Peringati Hari Santri, BKKBN Bina Remaja Melalui Program GenRe
A
A
A
LOMBOK TIMUR - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) salah satu instansi yang berpartisipasi aktif dalam pembinaan remaja melalui Program Generasi Berencana (Program GenRe). Hal itu agar mampu mengisi Bonus Demografi dengan cara mengembangkan kualitas remaja.
GenRe adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan, berkarir, kerja, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Maka dari itu, dalam rangka meningkatkan sosialisasi Program GenRe dan memperingati Hari Santri, BKKBN menyelenggarakan Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri yang diadakan di Pondok Pesantren Pondok Pesantren AL- IJTIHAD AL–MAHSUNI, Danger, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu 26 Oktober 2019.
Kegiatan ini khususnya untuk menanamkan pemahaman tentang pedewasaan usia perkawinan serta pengenalan dan pengembangan PIK R/M. Kegiatan ini dibuat untuk mengembangkan akses informasi dan kreatifitas remaja melalui pentas pertunjukan yang dikemas bersamaan dengan pertunjukan seni dan budaya sosial bernuansa Islami dari para Santri perwakilan beberapa pondok pesantren di pulau Lombok.
Selain itu diadakan pula lomba cerdas cermat dengan materi GenRe bagi peserta. Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri memuat pesan-pesan program GenRe dalam upaya pembinaan dan peningkatan kualitas remaja sebagai generasi penerus bangsa di daerah.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk penguatan program Generasi Berencana (GenRe) agar remaja Indonesia menjadi remaja yang tegar berperilaku sehat terhindar dari TRIAD KRR (menunda usia perkawinan-perempuan 21 tahun, laki-laki 25 tahun), menghindari Seks Pra Nikah dan Narkoba), mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga guna mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera serta menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya," terang Sekretaris Utama BKKBN, H. Nofrijal saat membuka acara puncak Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri yang ke tiga di lokasi.
Menurut Nofrijal ada 5 transisi remaja yg kita harus kita tampung yaitu melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat, mempraktekkan hidup sehat.
Nofrijal juga menegaskan bahwa dalam program GenRe usia perkawinan ideal adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Ini bukanlah kebijakan melainkan pengetahuan dan hasil riset serta kajian ilmiah.
"Orang yang menikah di bawah umur tersebut mempunyai potensi menghadapi banyak persoalan-persoalan ekonomi, sosial, dan kejiwaan. Penelitian di Jawa Barat menunjukkan bahwa 85 persen perceraian adalah akibat pernikahan anak," jelas Nofrijal.
Peserta Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri berasal dari Santri Pondok Pesantren se-Pulau Lombok berjumlah 250 orang santri. Rangkaian kegiatan dalam acara ini adalah lomba cerdas cermat dan lomba pentas seni (Akademi Kreatifitas Santri) yang merupakan sosialisasi program GenRe dengan mengintegrasikan kearifan lokal (local wisdom) dalam bentuk seni budaya dan media tradisional bernuansa Islami.
Materi substansi yang diusung dalam Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri adalah Kesehatan Reproduksi Remaja, Pendewasaan Usia Perkawinan, TRIAD KRR (Tidak Menikah Dini, Tidak Seks Pra Nikah, Tidak NAPZA), Persiapan Kehidupan Berkeluarga, keterampilan hidup (Life Skill), penanaman nilai 8 Fungsi Keluarga, dan kependudukan serta Bonus Demografi.
GenRe adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan, berkarir, kerja, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Maka dari itu, dalam rangka meningkatkan sosialisasi Program GenRe dan memperingati Hari Santri, BKKBN menyelenggarakan Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri yang diadakan di Pondok Pesantren Pondok Pesantren AL- IJTIHAD AL–MAHSUNI, Danger, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu 26 Oktober 2019.
Kegiatan ini khususnya untuk menanamkan pemahaman tentang pedewasaan usia perkawinan serta pengenalan dan pengembangan PIK R/M. Kegiatan ini dibuat untuk mengembangkan akses informasi dan kreatifitas remaja melalui pentas pertunjukan yang dikemas bersamaan dengan pertunjukan seni dan budaya sosial bernuansa Islami dari para Santri perwakilan beberapa pondok pesantren di pulau Lombok.
Selain itu diadakan pula lomba cerdas cermat dengan materi GenRe bagi peserta. Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri memuat pesan-pesan program GenRe dalam upaya pembinaan dan peningkatan kualitas remaja sebagai generasi penerus bangsa di daerah.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk penguatan program Generasi Berencana (GenRe) agar remaja Indonesia menjadi remaja yang tegar berperilaku sehat terhindar dari TRIAD KRR (menunda usia perkawinan-perempuan 21 tahun, laki-laki 25 tahun), menghindari Seks Pra Nikah dan Narkoba), mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga guna mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera serta menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya," terang Sekretaris Utama BKKBN, H. Nofrijal saat membuka acara puncak Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri yang ke tiga di lokasi.
Menurut Nofrijal ada 5 transisi remaja yg kita harus kita tampung yaitu melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat, mempraktekkan hidup sehat.
Nofrijal juga menegaskan bahwa dalam program GenRe usia perkawinan ideal adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Ini bukanlah kebijakan melainkan pengetahuan dan hasil riset serta kajian ilmiah.
"Orang yang menikah di bawah umur tersebut mempunyai potensi menghadapi banyak persoalan-persoalan ekonomi, sosial, dan kejiwaan. Penelitian di Jawa Barat menunjukkan bahwa 85 persen perceraian adalah akibat pernikahan anak," jelas Nofrijal.
Peserta Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri berasal dari Santri Pondok Pesantren se-Pulau Lombok berjumlah 250 orang santri. Rangkaian kegiatan dalam acara ini adalah lomba cerdas cermat dan lomba pentas seni (Akademi Kreatifitas Santri) yang merupakan sosialisasi program GenRe dengan mengintegrasikan kearifan lokal (local wisdom) dalam bentuk seni budaya dan media tradisional bernuansa Islami.
Materi substansi yang diusung dalam Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri adalah Kesehatan Reproduksi Remaja, Pendewasaan Usia Perkawinan, TRIAD KRR (Tidak Menikah Dini, Tidak Seks Pra Nikah, Tidak NAPZA), Persiapan Kehidupan Berkeluarga, keterampilan hidup (Life Skill), penanaman nilai 8 Fungsi Keluarga, dan kependudukan serta Bonus Demografi.
(mhd)