Barang-barang Indonesia Ludes di KBRI Addis Ababa
A
A
A
ADDIS ABABA - Mengegetkan. Berbagai barang dan sejumlah jenis dan merek produksi Indonesia ludes di Kedutaan Besar Republik Indonensia (KBRI) di Addis Ababa, Ethiopia.
Awalnya barang-barang tersebut hanya untuk dipajang sebagai promosi di etalase promosi barang milik KBRI Addis Ababa saat resepsi diplomatik dalam rangka peringat HUT ke-74 RI yang diselenggarakan di KBRI Addis Ababa, Kamis malam, 3 Oktober 2019.
Berbagai produk asal Indonesia tersebut bukan untuk dibawa pulang oleh pengunjung. Namun karena desakan dan tingginya minat pengunjung, akhirnya direlakan dibawa pulang. Ini membuat stan promosi produk Indonesia itu hampir kosong.
Hal itu dikatakan oleh Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur melalui keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews.
Barang-barang Indonesia yang sangat banyak jumlahnya itu diproduksi oleh sejumlah perusahaan, di antaranya PT Sinar Antjol, PT Indofood, PT Sumbiri, PT Mersifarma, PT Pim Pharma, PT Mayora, PT Solo Murni, PT Sasa Inti, Sinarline dan lain-lain. Semua barang sengaja dipamerkan saat acara resepsi diplomatik di KBRI Addis Ababa.
Resepsi yang juga menampilkan seni dan budaya Indonesia, dihadiri sekitar 500 orang terdiri dari pejabat tinggi pemerintah, Duta Besar dan diplomat negara sahabat, pengusaha, akademisi, tokoh agama, tokoh pemuda, seniman dan Friends of Indonesia lainnya di Ethiopia.
Selain itu, delegasi dari Universitas Airlangga, Surabaya dan pengusaha Indonesia, Tirto Kusnadi Handoko dari Mersifarma yang sedang melakukan serangkaian kegiatan di Addis Ababa ikut hadir dalam resepsi.
“Resepsi diselenggarakan di dua tempat yang berlokasi saling bersebelahan. Pertama, acara resmi di ruang auditorium yang dipenuhi oleh pameran foto dan promosi ekonomi Indonesia," kata Al Busyra Basnur.
Kedua, acara networking dan ramah tamah diselenggarakan di Taman Indonesia. Di taman ini tampil pula grup band anak muda Ethiopia yang pemainnya adalah para mantan anak jalanan Ethiopia yang kini sudah sukses menjadi pemain musik terkenal di negeri berpenduduk 112 juta jiwa itu.
Kejutan pada acara resepsi tersebut adalah tampilnya sekitar 70 pemuda Ethiopia sebagai panitia penyelenggara bersama staf KBRI Addis Ababa. Mereka tampil dengan mengenakan pakaian tradisional Indonesia dan Ethiopia.
Selain ikut menyambut tamu-tamu kehormatan, mereka juga memerankan sebagai wartawan yang merekam dengan video dan mewawancarai para tamu VIP. Para pemuda tersebut juga meminta tanggapan para tamu tersebut tentang Indonesia, khususnya mengenai masukan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama Indonesia dengan Ethiopia.
“Para pemuda yang bertugas tersebut adalah anggota Ethiopia-Indonesia Youth Association yang didirikan 11 Juni 2019 di KBRI Addis Ababa. Pemuda Ethiopia itu adalah sahabat Indonesia dan sering berkolaborasi dalam berbagai kegiatan dengan KBRI Addis Ababa,” jelas Dubes.
Awalnya barang-barang tersebut hanya untuk dipajang sebagai promosi di etalase promosi barang milik KBRI Addis Ababa saat resepsi diplomatik dalam rangka peringat HUT ke-74 RI yang diselenggarakan di KBRI Addis Ababa, Kamis malam, 3 Oktober 2019.
Berbagai produk asal Indonesia tersebut bukan untuk dibawa pulang oleh pengunjung. Namun karena desakan dan tingginya minat pengunjung, akhirnya direlakan dibawa pulang. Ini membuat stan promosi produk Indonesia itu hampir kosong.
Hal itu dikatakan oleh Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur melalui keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews.
Barang-barang Indonesia yang sangat banyak jumlahnya itu diproduksi oleh sejumlah perusahaan, di antaranya PT Sinar Antjol, PT Indofood, PT Sumbiri, PT Mersifarma, PT Pim Pharma, PT Mayora, PT Solo Murni, PT Sasa Inti, Sinarline dan lain-lain. Semua barang sengaja dipamerkan saat acara resepsi diplomatik di KBRI Addis Ababa.
Resepsi yang juga menampilkan seni dan budaya Indonesia, dihadiri sekitar 500 orang terdiri dari pejabat tinggi pemerintah, Duta Besar dan diplomat negara sahabat, pengusaha, akademisi, tokoh agama, tokoh pemuda, seniman dan Friends of Indonesia lainnya di Ethiopia.
Selain itu, delegasi dari Universitas Airlangga, Surabaya dan pengusaha Indonesia, Tirto Kusnadi Handoko dari Mersifarma yang sedang melakukan serangkaian kegiatan di Addis Ababa ikut hadir dalam resepsi.
“Resepsi diselenggarakan di dua tempat yang berlokasi saling bersebelahan. Pertama, acara resmi di ruang auditorium yang dipenuhi oleh pameran foto dan promosi ekonomi Indonesia," kata Al Busyra Basnur.
Kedua, acara networking dan ramah tamah diselenggarakan di Taman Indonesia. Di taman ini tampil pula grup band anak muda Ethiopia yang pemainnya adalah para mantan anak jalanan Ethiopia yang kini sudah sukses menjadi pemain musik terkenal di negeri berpenduduk 112 juta jiwa itu.
Kejutan pada acara resepsi tersebut adalah tampilnya sekitar 70 pemuda Ethiopia sebagai panitia penyelenggara bersama staf KBRI Addis Ababa. Mereka tampil dengan mengenakan pakaian tradisional Indonesia dan Ethiopia.
Selain ikut menyambut tamu-tamu kehormatan, mereka juga memerankan sebagai wartawan yang merekam dengan video dan mewawancarai para tamu VIP. Para pemuda tersebut juga meminta tanggapan para tamu tersebut tentang Indonesia, khususnya mengenai masukan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama Indonesia dengan Ethiopia.
“Para pemuda yang bertugas tersebut adalah anggota Ethiopia-Indonesia Youth Association yang didirikan 11 Juni 2019 di KBRI Addis Ababa. Pemuda Ethiopia itu adalah sahabat Indonesia dan sering berkolaborasi dalam berbagai kegiatan dengan KBRI Addis Ababa,” jelas Dubes.
(shf)