Walkot Medan Kena OTT KPK, Aktivitas ASN Tak Terganggu
A
A
A
MEDAN - Aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Medan, berjalan normal pascaditangkapnya Wali Kota Medan H.T. Dzulmi Eldin oleh Tim Satgas KPK.
Dari pantauan di lapangan, puluhan awak media yang sudah menunggu informasi terkait OTT Dzulmi Eldin, belum mendapatkan keterangan resmi baik dari Wakil Wali Kota H. Akhyar Nasution maupun Sekda Kota Medan Wirya Arahman.
Hingga pukul 10.30 WIB, Baik Wakil Wali Kota maupun Sekda tidak berada di tempat. "Maaf pak, belum ada yang masuk," sebut seorang ASN di lantai dua kantor Pemko Medan.
Sementara, ruangan Wali Kota Dzulmi Eldin tampak tertutup. Bahkan, belum ada tampak garis polisi sebagaimana dilakukan KPK dalam operasi OTT. (Baca juga: Diduga Terima Setoran dari Dinas-dinas, KPK OTT Wali Kota Medan)
Seperti diketahui, OTT Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, dilakukan Tim Satgas KPK pada Selasa, 15 Oktober 2019 malam. Penangkapan terhadap Dzulmi Eldin ini menghebohkan masyarakat.
Penangkapan terhadap Dzulmi Eldin ini menambah panjang daftar Wali Kota Medan yang berurusan dengan KPK. Tercatat sudah tiga Wali Kota yang ditangkap KPK. Mereka adalah Abdillah, Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin.
Belum diketahui secara pasti kasus yang menyeret Wali Kota Medan. Berdasarkan kabar yang beredar, OTT KPK terkait sebuah proyek di Medan. Dari tujuh orang yang diamankan, di antaranya Dzulmi Eldin dan Kadis PU Isa Asyari, ajudan dan kontraktor.
Saat pemilihan kepala daerah di 2015 lalu, Dzulmi Eldin yang berpasangan dengan Akhyar Nasution, didukung koalisi delapan partai yakni, PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, PPP, PKS, PBB, PAN dan PKPI.
Rival mereka dalam pilkada tersebut adalah Ramadhan Pohan - Eddie Kusuma, yang didukung Partai Demokrat dan Gerindra.
Dari pantauan di lapangan, puluhan awak media yang sudah menunggu informasi terkait OTT Dzulmi Eldin, belum mendapatkan keterangan resmi baik dari Wakil Wali Kota H. Akhyar Nasution maupun Sekda Kota Medan Wirya Arahman.
Hingga pukul 10.30 WIB, Baik Wakil Wali Kota maupun Sekda tidak berada di tempat. "Maaf pak, belum ada yang masuk," sebut seorang ASN di lantai dua kantor Pemko Medan.
Sementara, ruangan Wali Kota Dzulmi Eldin tampak tertutup. Bahkan, belum ada tampak garis polisi sebagaimana dilakukan KPK dalam operasi OTT. (Baca juga: Diduga Terima Setoran dari Dinas-dinas, KPK OTT Wali Kota Medan)
Seperti diketahui, OTT Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, dilakukan Tim Satgas KPK pada Selasa, 15 Oktober 2019 malam. Penangkapan terhadap Dzulmi Eldin ini menghebohkan masyarakat.
Penangkapan terhadap Dzulmi Eldin ini menambah panjang daftar Wali Kota Medan yang berurusan dengan KPK. Tercatat sudah tiga Wali Kota yang ditangkap KPK. Mereka adalah Abdillah, Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin.
Belum diketahui secara pasti kasus yang menyeret Wali Kota Medan. Berdasarkan kabar yang beredar, OTT KPK terkait sebuah proyek di Medan. Dari tujuh orang yang diamankan, di antaranya Dzulmi Eldin dan Kadis PU Isa Asyari, ajudan dan kontraktor.
Saat pemilihan kepala daerah di 2015 lalu, Dzulmi Eldin yang berpasangan dengan Akhyar Nasution, didukung koalisi delapan partai yakni, PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, PPP, PKS, PBB, PAN dan PKPI.
Rival mereka dalam pilkada tersebut adalah Ramadhan Pohan - Eddie Kusuma, yang didukung Partai Demokrat dan Gerindra.
(cip)