Malu-malu Kucing, 3 Partai Ini Masih Berharap di Reshuffle Kabinet
A
A
A
JAKARTA - CEO Voxpol Center and Research, Pangi Syarwi Chaniago menganggap, Partai yang tidak terpuaskan dalam Kabinet baru yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih 'malu malu kucing' untuk terang-terangan mengambil jalan oposisi seperti Demokrat, PAN dan Nasdem.
Kata Pangi, mungkin saja tiga partai tersebut masih berharap dan bersabar, dengan harapan masih ada jika nanti ada reshuffle kadernya bisa diangkat dan ditarik ke pos menteri yang terkena reshuffle.
"Jadi (Demokrat, PAN dan Nasdem) masuk di tengah jalan, (incar pos menteri dalam reshuffle)," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/11/2019).
Menurut Pangi, bagi sebagian publik melihat kabinet Jokowi bukan kabinet ahli-profesional. Menurutnya, menteri agama yang biasanya otomatis dikapling NU atau Muhammadiyah, kini diberikan kepada Purnawirawan Jenderal TNI.
Lalu apakah pemilihan Menag dianggap masih relevan? Pangi menyebut, tunggu kehancuran apabila sebuah pekerjaan tidak diserahkan ke ahlinya. "Wajar baru menjabat seminggu sudah banyak blunder dan menteri agama memancing polemik," ujarnya.
Begitu juga menteri pendidikan yang selama ini kapling Muhammadiyah, kini tidak lagi diberikan kuasa. "Pengusaha startup gojek yang memimpin kementerian mencerdaskan kehidupan bangsa ini, kita lihat saja kalau beliau yang paling mengerti soal selera dan cita rasa masa depan," tandasnya.
Kata Pangi, mungkin saja tiga partai tersebut masih berharap dan bersabar, dengan harapan masih ada jika nanti ada reshuffle kadernya bisa diangkat dan ditarik ke pos menteri yang terkena reshuffle.
"Jadi (Demokrat, PAN dan Nasdem) masuk di tengah jalan, (incar pos menteri dalam reshuffle)," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/11/2019).
Menurut Pangi, bagi sebagian publik melihat kabinet Jokowi bukan kabinet ahli-profesional. Menurutnya, menteri agama yang biasanya otomatis dikapling NU atau Muhammadiyah, kini diberikan kepada Purnawirawan Jenderal TNI.
Lalu apakah pemilihan Menag dianggap masih relevan? Pangi menyebut, tunggu kehancuran apabila sebuah pekerjaan tidak diserahkan ke ahlinya. "Wajar baru menjabat seminggu sudah banyak blunder dan menteri agama memancing polemik," ujarnya.
Begitu juga menteri pendidikan yang selama ini kapling Muhammadiyah, kini tidak lagi diberikan kuasa. "Pengusaha startup gojek yang memimpin kementerian mencerdaskan kehidupan bangsa ini, kita lihat saja kalau beliau yang paling mengerti soal selera dan cita rasa masa depan," tandasnya.
(maf)