di Manila tahun 2020.
(dam)