Ini Dua Tantangan Berat Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin

Senin, 21 Oktober 2019 - 18:57 WIB
Ini Dua Tantangan Berat...
Ini Dua Tantangan Berat Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
A A A
JAWA TENGAH - Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono mengungkapkan, ada dua tantangan berat yang bakal dihadapi kabinet di pemerintahan Joko Widodo –Ma'ruf Amin.

“Tantangan pertama adalah persoalan integrasi nasional, kesatuan persatuan, NKRI harga mati ini masih menjadi ancaman. Hal ini terbukti dari efek lokalisme yang begitu tinggi baik seperti di Papua, dan potensinya masih ada seperti di Aceh, Maluku, dan sebagainya,” ungkap Teguh saat ditemui di sela Konferensi Internasional di FISIP Undip Semarang, Senin (21/10/2019).

Untuk itu, dia berharap kabinet Jokowi merupakan kabinet yang sadar terhadap potensi negara yang begitu mudah yang digoyang keamanannya.

“Oleh karena itu, prioritas kabinet ke depan tak hanya sekadar Indonesia Maju, Indonesia Unggul, tapi bagaimana nasionalisme Indonesia kuat itu semakin kuat,” ujarnya.

Kemudian tantangan berat yang kedua adalah persoalan ekonomi. Menurutnya, dengan diskualitas ekonomi yang semakin besar, tuntutan masyarakat yang semakin cepat,sehingga membuat ekonomi harus direspons dengan baik.

“Bahkan isu-isu terakhir kan hutang yang besar, anak cucu yang nanggung. Jadi dua hal berat ini yang menjadi tantangan kabinet saat ini,”imbuh dia.

Wakil Dekan I FISIP Undip itu menambahkan, yang menggembirakan sebetulnya walau banyak dikritik orang itu adalah bagaimana para kabinet diisi oleh kekuatan yang dulu melawan seperti Gerindra, Demkorat.

“Kita berharap itu membuat politik semakin adem, semakin guyub supaya tidak menghasilkan potensi konflik. Berharap dengan rezim atau elit hampir semua bergabung, kecuali PKS. itu berimplikasi terhadap sisi positif membangun kekuatan bangsa sehingga tidak mudah retak jatuh, apalagi kemarin demo tentang KPK yang menimbulkan korban mahasiswa,” tukasnya.

Oleh karena itu, kabinet ini harus diisi orang-orang yang profesional dan punya basis politik yang kuat. “Tidak cukup hanya profesional tapi tak punya basis politik, bubar nanti atau basis politiknya kuat tapi tidak profesional juga bubar,” tegasnya.
(cip)
Berita Terkait
Selain Wapres, Jokowi...
Selain Wapres, Jokowi Disarankan Aktifkan Ma'ruf Amin Jadi Penasihat
Jejak Reshuffle Kabinet...
Jejak Reshuffle Kabinet Era Jokowi-Ma'ruf Amin
Pemerintah Diimbau Antisipasi...
Pemerintah Diimbau Antisipasi Gimik Politik Terkait Dana Stimulus UMKM
Istana Buka Kemungkinan...
Istana Buka Kemungkinan Reshuffle Kabinet Sebelum 2020 Berakhir
Penilaian 6 Menteri...
Penilaian 6 Menteri Baru di Mata Jokowi
Reshuffle Kabinet, PKS...
Reshuffle Kabinet, PKS Sarankan Jokowi Libatkan KPK Pilih Calon Menteri
Berita Terkini
2 Pati Polri Naik Pangkat...
2 Pati Polri Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang 3, Nomor 1 Jebolan Akpol 1992
27 menit yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Terjadi 150 Kasus Kecelakaan, 8 Orang Tewas
3 jam yang lalu
SBY dan Jokowi Bakal...
SBY dan Jokowi Bakal Salat Idulfitri 2025 di Masjid Istiqlal
4 jam yang lalu
379 Penyandang Disabilitas...
379 Penyandang Disabilitas Mendapatkan Kemudahan Mudik Lebaran
4 jam yang lalu
Jelang Idulfitri, Megawati...
Jelang Idulfitri, Megawati Nyekar ke Makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati Soekarno
6 jam yang lalu
Meneladani Sikap Pemaaf...
Meneladani Sikap Pemaaf Menag Nasaruddin Umar di Momen Idulfitri
6 jam yang lalu
Infografis
Solidaritas Antar Anggota...
Solidaritas Antar Anggota Retak, Ini 3 Tanda Kehancuran NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved