Berorientasi Manfaat, Jokowi: Jangan Bangga Penyerapan Anggaran Tinggi
Kamis, 14 November 2019 - 13:58 WIB

Berorientasi Manfaat, Jokowi: Jangan Bangga Penyerapan Anggaran Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan menteri, kepala lembaga, dan kepala daerah agar tak hanya fokus pada penyerapan anggaran saja. Menurutnya, penyerapan anggaran harus berorientasi pada manfaat kepada masyarakat.
“Artinya, menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati, wali kota, pastikan bahwa bukan hanya realisasi belanja yang habis. Tapi dapat barangnya, dapat manfaatnya rakyat. Itu yang paling penting,” kata Jokowi saat menyerahkan DIPA, dana transfer, dan dana desa di Istana Negara, Kamis (14/11/2019).
Dia mengatakan, sebelumnya seringkali para pejabat begitu bangga dengan serapan anggaran yang tinggi. Namun belum tentu masyarakat merasakan manfaaat dari anggaran tersebut.
“Karena dulu bangga kalau realisasinya 99% atau 100%. Tapi rakyat merasakan atau tidak dari belanja-belanja itu. Sekarang yang terpenting adalah kita melihat barang berkulaitas bagus. Melihat program berkualitas bagus, dan rakyat rasakan manfaatnya. Itu esensinya,” paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa memungut pajak ataupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bukan hal mudah sekarang ini. Maka dari itu, kualitas belanja harus lebih ditingkatkan.
“Karena sekali lagi, sekarang meng-collect yang namanya pajak, PNBP, bukan hal mudah. Sehingga berkali-kali saya sampaikan, memang collect more penting, tapi spend better harus! Fokus dan harus lebih baik,” pungkasnya.
“Artinya, menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati, wali kota, pastikan bahwa bukan hanya realisasi belanja yang habis. Tapi dapat barangnya, dapat manfaatnya rakyat. Itu yang paling penting,” kata Jokowi saat menyerahkan DIPA, dana transfer, dan dana desa di Istana Negara, Kamis (14/11/2019).
Dia mengatakan, sebelumnya seringkali para pejabat begitu bangga dengan serapan anggaran yang tinggi. Namun belum tentu masyarakat merasakan manfaaat dari anggaran tersebut.
“Karena dulu bangga kalau realisasinya 99% atau 100%. Tapi rakyat merasakan atau tidak dari belanja-belanja itu. Sekarang yang terpenting adalah kita melihat barang berkulaitas bagus. Melihat program berkualitas bagus, dan rakyat rasakan manfaatnya. Itu esensinya,” paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa memungut pajak ataupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bukan hal mudah sekarang ini. Maka dari itu, kualitas belanja harus lebih ditingkatkan.
“Karena sekali lagi, sekarang meng-collect yang namanya pajak, PNBP, bukan hal mudah. Sehingga berkali-kali saya sampaikan, memang collect more penting, tapi spend better harus! Fokus dan harus lebih baik,” pungkasnya.
(pur)