Pengamat: Penambahan Divisi Baru Serap 600 Pati TNI
A
A
A
JAKARTA - Penambahan Divisi Kostrad, Koopsau, Koarmada, dan Marinir sejak 2018 dipastikan mampu menyerap 600 perwira menengah dan perwira tinggi TNI.
Pengamat Pertahanan Andi Widjajanto mengatakan, tidak hanya menyerap Pati TNI, empat organisasi baru itu dapat mengatasi persoalan surplus perwira di tubuh TNI sebanyak 80%.
"Jadi bisa menyerap sekira 600-an perwira tinggi dan perwira menengah," ujar Andi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2019).
Andi menilai, penambahan empat organisasi baru itu menjadi berita yang menggembirakan untuk demokrasi Indonesia. Sebab terserap dalam satu organisasi yang karakternya tempur bukan ke tugas sosial politik.
"Juga bukan kekaryaan dan bukan ke kementerian yang tugas-tugasnya tidak relevan dengan tugas-tugas pertahanan tapi diserap ke organisasi dan gelar yang karakternya memang karakter tempur militer," jelasnya.
Selain itu penambahan empat organisasi itu, juga ada kaitannya dengan pidato Presiden Joko Widodo yang mengumumkan adanya rencana kenaikan anggaran pertahanan dari Rp121 triliun menjadi Rp131 triliun. Sebab, dengan adanya empat organisasi baru di tubuh TNI tersebut maka anggaran TNI juga akan naik.
"Jadi dengan adanya Divisi, Koopsau, Armada, dan Marinir baru peningkatan anggaran dibutuhkan," tuturnya.
Pengamat Pertahanan Andi Widjajanto mengatakan, tidak hanya menyerap Pati TNI, empat organisasi baru itu dapat mengatasi persoalan surplus perwira di tubuh TNI sebanyak 80%.
"Jadi bisa menyerap sekira 600-an perwira tinggi dan perwira menengah," ujar Andi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2019).
Andi menilai, penambahan empat organisasi baru itu menjadi berita yang menggembirakan untuk demokrasi Indonesia. Sebab terserap dalam satu organisasi yang karakternya tempur bukan ke tugas sosial politik.
"Juga bukan kekaryaan dan bukan ke kementerian yang tugas-tugasnya tidak relevan dengan tugas-tugas pertahanan tapi diserap ke organisasi dan gelar yang karakternya memang karakter tempur militer," jelasnya.
Selain itu penambahan empat organisasi itu, juga ada kaitannya dengan pidato Presiden Joko Widodo yang mengumumkan adanya rencana kenaikan anggaran pertahanan dari Rp121 triliun menjadi Rp131 triliun. Sebab, dengan adanya empat organisasi baru di tubuh TNI tersebut maka anggaran TNI juga akan naik.
"Jadi dengan adanya Divisi, Koopsau, Armada, dan Marinir baru peningkatan anggaran dibutuhkan," tuturnya.
(cip)