Banyak Hambatan Tak Halangi Bupati Maluku Barat Daya Kembangkan Potensi Daerahnya
A
A
A
JAKARTA - Bupati Maluku Barat Daya, Benyamin Th Noach memiliki visi misi untuk daerahnya yakni ingin agar masyarakat di Kabupaten Maluku Barat Daya menjadi masyarakat yang cerdas, sejahtera, adil dan melestarikan adat budayanya.
Hal itu disampaikan Benyamin dalam Indonesia Visionary Leader Season 6 yang diselenggarakan oleh SINDO Media di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (19/11/2019).
"Karena adat budaya itu yang mengikat kami, membuat kami menjadi berbeda nah tentu ada dalam bingkai NKRI itu harapan kami," ujar Benyamin.
Namun untuk mewujudkan semua itu, Benyamin menyebut ada beberapa tantangan yakni anggaran daerah yang terbatas, serta peta geografi Kabupaten Maluku Barat Daya. Tak hanya itu, Benyamin menyebut akses-akses antar pulau ke kota kabupaten maupun ke pulau-pulau itu ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi itu masih belum selancar yang lain.
"Jadi beberapa pulau itu hanya belum ada jalan lingkarnya, belum ada jalan connection rutenya dari desa ke desa. Sehingga pada saat kapal perintis bisa kapal masuk ke satu titik masyarakat dari desa-desa lain akan kesulitan membawa hasil produksinya. Itu yang menghambat membuat ekonomi biaya tinggi sehingga masyarakat dengan pendapatan yang pas-pasan dia harus mendapat membeli sembako membeli kebutuhan pokok dengan harga yang tinggi apalagi barang-barang yang masuk dari luar."
"Ini yang kita dorong kita bantu kita gerakan infrastruktur disana," sambungnya.
Permasalahan lainnya yakni PNS yang tidak mau pergi ke tempat-tempat yang seperti yang daerah terpencil. Memang ada beberapa yayasan yang melakukan pembantuan tetapi itu tidak bisa menjawab seluruhnya.
"Sehingga kami mesti mengangkat pegawai honorer, pegawai kontrak yang mau melaksanakan tugas di daerah-daerah terpencil itu tentu dengan berbagai risiko," katanya.
Maka dari itu, pihaknya secara bertahap terus melakukan perbaikan infrastruktur hingga saat ini. Termasuk sekolah dan tenaga medis.
Untuk tenaga medis pihaknya mendorong tenaga medis untuk dikuliahkan diberi beasiswa.
Khusus untuk dokter ahli mulai tahun depan pihaknya mengangggarkan lima orang untuk dikuliahkan menjadi dokter ahli dan akan dikontrak. Dengan harapan setelah selesai mengambil ahli dapat mengabdi kembali ke Maluku Barat Daya.
"Supaya kita suplai terus, tahun ini saya berharap mudah-mudahan selama masa pemerintahan saya tetap 4 atau 5 orang makin banyak dokter makin bagus, rumah sakitnya bisa jadi besar," paparnya.
Benyamin pun sangat bangga dirinya bisa mengikuti Indonesia Visionary Leader dan berharap menjadi ajang mempromosikan Maluku Barat Daya.
"Sehingga jadi lebih dikenal mudah-mudahan potensi-potensi Maluku Barat Daya ke depan kita bisa kembangkan potensi wisatanya, potensi alamnya sehingga bisa menjadi tujuan wisata selain Bali dan NTB," tuturnya.
Hal itu disampaikan Benyamin dalam Indonesia Visionary Leader Season 6 yang diselenggarakan oleh SINDO Media di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (19/11/2019).
"Karena adat budaya itu yang mengikat kami, membuat kami menjadi berbeda nah tentu ada dalam bingkai NKRI itu harapan kami," ujar Benyamin.
Namun untuk mewujudkan semua itu, Benyamin menyebut ada beberapa tantangan yakni anggaran daerah yang terbatas, serta peta geografi Kabupaten Maluku Barat Daya. Tak hanya itu, Benyamin menyebut akses-akses antar pulau ke kota kabupaten maupun ke pulau-pulau itu ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi itu masih belum selancar yang lain.
"Jadi beberapa pulau itu hanya belum ada jalan lingkarnya, belum ada jalan connection rutenya dari desa ke desa. Sehingga pada saat kapal perintis bisa kapal masuk ke satu titik masyarakat dari desa-desa lain akan kesulitan membawa hasil produksinya. Itu yang menghambat membuat ekonomi biaya tinggi sehingga masyarakat dengan pendapatan yang pas-pasan dia harus mendapat membeli sembako membeli kebutuhan pokok dengan harga yang tinggi apalagi barang-barang yang masuk dari luar."
"Ini yang kita dorong kita bantu kita gerakan infrastruktur disana," sambungnya.
Permasalahan lainnya yakni PNS yang tidak mau pergi ke tempat-tempat yang seperti yang daerah terpencil. Memang ada beberapa yayasan yang melakukan pembantuan tetapi itu tidak bisa menjawab seluruhnya.
"Sehingga kami mesti mengangkat pegawai honorer, pegawai kontrak yang mau melaksanakan tugas di daerah-daerah terpencil itu tentu dengan berbagai risiko," katanya.
Maka dari itu, pihaknya secara bertahap terus melakukan perbaikan infrastruktur hingga saat ini. Termasuk sekolah dan tenaga medis.
Untuk tenaga medis pihaknya mendorong tenaga medis untuk dikuliahkan diberi beasiswa.
Khusus untuk dokter ahli mulai tahun depan pihaknya mengangggarkan lima orang untuk dikuliahkan menjadi dokter ahli dan akan dikontrak. Dengan harapan setelah selesai mengambil ahli dapat mengabdi kembali ke Maluku Barat Daya.
"Supaya kita suplai terus, tahun ini saya berharap mudah-mudahan selama masa pemerintahan saya tetap 4 atau 5 orang makin banyak dokter makin bagus, rumah sakitnya bisa jadi besar," paparnya.
Benyamin pun sangat bangga dirinya bisa mengikuti Indonesia Visionary Leader dan berharap menjadi ajang mempromosikan Maluku Barat Daya.
"Sehingga jadi lebih dikenal mudah-mudahan potensi-potensi Maluku Barat Daya ke depan kita bisa kembangkan potensi wisatanya, potensi alamnya sehingga bisa menjadi tujuan wisata selain Bali dan NTB," tuturnya.
(kri)